Dalang Pencopotan CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Disebut Bukan Orang Sembarangan, Ciri-cirinya...

Dalang Pencopotan CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Disebut Bukan Orang Sembarangan, Ciri-cirinya...

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut sudah mengetahui siapa yang melucuti dekoder CCTV di sekitar rumah dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo. Foto: jpnn--

Lagi-lagi Kamaruddin enggan untuk memberi tahu identitas satu orang tersangka tersebut.

"Ini masih dirahasiakan dulu untuk kepentingan penyidikan ya. Siapapun bisa, karena ukurannya adalah perbuatannya," sambungnya.

Sebelumnya, dengan kumpulan bukti-bukti baru berupa jejak digital Brigadir J, Kamaruddin mengatakan bahwa korban sempat mendapat ancaman pembunuhan.

BACA JUGA:Polemik CCTV di Rumah Irjen Ferdy Sambo Diperdebatkan, Benar Rusak? Ternyata...

Bukt-bukti tersebut, kata Kamaruddin, telah dilimpahkan kepada tim penyidik di Bareskrim Polri.

"Benar, ada puluhan barang bukti yang kita serahkan kepada penyidik dalam pemeriksaan ini, untuk jenisnya belum bisa kita sebutkan karena untuk kepentingan penyidikan," kata Kamaruddin Simanjuntak.

Bahkan ancaman pembunuhan terhadap Brigadir J masih terus dilakukan hingga akhirnya sang Brimob asal Jambi tewas mengenaskan di rumah Irjen Ferdy Sambo.

"Mendiang itu sampai menangis, ancaman pembunuhan itu berlanjut terus sampai satu hari menjelang pembantaian, dan salah satu TKP-nya itu ada di Magelang, Jawa Tengah," tambahnya.

Bahkan Kamaruddin menduga, Brigadir J dibunuh secara terencana di rumah atasan Brigadir J itu.

"Kalau dari analisa kita, kemungkinan di Jakarta sampai Magelang, atau di rumah mantan Kadiv Propam Polri," jelas Kamaruddin Simanjuntak di Mapolda Jambi, Jumat 22 Juli 2022.

BACA JUGA:Hadiri Proses Prarekonstruksi, Kuasa Hukum Brigadir J: Ini Angle Tembak Menembak, Angle Pembunuhannya Kapan?

Pernyataan Mabes Polri Soal CCTV

Saat kasus ini mencuat, kepolisian telah melakukan penyelidikan, bahkan saat ditanyai soal rekaman CCTV, Kapolres Metro Jakarta Selatan nonaktif Kombes Pol Budhi Herdi Susianto menyebutkan bahwa CCTV tersebut rusak.

Ucapannya dilalah menjadi polemik di tengah publik. Terdapat kejanggalan seolah-olah ucapannya sulit untuk dipercaya oleh publik.

Setelah dinonaktifkan, Mabes Polri lalu mengabarkan bahwa tim penyidik telah menemukan CCTV yang dapat mengungkapkan kasus ini secara jelas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: