Suzuki Stop Produksi Pabrik Myanmar, Industri Otomotif Bukan Prioritas Utama Pemerintah
Suzuki stop produksi pabrik Myanmar pada Juli ini karena tidak mampu melakukan impor suku cadang. f-acebook@ suzukimyanmarmotorcoltd-
JAKARTA, DISWAY.ID – Suzuki stop produksi pabrik Myanmar pada Juli ini karena tidak mampu melakukan impor suku cadang.
Hal ini diakibatkan keputusan militer Myanmar yang mengalokasikan penggunaan mata uang asing berdasarkan kebutuhan yang dianggap penting.
Sebelum melakukan penghentian produksi, pabrik Suzui Myanmar juga telah mulai mengurangi jumlah produksi karena ketersediaan parts yang dibutuhkan semakin menipis.
Pihak pabrik Suzuki Myanmar mengukapkan bahwa mereka tidak dapat lagi melakukan produksi karena kehabisan stok suku cadang.
BACA JUGA:Peluru Bagian Ini Sebabkan Shinzo Abe Meninggal Dunia, Pihak Rumah Sakit Angkat Bicara
BACA JUGA:Mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Meninggal Dunia Setelah Ditembak Senjata Rakitan
“Akibat pabrik Suzuki Myanmar stop produksi kami harus merumahkan karyawan, meskipun begitu kami belum memberhentikan mereka,” tambah pihak pabrik.
Dilansir dari asia.nikkei.com, sebelumnya pabrik Suzuki Myanmar juga sempat stop produksi dan menutup pabriknya selama 9 bulan akibat ketegangan politik negara tersebut pada 2021.
Saat ini pabrik Suzuki Myanmar hanya melakukan semi knockdown.
BACA JUGA:Kejati Usut Dugaan Korupsi di Bank Banten, Kredit Macet Berpotensi Rugikan Keuangan Negara
BACA JUGA:Kejati Usut Dugaan Korupsi di Bank Banten, Kredit Macet Berpotensi Rugikan Keuangan Negara
Di Myanmar, Suzuki menggunakan metode produksi semi-knockdown serta completely knocked down (CBU) di mana hanya perakitan kendaraan akhir yang dilakukan.
Penjualan mobil Suzuki di Myanmar dalam bentuk mata uang lokal kyat, yang harus dikonversi ke dolar untuk membeli suku cadang dari luar negeri.
Akan tetapi sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer mengakibatkan kekurangan mata uang asing dan mempersulit impor suku cadang.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: