Rusia Blokade Laut Hitam, Uni Eropa Ingatkan Dunia Terancam Krisis Pangan

Rusia Blokade Laut Hitam, Uni Eropa Ingatkan Dunia Terancam Krisis Pangan

Presiden Rusia, Vladimir Putin--

KIEV, DISWAY.ID-- Jalur pelayaran Laut Hitam diblokade rajau dan angkatan perang pasukan Rusia.

Kremlin menempatkan dunia pada risiko kelaparan melalui blokade tersebut.

Kondisi demikian, disebut kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell, Sabtu 18 Juni 2022, ancaman krisis pangan seiring blokade pengiriman biji-bijian Ukraina dan pembatasan ekspor Rusia.

BACA JUGA:Rendang Babi Bisa Rusak Persatuan Bangsa, Ini Kata Waketum MUI Anwar Abas

BACA JUGA:Rusia Untung Besar Selama Perang di Ukraina, Kumpulkan Rp 1.440 Triliun dari Ekspor Minyak dan Gas

Oleh karenanya, para menteri luar negeri Uni Eropa akan banyak membicarakan ancaman terhadap ketahanan pangan dan "pertempuran narasi" dengan Rusia ini, khususnya mengenai sanksi yang dijatuhkan Barat terhadap Moskow atas Ukraina.

"Kami siap bekerja dengan PBB dan mitra kami untuk mencegah dampak yang tidak diinginkan pada keamanan pangan global," kata Borrell dalam sebuah artikel yang diterbitkan di blog resminya.

"Pilihan politik sadar Rusia adalah untuk 'mempersenjatai' ekspor biji-bijian dan menggunakannya sebagai alat pemerasan terhadap siapa pun yang menentang agresinya," kata Borrell.

"Rusia mengubah Laut Hitam menjadi zona perang, memblokir pengiriman biji-bijian dan pupuk dari Ukraina tetapi juga mempengaruhi pengiriman pedagang Rusia. Rusia juga menerapkan kuota dan pajak pada ekspor biji-bijiannya," tambahnya.

BACA JUGA:Ganjar dan Anies Menguat di Rakernas Nasdem, Sebenarnya Ada Nama Capres Lain Lagi

Sanksi yang dijatuhkan oleh UE tidak melarang Rusia untuk mengekspor barang pertanian apa pun, pembayaran untuk ekspor Rusia tersebut, atau penyediaan benih, asalkan individu atau entitas yang terkena sanksi tidak terlibat.

"Kami sepenuhnya menyadari bahwa ada 'pertempuran narasi' seputar masalah ini,", lanjut Borrell.

Dia menambahkan bahwa sangat penting bahwa ekspor Ukraina diizinkan untuk dilanjutkan dengan kapal.

"Kami bekerja sama dengan PBB dalam masalah ini dan UE serta negara-negara anggotanya siap melakukan bagian mereka dari tindakan yang diperlukan untuk mencapai ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: