Luka Modric, Kota Zadar dan Tempaan Hidup yang Keras
Luca Modric-Twitter/@lukamodric10-Disway.id
JAKARTA, DISWAY.ID - Luka Modric ditempa dengan kehidupan keras. Ia lahir pada 9 September 1985 di Zadar. Tepatnya di desa Modrici yang terletak di daerah pegunungan Velebit, yang saat itu masih menjadi bagian dari wilayah Yugoslavia.
Ia lahir dari seorang ibu bernama Radojka Dopud yang bekerja sebagai buruh pabrik pakaian, sementara ayahnya bernama Stipe Modric.
Kehidupan masa kecil Modric sangat keras, apalagi pada tahun 1991 pecahnya perang saudara ketika Kroasia berjuang untuk kemerdekaan mereka.
Modric kecil menghabiskan waktunya dengan pindah-pindah ke beberapa pengungsian, rumahnya di Modrici dibakar, dan bahkan, kakeknya, Luka Modric snr, ditembak mati oleh pemberontak Serbia.
BACA JUGA:Tampil Cemerlang, Luka Modric Dilirik Juventus dan Klub Qatar
Sejak kecil Modric memang hidup bersama kakeknya karena ayah dan ibunya bekerja di pabrik pakaian, dengan ia kerap membantu kakeknya menggembalakan domba dan kematian sang kakek membuatnya sangat terpukul pada waktu itu.
Lalu jelang final Piala Dunia 2018, beredar video yang memperlihatkan Modric saat masih berusia enam tahun sedang menggembalakan domba.
Setelah meninggalnya sang kakek, Modric kemudian dibawa orang tuanya untuk meninggalkan Modrici dan mencari perlindungan di Hotel Kolovare di kota Zadar, sebelum pindah untuk mengungsi di Hotel Iz, yang juga masih terletak di kota tersebut.
Menghindari ranjau, mendengar ledakan bom hingga suara tembakan telah menjadi kebiasaan Modric sejak kecil, tetapi itu tidak menghalanginya untuk bermain sepakbola.
BACA JUGA:Tampil Cemerlang Lawan Chelsea, Luka Modric Dapat 'Hadiah' dari Legenda Juventus Ini
Di tempat parkir hotel-lah dia pertama kali menendang bola. Modric kecil meliuk-liuk melewati mobil layaknya ia mengecoh pemain tim lawan nantinya.
Turnamen antarkamp pengungsian menjadi kompetisi pertama Modric setelah bergabung dengan klub kecil bernama NK Zadar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: goal