Sisi Lain Gunung Cakrabuana, Penampakan Harimau Lodaya dan Tempat Semayam 'Ki Jago'

SUMEDANG, DISWAY.ID-Mengenal sisi lain dari Gunung Cakrabuana yang berada di titik perbatasan 5 wilayah, Majalengka, Ciamis, Sumedang, Garut dan Tasikmalaya. 

Dari Gunung Cakrabuana juga mengalir air sungai yang menghidupi ribuan warga. Sungai Ci Tanduy dan Ci Manuk namanya. Gunung Cakrabuana juga disebut sebagai tapal batas Kerajaan Galuh dan Pajajaran atau Sunda. 

Pada zaman revolusi tahun 1948-1949, Pasukan Siliwangi melintas Gunung Cakrabuana dari Yogyakarta menuju Jawa Barat, tapi  kemudian dihadang pasukan Sekarmadji yang bermarkas di puncak Gunung Cakrabuana. 

Gunung Cakrabuana juga jalur lintasan utama pasukan tempur TNI ketika pindah dari Jawa Barat ke Yogyakarta. Yang paling terkenal ialah fakta 10 makam dan petilasan di area Gunung Cakrabuana.

Namun bukan makam atau petilasan itu yang membuat Gunung Cakrabuana angker dan mistis, melainkan beberapa penampakan aneh banyak dibicarakan. 

Beberapa kisah yang dirangkum diantaranya, beberapa pendaki atau masyarakat setempat yang melihat penampakan Harimau Lodaya atau belang. Uniknya, Harimau itu akan muncul jika pejalan kaki atau pengunjung gunung melakukan hal yang tidak sopan atau melanggar aturan. 

BACA JUGA:Seluruh Korban Pesawat Jatuh Dievakuasi dari Lereng Gunung Himalaya

Kemudian, konon, pada di Gunung Cakrabuana bersemayam seorang pendekar sakti mandraguna yang dijuluki 'Ki Jago'. Ki Jago inilah yang terkenal mengajarkan ilmu silat dan ilmu kebatinan pada muridnya. 

Cerita angker lain yang beredar, yaitu terletak pada Legok Gadok. Legok Gadok di Gunung Cakrabuana adalah sebuah kubangan besar, katanya sosok manusia aneh kerap muncul di kubangan itu. Manusia aneh tersebut yang suka menyapa para pejalan kaki pada malam hari. 

Gunung Cakrabuana berdiri kokoh dengan ketinggian 1.721 meter dari atas permukaan laut (Mbpl) membelah 4 kabupaten di Jawa Barat menjadi pilihan para pendaki dan pecinta gunung untuk ditaklukan. 

Gunung Cakrabuana juga pernah diusulkan menjadi taman hutan raya (Tahura). Usulan ini, muncul dari warga lima kabupaten yang daerahnya berbatasan langsung dengan gunung itu, yakni Kabupaten Garut, Sumedang, Tasikmalaya, Majalengka dan Ciamis pada tahun 2013 silam.

Sumber: