Dhia Ul Haq Tertangkap di Serpong Dini Hari, Abdul Manaf Dilepas, Seluruh Pelaku Bukan Mahasiswa

Dhia Ul Haq Tertangkap di Serpong Dini Hari, Abdul Manaf Dilepas, Seluruh Pelaku Bukan Mahasiswa

Buronan pengeyorok Ade Armando--PMJ News

JAKARTA, DISWAY.ID - Polda Metro Jaya terus bergerak memburu pelaku pengeroyokan Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Dua pelaku dan  1 provokator masih dalam pemeriksaan.

Dipastikan pelaku pengeroyokan bukan mahasiswa melainkan penyusup yang berencana membuat noda demo mahasiswa yang berlangsung di Gedung DPR/MPR/DPD RI itu ricuh. 

”Kami pastikan pelakunya bukan bagian dari elemen mahasiswa,” terang Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan di Jakarta, Rabu 13 April 2022.

BACA JUGA: Ade Armando Sudah Bisa Tertawa Meski Kepalanya Parah, 6 Polisi Terluka

”Motif pengeroyokan juga terus didalami. Kami belum bisa pastikan apakah mereka juga satu kelompok atau jaringan semua dalam proses penyelidikan,” imbuh Zulpan. 

Dari rentetan kasus yang ada, besar kemungkinan pelaku akan bertambah ini seiring dengan teridentifikasinya 5 pelaku oleh Polda Metro Jaya.

Kelima pelaku pengeroyokan tersebut yakni Muhammad Bagja, Komarudin dan Dhia Ul Haq. ”Tiga lainnya sedang kita kejar. Dan kami ingatkan kepada Ade Purnama, Abdul Latief untuk segera menyerahkan diri,” jelasnya.

BACA JUGA: JoMan: Pelaku Pengeroyok Ade Armando ‘Teroris’ Demokrasi

Selain terduga pengeroyokan, polisi juga telah mengamankan satu orang provokator pengeroyok Ade Armando, yakni Arif Pardiani. 

Sementara Abdul Manaf dinyatakan tidak terlibat pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando meski pun keberadaan Abdul Manaf terlacak dari sistem face recognition yang diketahui berada di Karawang, Jawa Barat.

”Setelah dilakukan pencocokan ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat,” imbuhnya.

BACA JUGA: Ade Armando Dianiaya Saat Ikut Demo, Celana Panjangnya Hilang  

Abdul Manaf tadinya diduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando. Muncul kemungkinan sistem face recognition yang mengidentifikasi Abdul Manaf tidak akurat.

Saat itu akurasi Teknologi face recognition Polda Metro Jaya belum 100 persen. Pelaku pada saat itu menggunakan topi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: