Bukan Masalah Perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi, Ini Penjelasan Prof. Thomas Djamaluddin

Bukan Masalah Perbedaan Idul Adha di Indonesia dan Arab Saudi, Ini Penjelasan Prof. Thomas Djamaluddin

Tugu Pahlawan menjadi salah satu titik salat Idul Adha Muhammadiyah Surabaya.-PWMU-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Masyarakat Indonesia saat ini masih memperdebatkan terjadinya perbedaan Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah di Indonesia dan Arab Saudi.

Terdapat sebuah penjelasan cukup menarik dari Prof. Thomas Djamaluddin sebagaimana dikutip dari Rumaysho, Jumat 8 Juli 2022.

Sebelum dijelaskannya, terdapat sebuah hadist Nabi Muhammad SAW yang menerangkan tata cara menentukan tanggal ada bulan tertentu, misalnya Ramadhan dan Dzulhijjah.

BACA JUGA:Rusia Berikan Komentar Menohok Atas Mundurnya Boris Johnson dari PM Inggris, 'Badut Dodoh Telah Pergi’

BACA JUGA:Dicky Topan Meninggal Dunia di Usia 26 Tahun, Ini Penyebabnya

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَصُومُوا, وَإِذَا رَأَيْتُمُوهُ فَأَفْطِرُوا, فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَاقْدُرُوا لَهُ

“Jika kalian melihat hilal, maka berpuasalah. Jika kalian melihatnya lagi, maka berhari rayalah. Jika hilal tertutup, maka genapkanlah (bulan Sya’ban menjadi 30 hari).” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no. 1906 dan Muslim no. 1080).

Disebutkan, hadist tersebut maksudnya adalah penentuan tanggal atau bulan tertentu berpatokan kepada masing-masing Hilal di suatu negara.

Ada juga sebuah riwayat dari Kuraib, menjelaskan bahwa Ummu Fadhl bintu Al Harits pernah menyuruhnya untuk menemui Muawiyah di Syam, dalam rangka menyelesaikan suatu urusan.

BACA JUGA:Malaysia Masters 2022: Ginting dan Chico Terlibat Bentrok di Axiata Arena Siang Ini

Kuraib melanjutkan kisahnya, "Setibanya di Syam, saya selesaikan urusan yang dititipkan Ummu Fadhl. Ketika itu masuk tanggal 1 Ramadhan dan saya masih di Syam.

"Saya melihat hilal malam jumat. Kemudian saya pulang ke Madinah. Setibanya di Madinah di akhir bulan, Ibnu Abbas bertanya kepadaku, “Kapan kalian melihat hilal?” tanya Ibnu Abbas.

"Kuraib menjawab, 'Kami melihatnya malam Jumat.' 'Kamu melihatnya sendiri?' tanya Ibnu Abbas. 'Ya, saya melihatnya dan penduduk yang ada di negeriku pun melihatnya. Mereka puasa dan Muawiyah pun puasa.” Jawab Kuraib.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: