Gawat! Rupiah Mulai Melemah, Bank Dunia Bilang Begini ke Pemerintah

Gawat! Rupiah Mulai Melemah, Bank Dunia Bilang Begini ke Pemerintah

Ilustrasi: Dolar. -Pixabay/@Alexsander-777-disway.id

Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis melemah ke posisi Rp14.999 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.985 per dolar AS.

Terpisah, delegasi Bank Dunia menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara yang mampu menjaga stabilitas perekonomian dengan level angka pertumbuhan sekitar 5 persen.

Hal itu disampaikan saat Presiden Joko Widodo menerima delegasi Bank Dunia di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis. Presiden Joko Widodo didampingi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam kegiatan tersebut.

Delegasi yang hadir yakni Axel van Trotsenburg selaku Managing Director of Operations, Manuela V. Ferro selaku Regional Vice President East Asia and Pacific, serta Satu Kahkonen selaku Country Director Indonesia and Timor-Leste.

BACA JUGA:Negara G7 Sepakat Jatuhkan Harga Migas Rusia, Begini Skenarionya

“Mudah-mudahan bisa mencapai di atas 5 persen pada tahun ini dan kita sudah buktikan pada setidak-tidaknya semester pertama ini mungkin mendekati di atas 5,1 persen,” kata Suharso dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis 14 Juli 2022.

Suharso menjelaskan bahwa di antara negara-negara yang sedang menghadapi situasi serba sulit, Bank Dunia memberikan penilaian positif atas perkembangan ekonomi Indonesia saat ini.

Bank Dunia, kata Suharso, mengucapkan selamat atas Keketuaan Indonesia dalam G20. Delegasi Bank Dunia juga menaruh banyak harapan pada Indonesia dalam Keketuaan G20 kali ini.

Selanjutnya, Bank Dunia juga menyarankan Indonesia untuk mendorong pertumbuhan ekonominya dari sumber-sumber lain, seperti dari ekspor. Terkait ekspor, Bank Dunia menilai perlu reformasi struktural yang dapat mengurangi hambatan tarif (tariff barriers).

BACA JUGA:Senjata Makan Tuan! Neraca Perdagangan Rusia Surplus 70,1 Miliar di Tengah Hantaman Sanksi dari Barat

“Jadi tariff barrier itu kalau bisa dikurangi dan dengan demikian Indonesia punya sumber pertumbuhan yang lain selain investasi yang sekarang sudah dilakukan,” kata Suharso.

Bank Dunia juga menyatakan komitmennya untuk mendukung Indonesia dalam hal keamanan pangan dan transisi energi, termasuk memuji Indonesia yang telah menyiapkan peta jalan untuk ekonomi hijau ke depan.

Bank Dunia pun berkomitmen untuk mendukung pembiayaan di energi, "blue economy", ketahanan pangan, sektor mangrove dan perubahan iklim sekitar 1,6 miliar dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: antaranews.com