Rusia Semakin Dekat pada Kemenangan, Ukraina Kembali Tarik Pasukan Mundur
Sekitar 800 tentara Ukraina pergi ke perbatasan Gorsky dan Zolote Jumat 24 Juni 2022 setelah pasukan Rusia merebut Kota Lysychansk.-Twitter/@@siadevinci-Disway.id
KIEV, DISWAY.ID- Setelah beberapa pekan terlibat pertempuran sengit Ukraina melawan pasukan Rusia. Tentara Ukraina akhirnya telah diperintahkan untuk mundur dari kota Sievierodonetskdi Wilayah Timur, Jumat 24 Juni 2022.
Sebelum ini, Penasihat Presiden Volodymyr Zelenskyy,Oleksiy Arestovych mengatakan tentara Ukraina juga diperintahkan mundur di sebelah selatan Sievierodonetsk, tentara Ukraina juga ditarik dari kota Hirske dan Zolote.
Arestovych mengatakan, penarikan pasukan dari kota-kota itu adalah keputusan bagus yang menabrak tradisi militer Soviet dan pasca-Soviet untuk pantang menyerah apa pun kondisinya. Dia mengatakan militer Ukraina mendapat pelajaran berharga saat bertempur melawan pasukan pro-Rusia pada 2014 dengan bertahan habis-habisan.
"Sekarang, untuk pertama kalinya, kami punya contoh bagaimana pasukan kami mundur secara teratur," katanya lewat unggahan video daring.
Pasukan Rusia telah memasuki Hirske dan menduduki distrik di sekitarnya secara penuh pada Jumat, kata pemimpin kota itu, Oleksiy Babchenko.
"Ada bendera merah (Rusia) berkibar di atas gedung kota (di Hirske)," kata juru bicara pemerintah setempat. Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengecilkan kemungkinan kehilangan lebih banyak daerah di Donbas. "Putin ingin menduduki Donbas pada 9 Mei.
"Kami (ada di sana) pada 24 Juni dan masih bertempur. Mundur dari beberapa pertempuran bukan berarti kalah perang," kata Kuleba dalam wawancara dengan harian Italia Corriere della Sera.
Perintah tentara Ukraina untuk mundur dikeluarkan untuk menghindari jatuhnya korban lebih banyak dan mengatur ulang strategi. Namun, langkah Ukraina itu dipandang Rusia sebagai kemenangan telak.
Para pejabat Ukraina mengatakan tinggal sedikit wilayah yang perlu dipertahankan di kota itu, di mana ratusan warga sipil terperangkap di sebuah pabrik kimia.
Gubernur wilayah Luhansk Serhiy Gaidai mengatakan tentara Ukraina di Sievierodonetsk telah diperintahkan untuk pindah ke tempat lain. "Tetap berada di posisi yang hancur berkeping-keping selama berbulan-bulan demi bertahan di sana, tidak masuk akal," kata Gaidai di televisi Ukraina.
Mundur dari Sievierodonetsk akan menjadi kekalahan terbesar bagi Ukraina sejak kehilangan kota pelabuhan Mariupol di selatan pada Mei.
Langkah itu tampaknya juga menjadi kemenangan bagi Rusia yang berusaha merebut kendali penuh atas Luhansk. Wilayah itu merupakan salah satu target Rusia dalam perang. Setelah Sievierodonetsk, kota Lysychansk akan menjadi fokus serangan mereka berikutnya.
Pejabat kementerian dalam negeri Republik Rakyat Luhansk (LPR), Vitaly Kiselev mengatakan kepada kantor berita TASS bahwa diperlukan waktu satu setengah pekan untuk merebut Lysychansk sepenuhnya.
BACA JUGA:Ukraina Sesumbar Bakal Hancurkan Rusia dengan Roket HIMARS dari AS, Apa Kehebatannya?
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: