Viral Gadis asal Yogyakarta Bergaji Rp 2,6 Miliar, Dapat Beasiswa Penuh Saat Kuliah di New York University

Viral Gadis asal Yogyakarta Bergaji Rp 2,6 Miliar, Dapat Beasiswa Penuh Saat Kuliah di New York University

Khairunnisa Semesta saat kuliah di Duke University North Carolina.-@nisasemesta-

Selama menempuh pendidikan di kampus ini, Semesta mendapatkan beasiswa penuh.

Prestasi Semesta saat di NYU Abu Dhabi terbilang luar biasa.

Berbagai kejuaraan di bidang Biologi, ia ikuti dan pernah memimpin sekelompok NYU Abu Dhabi berkompetisi di skala internasional pada Jambore Raksasa di Boston, November 2017.

Lebih 300 tim dari seluruh dunia bersaing dalam kompetisi biologi sintetik paling bergengsi di AS tersebut, sehingga tim Semesta membawa pulang medali emas.

BACA JUGA:Rusia Blokade Laut Hitam, Uni Eropa Ingatkan Dunia Terancam Krisis Pangan

Tim Semesta sebagai satu-satunya tim yang berasal dari UEA, grup beranggotakan 12 orang yang dipimpin oleh Semesta dan rekan seniornya Adrienne Chang melalui perangkat yang diberi nama E.coLAMP.

Perangkat portabel ini hemat biaya yang dapat mendeteksi keberadaan bakteri E.coli strain O157:H7.

“Yang perlu dilakukan pengguna hanyalah menyeka sampel makanan mereka, mencelupkan swab ke dalam buffer yang disediakan, memasukkan sampel ke dalam sumur reaksi pada chip silikon menggunakan pipet plastik sekali pakai dan menunggu 20 menit,” kata Semesta.

Dengan perangkat seperti itu, ribuan orang yang tinggal di daerah miskin di dunia akan segera dapat mendeteksi kontaminasi E. coli dalam makanan mereka dengan mudah.

Pada pada 2018, Semesta melanjutkan pendidikan S3 dengan beasiswa penuh dari Duke University North Carolina.

Diketahui, banyak program S3 bidang sains dan teknologi di Amerika membolehkan mahasiswa lulusan S1 langsung masuk ke S3 tanpa melalui jenjang S2.

BACA JUGA:Kata Kemlu Soal Indomie Goreng yang Ditemukan Pasukan Rusia di Markas Tentara Ukraina

"Saya seorang kandidat PhD dalam Farmakologi di Duke University yang berfokus pada penemuan regulator baru dari pensinyalan reseptor berpasangan G-protein dan fungsinya dalam neuropsikiatri," tulis Semesta di akun Linkedin-nya.

Di luar kuliah, Semesta aktif memberdayakan komunitas yang kurang terwakili dan mengangkat tema keadilan sosial di STEM (Science, Technology, Engineering, & Math).

Pada 2022 ini, Semesta sudah bekerja sebagai konsultan di Boston, Amerika Serikat dengan gaji sampai Rp 2,6 miliar per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Close Ads