Aksi BEM Respon Kondisi Bangsa bukan Makar, Adi Prayino: Presiden Baiknya Tegur 3 Petinggi Parpol itu

Aksi BEM Respon Kondisi Bangsa bukan Makar, Adi Prayino: Presiden Baiknya Tegur 3 Petinggi Parpol itu

Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Adi Prayitno -Dok.Adi Prayitno for Disway.id-

Melihat dan mengamati kecenderungan aksi BEM, Adi menilai aksi ini murni gerakan mahasiswa sebagai bentuk respon atas situasi sosial, politik, dan ekonomi yang berkembang belakangan.

Ini dapat dilihat dari masifnya gerakan di berbagai daerah dengan isunya hampir serupa. 

”Jikapun ada pihak tertentu yang memobilisasi gerakan ini, saya kira tak soal, toh isunya memang objektif terkait kekisruhan politik dan ekonomi saat ini,” papar Adi menanggapi pointer dari tuntutan BEM. 

Rentetan isu yang diangut BEM dari minyak goreng, kelangkaan solar, dan tentang jabatan presiden 3 periode adalah realita.  

Terpenting, kata Adi, gerakan mahasiswa fokus pada tujuan utama, jangan sampai disusupi provokator yang justru mebelokkan idealisme mahasiswa.

BACA JUGA: Aparat Diminta Tak Lakukan Kekerasan saat Aksi 11 April, Mahfud MD: Jangan Gunakan Peluru Tajam!

”Yang salah itu kalau gerakan mahasiswa ditunggangi untuk kepentingan politik elektoral kelompok tertentu. Dan yang penting, demonya sesuai koridor hukum, jangan anarkis hingga menimbulkan chaos,” jelas . 

Soal wacana jabatan presiden 3 periode yang digulirkan orang dekat Istana, Adi berpendapat, presiden harus berani mengancam menterinya yang terus aktif bergerilya memobilisasi dukungan. 

Presiden Jokowi perlu menegur 3 partai yang aktif mengampanyekan perpanjangan masa jabatan presiden hingga penundaan Pemilu 2024. ”Terang saja, ini sangat merugikan Jokowi,” imbuhnya.

Menjalarnya isu tersebut, menurut Adi, karena memunculkan kesan adanya pembiaran. 

Apapun judulnya, meski partai punya independensi, tapi 3 partai tersebut adalah partai koalisional pendukung pemerintah yang secara langsung bisa ditertibkan. 

”Tak elok rasanya hidup bernegara. Satu sisi presiden nolak penundaan pemilu, tapi pada saat bersamaan 3 partai pendukung Jokowi terus berkeliaran mencari dukungan penundaan pemilu. Lucu jadinya,” tukas Adi.  

Manuver yang dimainkan orang-orang dekat Presiden Jokowi bentuk nyata peristiwa politik maha aneh.

”Terlepas itu settingan, by design, atau kebetulan, tapi pernyataan dukungan penundaan pemilu disambut kembali oleh Apdesi di Istora Senayan Jakarta,” ungkap Adi.

BACA JUGA: Hasil Silatnas Desa 2022, Ada 6 Poin Permintaan Apdesi Disetujui Presiden Jokowi   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: