Kamaruddin Bisa Bantah Pelecehan 'Palsu' Putri Candrawathi: Kadiv Propam Macam Apa? Pembohong...

Kamaruddin Bisa Bantah Pelecehan 'Palsu' Putri Candrawathi: Kadiv Propam Macam Apa? Pembohong...

Komnas HAM temukan fakta baru keterlibatan Putri Candrawathi dalam pembunuhan berencana Brigadir J-Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri-disway.id-disway.id

Lanjut Kamaruddin, pejabat polri di kemudian hari tidak boleh lagi menerima antaran-antaran dari mafia itu.

"Baik itu mafia judi, mafia tata niaga narkoba, hingga sabu-sabu," ucap Kamaruddin.

BACA JUGA:Pemerintah Siapkan BLT dan Subsidi Pekerja dengan Upah di Bawah Rp 3,5 Juta

"Saya sudah usulkan ke pak Jokowi, lebih bagus gaji polisi minimal 25 juta sebulan, generalnya 100 juta lebih, dari pada mengabdi ke mafia dapat triliunan," sambungnya.

Kamaruddin lantas mengajak masyarakat Indonesia untuk selamatkan Polri.

"Sampai kapanpun kita butuh Polri, memang banyak polri yang bagus-bagus tapi mereka tak berkuasa," tegasnya.

Lanjut soal otopsi Brigadir J, Kamaruddin menyesalkan hasil otopsi kedua tidak diberikan ke dirinya.

"Ini tak diberikan ke saya, diberikannya katanya ke penyidik, (kan) yang memohon saya," ujar Kamaruddin.

"Lucu bukan? lalu diberikan ke media secara sepotong-sepotong. Lho kok kepada pemohon tak diberikan, tapi kepada penyidik diberikan dan kepada media diberikan sedikit?," sambungnya.

Menurut Kamaruddin menilai hal ini menjadi semakin ajaib.

"Katanya ini rahasia hanya boleh diberikan kepada penyidik, kalau rahasia tutup mulut dong," tegasnya.

"Jangan cerita ke media, antar aja ke penyidik. Ini diberi tahukan kepada media tapi sepotong-sepotong 'dia bilang: tidak ada penganiayaan' kan kejahatan itu," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads