Ini Lho 10 Skandal Match Fixing yang Menggegerkan Dunia, Nomor 9 Paling Gak Masuk Akal
Ilustrasi: Sepakbola. -Pixabay/@Ben_Kerckx-disway.id
Pada 1997, wasit top Swiss dan Piala Dunia, Kurt Rothlisberger mungkin tidak berpikir tindakannya akan mengakibatkan larangan seumur hidup dari dunia olahraga.
Sebelum pertandingan Liga Champions antara Grasshoppers dan Auxerre, Rothlisberger mengatakan kepada ofisial Grasshopper bahwa $70.000 akan cukup untuk meyakinkan Vadim Zhuk wasit yang ditugaskan di laga itu untuk membuat keputusan yang menguntungkan mereka.
Meski pun Grasshoppers memang memenangkan permainan, tidak ada bukti bahwa Zhuk menerima suap untuk memastikan kemenangan mereka.
Menurut Rothlisberger, ia bersikap bodoh dalam perbincangan santai dengan manajer Grasshopper saat itu Erich Vogel ketika ia menyebutkan soal suap.
Rothlisberger dihukum seumur hidup, tepat setelah ia memutuskan untuk pensiun dari sepakbola pada 1996.
9. Plateau United Feeders 79-0 Akurba FC & Police Machine 67-0 Babayaro FC (2013)
Ini adalah beberapa skor paling absurd yang pernah Anda lihat di sepakbola. Sulit untuk memutuskan apa yang lebih mengejutkan, bahwa 79 gol telah dicetak, atau bahwa lawan mereka tidak berhasil mencetak satu gol pun!
79 gol dalam 90 menit berarti ada satu gol dalam setiap 68 detik suatu hal yang mustahil. Dikatakan bahwa 72 dari gol itu terjadi di babak kedua, yang membuat ini semakin tidak masuk akal!
Plateau United Feeders and Police Machine dua tim dari kasta bawah Nigeria mengejar kans promosi namun terasa sulit karena perbedaan selisih gol yang besar. Jadi mereka melakukannya dengan cara mereka sendiri yang hampir tidak masuk akal.
Federasi Sepakbola Nigeria (NFF) menjatuhkan sanksi seumur hidup kepada keempat tim dan ofisial pertandingan yang bertugas dalam pertandingan aneh tersebut.
10. Bruce Grobbelaar (1994)
Sangat jarang ditemukan skandal match-fixing di sepakbola Inggris. Itulah yang membuat mantan kiper Liverpool, Bruce Grobbelaar sangat populer.
Ini terjadi ketika The Sun menuduhnya menerima suap saat gawangnya dibobol Newcastle United. Mantan bintang itu didakwa dengan pengaturan skor dan dikirim ke pengadilan.
Sampai hari ini, ia tetap tidak bersalah dan menyangkal melakukan kesalahan. Harus ada dua persidangan untuk kasus ini, namun hakim gagal mencapai keputusan yang konklusif.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: