Hasil Studi: Beras Merah Mengandung 40 Persen Lebih Banyak Kandungan Zat Kimia Beracun Dibandingkan Beras Putih

Hasil Studi: Beras Merah Memiliki 40 Persen Kandungan Zat Kimia Beracun Lebih Banyak Dibandingkan Beras Putih---Freepik
JAKARTA, DISWAY.ID - Berkat kandungan serat dan nutrisinya yang tinggi, beras merah sering dianggap sebagai alternatif yang lebih sehat daripada beras putih.
Namun, sebuah hasil studi atau penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa beras merah mengandung arsenik dalam jumlah yang jauh lebih tinggi, yaitu zat kimia beracun yang terkenal dalam plot racun kuno dalam misteri pembunuhan.
Para peneliti menganalisis data sampel beras dan menemukan bahwa beras merah mengandung 24 persen lebih banyak arsenik dan 40 persen lebih banyak arsenik anorganik, yaitu zat karsinogenik yang diketahui, daripada beras putih.
BACA JUGA:Mau Lebaran, Bansos Beras 10 Kg 2025 Kapan Ngalir? Diperpanjang Hingga Juni 2025
Konsumsi arsenik secara kronis dapat menyebabkan masalah kulit dan pencernaan, serta peningkatan risiko diabetes, kanker, dan penyakit kardiovaskular.
WHO mencatat bahwa paparan arsenik pada anak usia dini "telah dikaitkan dengan dampak negatif pada perkembangan kognitif dan peningkatan kematian pada orang dewasa muda."
Para peneliti dalam studi tersebut mencatat bahwa "ada potensi risiko paparan arsenik yang berbahaya dari beras merah di antara anak-anak di bawah usia lima tahun," mengingat mereka mungkin mengonsumsi lebih banyak makanan dibandingkan dengan berat badan mereka dibandingkan orang dewasa.
Beras merah cenderung mengakumulasi kadar arsenik yang lebih tinggi karena unsur beracun tersebut terkonsentrasi di lapisan luar bulir padi, yang tertahan dalam beras merah tetapi dihilangkan selama pemrosesan beras putih.
BACA JUGA:Insiden Kebakaran Ruang Staf Polda Banten Masih Diselidiki, Api Berasal dari Lantai 3
Ini berarti bahwa, meskipun beras merah mungkin menawarkan lebih banyak serat dan nutrisi — beras merah juga memberikan dosis arsenik yang lebih tinggi.
Akan tetapi jangan panik, para peneliti mencatat bahwa "paparan bagi sebagian besar orang Amerika dalam analisis tersebut tidak meningkat ke tingkat yang mengkhawatirkan dan menimbulkan risiko tinggi terhadap dampak kesehatan yang berbahaya."
Dengan demikian, mereka tidak menyuruh Anda untuk menghindari beras merah sama sekali.
Para ahli hanya menyarankan untuk mendiversifikasi pilihan bulir padi dan menggunakan metode memasak yang dapat mengurangi kandungan arsenik.
BACA JUGA:Satgas Pangan Polda Bali Pastikan Stok Beras Aman Jelang Ramadan dan Nyepi
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: