Akhirnya! Putin Bakal Pasok 50 Juta Ton Gandum ke Pasar Global, Tapi...
Presiden Rusia Vladimir Putin peringatkan barat akan terjadi lonjakan harga energi global-ilustrasi-Twitter
JAKARTA, DISWAY.ID - Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan bakal mengimpor 50 juta ton gandum serta biji-bijian ke pasar global.
Pernyataan Putin tersebut diungkap melalui konferensi kebijakan ekonomi dan perdagangan KTT BRICS.
KTT tersebut dihadiri oleh berbagai negara seperti Brasil, India, China, serta Afrika Selatan, Aljazair, Argentina, Mesir, Indonesia,
Iran, Kazakhstan, Kamboja, Malaysia, Senegal, Thailand, Uzbekistan, bahkan Fiji, dan Ethiopia yang turut ikut menghadiri KTT tersebut.
BACA JUGA:Jokowi Temui Putin, Wapres Ma`ruf Amin Pimpin Pemerintahan Sementara
Menurutnya, upaya ini dilakukan guna mengatasi lonjakan harga pangan serta harga bahan bakar di sejumlah negara berkembang khususnya di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Namun, sebelum Rusia melakukan pengiriman tersebut, Putin meminta agar sanksi pembatasan pada asuransi kapal, pengangkutan makanan, serta pembayaran bank internasional Rusia dicabut.
Hal ini lantaran pengiriman ekspor Rusia bergantung penuh pada ketiga akses tersebut.
“Pengiriman akan tergantung pada situasi tersebut, maka pentingnya upaya koordinasi antar negara. Sehingga Rusia dapat memasok pasar dunia," kata Putin dikutip dari The Moscow Times.
Tak hanya mengirimkan pasokan gandum dan biji-bijian saja, rencananya Putin juga akan membantu mencukupi kebutuhan produk pertanian, pupuk, serta membawa energi lainnya ke pasar global.
Langkah ini diambil Vladimir Putin guna mendukung adanya swasembada pangan di pasar global yang saat ini tengah dihantam badai krisis dan inflasi.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Memulai Misi Perdamaian untuk Ukraina dan Rusia
Dalam KTT tersebut, Putin dengan tegas membantah tudingan G7 yang menyebut Rusia sebagai penyebab utama dari terjadinya krisis bahan pangan di pasar global.
"Moskow tidak pernah menghentikan upaya Ukraina untuk mengekspor biji-bijian melalui blokade pelabuhan Laut Hitam," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: