Faktor Utama Utang Luar Negeri Indonesia Turun 1,7 Persen per Januari 2022
JAKARTA, DISWAY.ID - Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia sebesar USD413,6 miliar atau Rp5.938,4 triliun (kurs Rp14.314 per dolar AS) per akhir Januari 2022.
Dengan demikian, posisi tersebut turun 1,7 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang USD415,3 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi, BI Erwin Haryono mengatakan, penurunan terjadi seiring beberapa seri SBN yang jatuh tempo pada Januari 2022, termasuk SBN dalam denominasi dolar AS.
BACA JUGA:Mendag Ungkap Distribusi Minyak Goreng Makin Membaik dan Stok di Ritel Modern Aman
Dari sisi pinjaman, secara neto penurunan terjadi pada pinjaman bilateral.
"Penurunan terjadi seiring adanya pelunasan pinjaman untuk pembiayaan beberapa proyek infrastruktur," kata Erwin di Jakarta, Selasa 15 Maret 2022.
Berdasarkan data BI, penurunan terjadi baik pada posisi ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) maupun sektor swasta.
"Untuk posisi ULN pemerintah, BI mencatat posisi turun 5,4 persen dari USD200,2 miliar menjadi USD199,3 miliar," ujarnya.
"Penurunan utang itu lebih besar jika dibandingkan dengan Desember 2021 yang hanya 3 persen," sambungnya.
Sementara untuk ULN swasta, utang turun akibat adanya pelunasan pinjaman luar negeri swasta yang jatuh tempo selama periode Januari 2022.
"Untuk posisi ULN swasta tercatat turun 1 persen dari USD206,1 miliar jadi USD205,3 miliar," terangnya.
BACA JUGA:Presiden Jokowi: Pembangunan IKN Implementasi Ide Besar Presiden Indonesia Terdahulu
"Penurunan utang lebih dalam jika dibandingkan dengan Desember 2021 yang hanya 0,8 persen," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: