Manajer Anyar PSG Christophe Glatier Akui Dirinya Keras di Ruang Ganti, Trio MMN Ketar-ketir?

Manajer Anyar PSG Christophe Glatier Akui Dirinya Keras di Ruang Ganti, Trio MMN Ketar-ketir?

Christophe Galtier resmi jadi pelatih baru PSG-@psg-Instagram

PARIS, DISWAY.ID-- Christophe Glatier resmi menjadi pelatih baru klub raksasa asal Prancis, Paris Saint Germain (PSG). Kabar ini langsung menarik perhatian para pencinta sepak bola, terutama liga Prancis. 
 
Setelah 18 bulan bertugas di Parc des Princes, mantan manajer Spurs Mauricio Pochettino digantikan oleh Christophe Galtier.
 
Namanya mungkin masih belum terdengar akrab di telinga banyak orang, ya. Namun, sosoknya ternyata bukanlah orang sembarangan dengan sepak terjang yang tidak dapat dipandang sebelah mata. 

Lantas, siapakah Christophe Galtier? Kamu dapat menyimak sekilas tentang sosoknya melalui artikel di bawah ini. 

Christophe Glatier merupakan sosok pria berusia 55 tahun yang memiliki karir bermain luar biasa selama lebih dari 15 tahun berkecimpung di dunia si kulit bundar.
 
 
Mantan bek itu bermain untuk klub seperti Lille, Marseille, Toulouse, Angers dan Nimes sebelum pensiun pada 1999 di usianya yang ke-33 tahun.
 
Galtier memulai karir kepelatihannya pada tahun 2009. Di mana, ia mengambil alih tim St. Etienne yang tampaknya akan terdegradasi. Setelah memimpin mereka ke tempat yang aman di musim pertamanya, Christophe Galtier memimpin tim tersebut ke sepuluh besar dalam tujuh musim setelahnya. 

Setelah delapan musim memimpin, Galtier mengumumkan bahwa dia tidak akan memperpanjang kontraknya dengan St.Etienne.

Pada Desember 2017, Galtier mengambil alih Lille yang duduk di posisi ke-18 saat itu. Peruntungannya kian membaik setelah memilih menjadi pelatih Lille musim 2017/2018. Puncaknya, ketika ia berhasil membawa klubnya tersebut menjadi juara Liga Prancis musim 2020/2021.
 
Setelah membimbing mereka ke tempat yang aman dengan hanya satu poin selama musim pertamanya, mereka secara luar biasa selesai di tempat kedua tahun berikutnya dan mengamankan sepak bola Liga Champions untuk pertama kalinya dalam tujuh tahun.
 

Pada musim 2020/21, Galtier memenangkan Ligue 1 bersama Lille untuk keempat kalinya dalam sejarah mereka. Meskipun menghadapi persaingan ketat dari tim seperti Lyon, Marseille dan klub barunya PSG, mereka berhasil memenangkan liga dengan selisih satu poin.

Hanya dua hari setelah memenangkan gelar, Christophe Galtier mengundurkan diri sebagai manajer Lille dengan menyatakan; "Saya hanya memiliki keyakinan mendalam bahwa waktu saya sudah habis di sini," seperti dikutip balls.ie.

Sebulan kemudian, mantan pemain muda internasional Prancis itu ditunjuk sebagai manajer sesama tim Ligue 1 Nice. Musim lalu ia membimbing mereka ke tempat kelima, menjamin sepak bola Liga Europa dan juga ke final Coupe de France.
 
Pada akhir Juni, Lucien Favre resmi menggantikan Galtier sebagai manajer Nice.
 
Mengutip dari laman Skysport, Galtier mengungkap jika dirinya adalah sosok pelatih yang tegas. Ia bukanlah sosok yang memiliki anak emas dalam sebuah tim.

 
"Saya pikir harus membentuk tim yang sederhana dan ramping. Saya sudah bicara kepada dewan (PSG), bahwa tidak ada satupun pemain yang ada di ruang ganti tim boleh memiliki suara (memberikan instruksi) kecuali saya," terangnya.
 
Tentu, ini menjadi kabar kurang menyenangkan bagi para pemain yang biasa 'mendominasi' ruang ganti.
 
Sebut saja Lionel Messi, Kylian Mbappe dan Neymar, trio MMN ini dikenal punya peran penting dalam skuad PSG, baik di luar maupun di dalam.
 
Dengan masuknya Galtier, menarik untuk dilihat bagaimana performa PSG di musim depan.
 
Namun kendati demikian, tetap saja kita pantas untuk mengucapkan Selamat datang Christophe Galtier, sebagai pelatih baru Paris Saint Germain. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: