Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin Jalani Tes Narkoba Setelah Video Pestanya Bocor di Dunia Maya

Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin Jalani Tes Narkoba Setelah Video Pestanya Bocor di Dunia Maya

Setelah video pesta bocor di dunia maya, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin jalani tes narkoba. -Tangkapan layar video twitter@ZVOXA-

BACA JUGA:Casemiro Resmi Gabung ke Manchester United, Fabrizio Romano ‘Here We Go’

BACA JUGA:Hujan Gol Warnai Pertandingan Persita Vs Persikabo Dengan Skor 5-3

Perdana Menteri yang juga Pemimpin Sosial Demokrat itu sebelumnya mengatakan dia menghabiskan malam bersama teman-teman dan video yang tersebar tersebut di ambil di tempat pribadi.

Meskipun telah menjalani tes narkoba, namun Marin mengakui bahwa dia meminum minuman alkohol. 

Tapi Marin menyangkal menggunakan narkoba, selain itu Marin juga menambahkan bahwa dia tidak melihat adanya orang yang verada di pesta tersebut menggunakan narkoba.

BACA JUGA:Casemiro Resmi Gabung ke Manchester United, Fabrizio Romano ‘Here We Go’

BACA JUGA:Hujan Gol Warnai Pertandingan Persita Vs Persikabo Dengan Skor 5-3

“Tidak pernah dalam hidup saya menggunakan narkoba meskipun di masa muda, saya pernah menggunakan obat-obatan,” katanya Jumat.

Marin, yang menjadi pemimpin pemerintahan termuda di dunia pada Desember 2019, telah menghadapi panggilan dari anggota koalisi pemerintahannya serta dari oposisi untuk melakukan tes narkoba setelah video itu muncul.

Pada Desember 2021, dia mendapat kecaman terus-menerus setelah terungkap bahwa dia tetap menari sampai dini hari meskipun telah terpapar Covid-19. 

BACA JUGA:Komnas HAM Akan Periksa CCTV yang Sempat Hilang Tanpa Melibatkan Tim Digital Forensik Mabes Polri

BACA JUGA:Casemiro Datang, Ini Starting XI Manchester United Impian Erik ten Hag

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh saluran TV Finlandia MTV3 pada saat itu menemukan dua pertiga responden mengatakan bahwa keluar malam saat Covid-19 adalah pelanggaran serius.

Perilaku Marin dalam video tersebut tetap dikritik oleh beberapa orang sebagai tidak pantas untuk seorang perdana menteri.

Semantara itu beberapa pihak juga memberikan pembelaan bahwa apa yag dilakukan oleh Marin adalah haknya sebagai manusia dengan teman-temannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads