WHO Tetapkan Status Cacar Monyet Sebagai Darurat Global, PB IDI Bentuk Tim Satgas Monkeypox, Gawat!

WHO Tetapkan Status Cacar Monyet Sebagai Darurat Global, PB IDI Bentuk Tim Satgas Monkeypox, Gawat!

Ilustrasi wabah cacar monyet dan gejalanya-Foto Antara-

JAKARTA, DISWAY.ID-- World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia telah menetapkan status infeksi monkeypox atau cacar monyet sebagai darurat global pada Juli 2022.

Walaupun di Indonesia sendiri belum ditemukannya kasus konfirmasi infeksi cacar monyet, Perhimpunan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) sudah mengantisipasi dengan membentuk satuan tugas (Satgas) monkeypox. 

"Di Indonesia, hingga Agustus 2022, belum terdapat kasus konfirmasi infeksi Monkeypox, namun pemerintah, tenaga kesehatan dan masyarakat harus tetap waspada," ujar Ketua Bidang Kajian penanggulangan penyakit Menular PB IDI, Dr dr Agus Dwi Susanto dalam acara daring, Selasa, 2 Agustus 2022.

BACA JUGA:Transaksi Wajib Pajak Akan Beralih Pakai NIK, NPWP ke Mana? 3 Hal Ini Perlu Diketahui

Pembentukan satgas monkeypox ini dilakukan guna merespon pernyataan WHO terkait cacar monyet sebagai darurat global.

Selain itu, Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, dr. Hanny Nilasari merekomendasikan kepada pemerintah terkait pencegahan infeksi tersebut.

Pertama, memperluas dan memperketat skrining pada pintu masuk pelabuhan, bandara dan Pos Lintas Batas Darat Negara (PLBDN).

Pada rekomendasi pertama ini, Hanny meminta kepada pemerintah untuk melakukan pengawasan kepada pelaku perjalanan di tempat-tempat tersebut melalui pengamatan suhu, tanda dan gejala. 

BACA JUGA:Heboh Tanah Wakaf Masjid di Cilegon Jadi Sengketa, Warga Demonstrasi

"Pada pelaku pejalanan dengan kondisi demam, sebaiknya dilakukan pemeriksaan langsung oleh dokter yang bertugas pada pelabuhan, bandara, ataupun PLBDN tersebut," ujar Hanny kepada media melalui Zoom Meeting.

Kedua, Meningkatkan kemampuan laboratorium jejaring dalam diagnostik molekular spesimen pasien yang dicurigai menderita Monkeypox sesuai rekomendasi WHO.

Kemudian yang ketiga, Hanny ingin pemerintah meningkatkan edukasi kepada masyarakat terkait epidemi, gejala, cara penularan, dan Cara dan Langkah Pencegahan Pribadi dan Masyarakat. 

Keempat, yaitu meningkatkan kemampuan dalam identifikasi kontak erat pada pasien suspek dan probable Monkeypox.

BACA JUGA:Pembunuh Brigadir J Makin Terpojok, Menko Polhukam: Presiden Peringatkan Jangan Ada yang Disembunyikan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: