Legalisasi Ganja di Malaysia Dibahas, Kasus Yasin Ikut Disorot
Ilustras: Ganjar -Pixabay/@CBD-Infos-com-
KUALA LUMPUR, DISWAY.ID - Kabinet Malaysia akan membahas masalah kebijakan yang berkaitan dengan legalisasi ganja untuk penggunaan medis dan pengembangan industri.
Lebih dari 40 negara telah melegalkan konsumsi ganja untuk tujuan pengobatan. Kaukus Parlemen Malaysia percaya bahwa negara serumpun dengan Indonesia itu memiliki ruang dan peluang besar dalam pengelolaan ganja dengan tujuan pengobatan dan penelitian.
”Ini dapat memberikan banyak manfaat bagi negara,” terang Perdana Menteri Malaysia Ismail Sabri Yaakob dalam sebuah pernyataan yang dilansir Disway.id dari The Straits Times Kamis 14 April 2022.
BACA JUGA: Sultan Selangor Sharafuddin Idris Shah Bikin Geger Jagad Maya Malaka
Pernyataan Ismail Sabri Yaakob ini disampaikan seusai pertemuan kaukus Parlemen yang dihadirinya.
Ismail Sabri Yaakob juga menanggapi secara positif isu-isu yang berkaitan dengan industri dan mengatakan masalah itu akan dibahas secara lebih rinci oleh Kabinet.
Bahwa industri ganja global, ketum dan ganja medis bernilai RM60 miliar (S$19,4 miliar) atau sekitra Rp 278 triliun dalam per tahun.
BACA JUGA: Omicron XE dalam Perjalanan ke Malaysia, Kapan Tiba di Indonesia?
Ketum adalah tanaman yang memiliki sifat stimulan dan opioid, mirip dengan zat ilegal dan adiktif.
Isu legalisasi ganja medis menjadi sorotan setelah penyanyi lokal populer Yasin Sulaiman, yang membawakan nasyid atau lagu-lagu renungan, didakwa menanam dan memperdagangkan ganja, yang katanya digunakan untuk tujuan medis.
Dia menghadapi hukuman mati atau penjara seumur hidup jika terbukti bersalah di bawah undang-undang narkoba Malaysia yang keras.
BACA JUGA: Malaysia Mau Klaim Reog Ponorogo dan Diajukan ke UNESCO, Indonesia 'Kebakaran Jenggot'
Sementara itu Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin berpendapat, baik penelitian dan studi klinis yang diprakarsai oleh industri atau akademisi tentang penggunaan ganja menjadi pembahasan global saat ini.
”Banyak diskusi akhir-akhir ini tentang penggunaan ganja untuk pengobatan,” katanya dalam sebuah posting di Twitter.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: the straits times