Persoalan Rendang Daging Babi, Ustaz Adi Hidayat Singgung Falsafah Mingkabau Ini, Gus Miftah Keliru?

Persoalan Rendang Daging Babi, Ustaz Adi Hidayat Singgung Falsafah Mingkabau Ini, Gus Miftah Keliru?

Ustaz Adi Hidayat alias UAH--

Dengan kata lain, Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah, Syarak Mangato, Adat Mamakai, merupakan kerangka atau pola berkehidupan bagi orang Minangkabau, baik secara horizontal - vertikal dengan sang maha Pencipta, maupaun secara horizontal - horizontal antar sesama manusia, ataupun dengan makhluk lain di alam semesta (mikrokosmos dan makrokosmos).

Menurut penulis tersebut alam Minangkabau adalah menunjukkan letak geografis tempat bermukimnya orang Minangkabau di muka bumi dan juga mencakup cakrawala berpikir serta paham yang dianut masyarakatnya tentang berbagai persoalan, termasuk cara pandang terhadap berbagai dimensi kehidupan.

Selain itu, penulis juga melanjutkan, pesan moral kata Alam Minangkabau, secara eksplisit untuk menggugah kearifan setiap pribadi di muka bumi ini, pada seluruh ummat manusia bahwa pada prinsipnya seluruh manusia yang ada di bumi ini adalah satu: berada dalam satu kesatuan dari sistem alam semesta ciptaan Allah SWT meliputi alam makrokosmos dan mikrokosmos.

Lalu penulis tersebut mengaitkan contoh konsep kemimpinan di Minangkabau dari salah satu ayat Al-Quran di surah Al-Baqarah ayat 30, yang artinya: "Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada para malaikat. Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi".

BACA JUGA:Ini Alasan UAH Tuding Pertanyaan Soal Agama Rendang Tak Berfaedah, Ternyata...

Juga dalam surat Ad-Zaariyaat ayat 56 yang artinya: "Tidak aku jadikan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaKU".

Penulis melanjutkan, konsekuensi dari tugas manusia selaku khalifah menjadi amanah untuk dilaksanakan, seperti mewujudkan kemakmuran, untuk keluarga, kamanakan, dan masyarakat.

Mewujudkan keselamatan. Beriman dan beramal sholeh. Serta bekerja sama menegakkan kebenaran.

Demikian beberapa kutipan yang disampaikan oleh penulis tersebut mengenai filosofi adat Basandi Syara’ (syarak = syarat), Syara’ Basandi Kitabullah atau ABS-SBK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: