Curi Sambo

Oleh: Dahlan Iskan

Selasa 30-08-2022,04:00 WIB
Curi Sambo

Presiden Joko Widodo berbicara dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada Selasa, 9 Juli 2019. -Foto: BPMI Setpres/Muchlis Jr.-disway.id

PARA politisi sudah terlihat ingin ikut mencuri perhatian –yang belakangan terkuras habis ke Duren Tiga. Pergerakan orang politik begitu cepat belakangan ini.

Presiden Jokowi juga begitu aktif bersafari: menemui para relawan. Dan ditemui para pendukungnya. Tanpa partai pun Jokowi bisa mengerahkan masa melebihi yang empunya partai.

Kedatangan ketua PDI-Perjuangan ke kantor Partai Nasdem juga mencuri perhatian.

Anda sudah tahu: Puan Maharani menemui Surya Paloh. Itu terjadi hanya sehari setelah Jokowi menemui ribuan pendukungnya di Gelora 10 November Surabaya.

Tanpa bendera partai, ternyata Jokowi lebih fleksibel. Bisa menggunakan fasilitas milik pemerintah: Istana milik negara dan stadion sepak bola milik Pemkot.

Pasangan Ganjar-Erick kelihatannya yang akan diusung ''partai'' Jokowi. Atau Ganjar-Khofifah. Atau Ganjar-Airlangga. Atau Ganjar-Siapa pun. Untuk itu rating Ganjar akan terus dikatrol –lewat popularitas Jokowi.

Ganjar harus dikerek habis. Sampai setinggi batas ''tidak ada gabungan tokoh partai yang bisa menandinginya''.

Logikanya, Anda sudah punya: kalau rating Ganjar sudah di atas langit, partai-partai pasti merebut mencalonkannya. Terutama partai yang ingin merasakan nikmatnya kekuasaan.

Yang juga menarik: penampilan politik Jokowi di forum-forum relawan itu. Ia seperti anti-politik.

"Jangan kesusu," katanya di Magelang. "Tahun 2024 masih lama. Jangan pikirkan itu. Ekonomi dulu," katanya di Surabaya. Lalu diingatkan lagi lewat medsosnya.

Melihat gerak politik Pak Jokowi yang begitu intensif apa pun bisa terjadi. Arah gerak itu bisa ke mana saja. Multi-arah.

Tanpa partai pun Pak Jokowi tetap punya daya tarik yang besar. Apalagi sikap partai-partai toh belum jelas. Masih terbuka untuk segala kemungkinan.

Yang sudah terlihat agak jelas hanya Nasdem. Pimpinan puncak Nasdem, Surya Paloh, sudah menemui Pak Jokowi. Untuk pamitan. Bahwa dalam Pemilu dan Pilpres yang akan datang Nasdem akan punya sikap sendiri. Itu pamitan baik-baik. Untuk memenuhi sopan santun politik.

Nasdem adalah koalisi Pak Jokowi selama ini. Koalisi itu antar partai. Pak Jokowi bukan ketua partai. Sudah dua kali pula menjabat presiden. Sudah maksimal. Tidak bisa lagi mencalonkan untuk periode ketiga.

Maka pamit politik itu pertanda Nasdem akan punya calon sendiri. Bisa saja calon itu sama dengan yang diinginkan Pak Jokowi. Bisa juga berbeda.

Anda sudah tahu: tidak lama setelah pamit politik itu ada kejadian menarik.

Puan Maharani, putri Bu Megawati, datang ke kantor Nasdem. Jadi berita besar. Apakah itu berarti PDI-Perjuangan akan berkoalisi dengan Nasdem?

Dari segi penambahan kekuatan, koalisi itu lebih diperlukan oleh Nasdem.

PDI-Perjuangan tanpa bantuan partai lain pun bisa mencalonkan presidennya sendiri. Suaranya pas dengan persentase yang diperlukan untuk pencalonan: 20 persen. Tapi PDI-Perjuangan tetap perlu mencari pasangan calon. Nasdem punya.

Bagaimana kalau sampai detik terakhir Ganjar dan pasangannya tidak mendapat kendaraan politik?

Saya pernah menulis: adakan Munaslub Golkar. Hanya perlu biaya Rp 1 triliun. Tapi tulisan itu diprotes keras oleh unsur pimpinan pusatnya.

"Golkar bukan ojol yang bisa diperjualbelikan," katanya.

Masih ada jalan lain. Kalau presiden mau. Agak berisiko tapi dukungan dari rakyat cukup besar: hapus persentase pencalonan presiden. Dengan cara apa? Lewat Perppu. Hak presiden untuk mengeluarkan Perppu. Dengan Perppu itu dihapus syarat 20 persen.

Pasti heboh. Tapi sah. Konstitusional. Dukungan ada. Toh selama ini begitu banyak gugatan yang mempersoalkan batas 20 persen itu.

Prof Dr Yusril Ihza Mahendra pernah melakukannya.

Prof Dr Effendi Gazali juga.

PKS juga pernah.

Menurut Yusril, sudah 19 gugatan yang diajukan ke MK. Memang semuanya ditolak. Tapi terlihat jelas begitu banyak keinginan itu.

Orang seperti Laksamana Sukardi juga melihat penentuan batas 20 persen itu sebagai wujud dari Pancasalah. Salah tata kelola: bagaimana bisa partai membuat ketentuan untuk diri partai sendiri (Disway 25 Agustus 2022).

Mungkin presiden perlu memerintahkan survei kecil-kecilan. Tanyakan langsung ke publik. Berapa besar dukungan untuk menghapus batas 20 persen itu. Dengan demikian Perppu itu punya landasan legitimasi dari rakyat.

Atau tidak usah survei. Cukup lihat di big data. Lalu umumkan: 80 persen rakyat mendukung penghapusan batas 20 persen itu. Perppu pun akan dapat banyak kiriman bunga. Pun bila dana dari kekaisaran Sambo tidak ada lagi untuk itu.

Kalau Perppu seperti itu diterbitkan, orang seperti Ganjar bisa lewat mana saja: lewat Perindo pun bisa. Atau yang lain. Begitu banyak pilihan. Tapi tokoh lain juga bisa meroket. Misalnya Menko Polhukam Mahfud MD.

Belum tentu Presiden Jokowi mau melakukan hal seperti itu. Sama-sama heboh mengapa tidak sekalian mengubah konstitusi saja: bisa tiga periode. (Dahlan Iskan)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan di Tulisan Berjudul Catatan Makcomblang 

thamrindahlan

Kagum meliihat burung elang / Perkasa terbang melintas awan / Asyiek tekuni profesi mak comblang / Jodohkan jomblo sampai ke Taiwan /

 

Atho'illah

Apakah orang Indonesia yang ingin punya istri Taiwan bisa dibantu juga oleh Pak Alfonso? Tolong saya, saya butuh jasa Pak Alfonso.

 

Atho'illah

Saya juga orang dalam kok, Pak Jo. Dalam penantian, menanti jodoh. Hihihi Iya nih, para perusuh sudah pada menghilang. Kangen banget saya.

ALI FAUZI

Salah satu khas warga Indonesia sepertinya itu mencang-mencong (tidak lurus). Dalam segala hal. Termasuk dalam berbaris antrian. Tapi yang bisa memencang-mencongkan hal-hal yang lurus (peraturan) di Indonesia itu hanya tiga jenis orang: Pimpinan, orang kaya, dan orang gila.

 

Budi Utomo

@Bung Jimmy Marta. Jepang -0,8%. Data World Bank mengenai Birth Rate. Surfing dengan keywords: birth rate world bank data. Nanti muncul data birth rate per negara. Replacement agar tak terjadi defisit populasi adalah 2,1. Jepang birth rate 2020 = 1,3%. Jadi minus 0,8%. Singapura 1,1 % jadi -1%. Taiwan? Waduh ga ada di data world bank karena ga dianggap sebagai negara oleh world bank? Terpaksa gerilya cari data. Ketemu. Cuma 0,7%. Jadi -1,4%!!! Bersaing dengan Korsel yang 0,8% sehingga -1,3%. Bagaimana Indonesia? Masih aman. 2,3%. Surplus 0,2%. Yang minus di ASEAN menurut world bank 2020 adalah Brunei (birth rate 1,8%), Malaysia (2%), Thailand (1,5%), Vietnam (2%). Yang pas: Myanmar (2,1%). Yang plusnya lumayan adalah Laos (2,6%), Kamboja (2,5%), Filipina (2,6%). Negara maju? Jangan ditanya, mayoritas minus. USA 1,6, Jerman 1,5, UK 1,6, France 1,8. Satu-satunya jalan agar populasi tetap ya menampung imigran.

 

Kang Sabarikhlas

Catatan Pak AIW ini bagus, bisa tahu kondisi Taiwan yg baik² saja tidak terancam seperti di catatan Abah..he..he.. bahkan sangat ketat protokol kesehatan yang diterapkan. Coba bayangkan kalau disini ada sistim ditelpon pasti semua pilih tekan 1 bila sehat. Yang pas, catatan Pak AIW dimuat kemarin, masak kemarin hari minggu lagi nyantai baca CHD ada ancaman 'lempar balik bola api ke Anda'... duh..takut..lariiiii(5i)..

 

EVMF

如果我沒記錯的話，台灣的女人比男人略多，你把台灣男人和印度尼西亞的華僑女孩比起來，那麼台灣女人呢，台灣肯定缺男人，可惜了.

 

Everyday Mandarin

Pak Dahlan Iskan bilang kl ada tulisan ttg Taiwan, saya pasti berkomentar. Baiklah, saya diam kali ini. Btw, thanks pak sudah dimuat. Salam sehat selalu utk pak Dahlan Iskan dan semua pembaca setia Disway.id

 

A fa

Terlepas dari CHD hari ini informatif bagi mereka yang membutuhkan, saya tetap berkomentar: "Ada yang lagi malas menulis sendiri, tidak sempat karena sibuk atau kebetulan lagi malas saja. Kalau tidak tokh tulisan ini tetap bisa dimuat sebagai tulisan lepas/koresponden, sementara tulisan asli yang punya CHD, anda semua sudah tahu siapa, masih bisa kita nikmati seperti biasa...hmmmm".

 

Jimmy Marta

Pekerjaan ncomblangi bung aiw ini benar2 dilakukan serius. Walau terkesan ini kerja sampingan. Karena tugas pokoknya menjadi fasilitator untuk yg akan sekolah dan bekerja di taiwan. Urusannya tdk hanya sampai mempertenukan dua orang calon. Meyakinkan kedua pihak keluarga pun diurus. Hebat. Kalau di biro2 jodoh umumnya, jika ada yg serius biro hanya sampai memberikan kontak person. Selanjutnya terserah anda..

 

Agus Suryono

MBAK.. Kayaknya Abah DI belum tahu, bin tidak tau. Atau tidak mau tau. Saya juga hanya lewat HP. Login nya tidak stabil. Sering tiba-tiba gak bisa. Padahal.. 1. Sy tidak melakukan perubahan apa2. 2. Membuka website lain tidak masalah. Jadi di disway.id kayaknya ada masalah. Yang Abah tidak tau. Orang IT mungkin masih jomblo. Sering terlambat bangun. Jam 4 belum upload. Dan dia juga tidak mau tau kalau aplikasi yg jadi pegangannya BERMASALAH..

 

Rihlatul Ulfa

Untuk tulisan edisi minggu. Memang Polri jadi jumawa kalau atasannya langsung Presiden. Anggapannya Presiden punya banyak sekali pekerjaan, tentu tidak mungkin melihat satu-satu yg mencurigakan di dalam tubuh Polri. Juga sangat rentan karena priode Presiden hanya 5 tahun (normalnya) ini membuat Polri bisa merasa lebih leluasa dan bisa bermain bola api lebih ganas. Polri merasa di atas singgasana, toh tidak ada yg mendiktenya langsung. Maka saat Polri-sambo yg katanya punya mafia perjudian, tambang batu bara ilegal, tambang nikel gelap dll. Itu kemungkinan besar bisa saja terjadi, mereka kan hanya butuh kongkalingkong atau kedipan mata untuk semuanya berjalan mulus. Sudah seharusnya Polri berada di bawah sebuah kementrian agar merasa ada yg selalu mengawasinya. Lihat saja kasus Sambo ini, ribetnya minta ampun. Saling lempar sana sini, saling bantu sana sini, saling mentupi sana sini, saling menghilangkan bukti sana sini. Polri harus segera di reformasi. Gak ada jalan lain.

 

Johannes Kitono

Begitu membaca Catatan Makcomblang langsung hubungi hopeng Effendy Laobe Min yang tahun di 1990 an berprofesi sama.Makcomblang amoy daerah Singkawang dan pria Taiwan. Paketnya waktu itu sekitar NT.200.000,- kalau kurs Rp.490,-,sekitar Rp.100 juta. Itu sudah termasuk biaya operasi untuk : mahar ortu Amoy, paspor imigrasi, Kadin Taiwan, Tiket calon pengantin wanita, agen calon pengantin pria. Kalau bisa bawa 3 orang Amoi profitnya bisa sekitar NT.200 ribu atau 30 %. Dengan catatan semuanya lancar dan mulus. Tidak ada komplain dari pihak pria Taiwan.Seperti amoynya kurang langsing atau sexy sehingga harus diretur kembali. Padahal pria itu sendiri masih jomblo karena tidak laku dikampung sendiri. Cewek cewek Taiwan dengan pendidikan minimum SMA seleranya tinggi. Mimpinya mau hidup di USA, Jepang atau Hongkong. Now mungkin Beijing kalau dapat suami sekaliber Jack Ma.Dan pendidikan Amoy rerata cuma SD dan tuntutan tidak tinggi. Asai setiap Sin Cia bisa kirim Angpao ke ortu yang kebanyakan profesi petani. Perkawinan antar bangsa ini sering dilecehkan dan disebut " Kawin Kontrak " padahal membawa dampak positip bagi ekonomi daerah. Sukses perkawinan itu bisa dilihat dari rumah dan antena parabola di kampung asal pengantin wanita. Ortu amoy yang awalnya malu karena dituduh jual anak,now justru bangga. Pengantin yang sukses terkadang membawa ortunya jadi turis ke Taiwan." Jangan heran di kampung dekat Singkawang ada rumah model Hongkong ", kata hopeng Dji Min yang sudah pensiun.

 

azid lim

Chung Hwa Ming Kuo (Republik Demokrasi Tiongkok ) 10 Oktober 2022 nanti akan merayakan hari kemerdekaan yang ke-111 ( Chung Hwa Ming Kuo 111 tahun dengan hitungan tahun Chung Hwa Ming Kuo yang dihitung sejak tahun 1911 sebagai tahun pertama ). Sebuah sistem negara demokrasi Tiongkok yang dipertahankan terus dari daratan Tiongkok sampai hijrah ke Pulau Formosa (Taiwan ) sampai saat ini biarpun mendapat tekanan dengan tensi skala tinggi dari Negara Komunis Tiongkok . Tingkat kemakmuran , pendidikan, kesopanan , keramah tamahan , kebersihan , dan hubungan sosial antar masyarakat Taiwan boleh dikatakan berada diperingkat atas. Tenaga Kerja Indonesia yang bekerja di Taiwan diperlakukan dengan baik oleh majikan mereka yang ada di Taiwan bahkan banyak yang dianggap sebagai keluarga sendiri. Itulah kesuksesan tata kelola sebuah negara kalo dikelola dengan sistem yang benar dengan masyarakat yang terdidik . Chung Hwa Ming Kuo Wan Shue (Merdeka).

 

EVMF

azid lim Benar sekali, mestinya Kemerdekaan Seluruh Tiongkok itu adalah tanggal 10 Oktober dan tahun ini yang ke-111 ; tetapi sayang sekali Mainland nya masih "dikuasai pemberontak komunis".

 

Agus Suryono

CARA NULISNYA, SUDAH GAYA DAHLAN ISKAN.. Maksud saya gaya menulis pak Everyday sudah mirip gaya pak DI. Gaya bertutur. Meski kita ada di belakang HP, tapi rasanya serasa ikut jalan di Taiwan.. Lanjutkan mas.. Bisnisnya. Dan juga nulisnya..

 

Johan

Yang saya tahu dulu tahun 70-90an banyak amoy Indonesia yang menikah ke Taiwan, suaminya para veteran perang yang masih jomblo. Umumnya para veteran itu yang kondisi ekonominya miskin, ada juga yang cacat fisik, atau juga dua-duanya. Dan mereka menikah dengan biaya yang dibantu oleh pemerintah Taiwan. Ternyata sampai sekarang praktik ini masih ada. Mungkin ini laki jomblo yang cari amoy Indonesia, anak dari para veteran perang yang dulu itu. wkwkwk

 

Agus Suryono

JAMAN "OUTSOURCING".. Pekerjaan menulis pun bisa dioutsourcingkan. Gratis lagi. Inilah kehebatan Abah DI. Yang akhirnya menjadi daya tarik tulisan CHD (Catatan Harian Dahlan). Atau Disway. Satu lagi yang jadi daya tarik di CHD adalah tulisan komen dari para KOMENTATOR. Kadang komen nya bahkan lebih PANJANG dan lebih MENARIK dari tulisan UTAMA. Dan lagi-lagi kehebatan pak DI.. 1. Para komentator ini tidak dibayar. 2. Tetapi setiap hari ada RATUSAN komen yang masuk, TANPA DIMINTA.. He he.. Bisnisman media memang begitu..

 

Jimmy Marta

Konon katanya mak erot itu laki2 juga...wkwk..

 

Abi Kusno

Alhamdulillah, akhirnya bisa berkomentar. Ingat nasihat almarhum bapak. "Kamu belum waktunya!" Nasihat ini disampaikan saat saya belum lama menikah. Saya berusaha me-makjomblangi teman. Di kemudian hari, tiap saya berusaha jadi makjomblang, tidak pernah berhasil. Apa karena saya laki-laki?

 

Lukman bin Saleh

Rata2 komentator Disway sudah punya anak-istri, bahkan cucu. Harusnya Abah tdk menulis ini. Ntr kalau ada komentator yg terinspirasi, gmana? Taiwan lho ini...

 

yea aina

Genre tulisan hari Minggu, terpaksa tergeser di hari ini. Atau mungkin karena penyelesaian kasus duren 3 yang ruwet sekaligus mbulet, hingga Abah menganggap topik duren 3 bakal sepele saja. Bola apinya bakal padam sendiri, karena sinetronnya sudah berjilid-jilid.

 

Johannes Kitono

Bravo buat Alfonso Indra Wijaya ( AIW ) yang telah berhasil menjodohkan 200 pasangan untuk menambah populasi Taiwan yang hanya 23 juta. Konon ada 2 jenis bisnis yang selalu menikmati fasilitas " Tax Holiday " didunia , yaitu Mak Comblang dan Fortune Teller. Susah dicari pasal yang tepat untuk menentukan tarifnya.Memang pasti masuk bidang jasa, tapi baik klien maupun Suhu atau pawang tidak selalu terbuka. Masing masing harus menjaga rahasia suksesnya. Konon pernah ada gedung bank Internasional di Hongkong yang gagal di bangun bukan karena menyalahi aturan IMB, tapi justru menurut Fortune Teller menyalahi aturan Hongsui. Mungkin kalau dipaksa bangun juga bank tersebut akan penuh dengan NPL atau tempat mafia narkoba cuci uangnya. Kalau fortune teller bisa punya klien bank Asing, silahkan tebak sendiri biaya konsultasinya. Dulu bank asing di Jakarta selalu mengundang ahli Hongsui sekelas K H H dengan tarip Rp.50 juta. Mulai jam 10.00 - 12.00 , lunch dan dilanjutkan dengan sesi Q A selama 1jam. Bagian yang menarik justru di sesi Q A. Pembicara akan menjawab secara normatif dan untuk pertanyaan yang spesifik tidak akan langsung dijawab. " Maaf, pertanyaan itu bagus tapi tidak bisa dijawab tuntas di forum ini ", kata konsultan Hong Sui tsb. Tentu si penanya penasaran dan janji ketemu lagi dengan pembicara untuk menuntaskan masalahnya. Seminar seperti ini selalu penuh oleh peserta dari Pasar Pagi, Glodok dan Asemka. Sayang sekali, sampai hari ini belum ada Akademi Hongsui di NKRI

 

Bahtiar HS

Makcomblang adalah orang yang berperan menjodohkan dua insan hingga terajut tali pernikahan. Mandarin Everyday alias Bung Alfonso Indra Wijaya sudah berhasil menjodohkan 200 pasangan lintas negara. Ironisnya dia tetap disebut "Makcomblang"; kok bukan "Pakcomblang" atau "Kohcomblang". Atau kalau memang itu istilah pada mulanya dari kebudayaan Betawi, kok nggak ada "Babecomblang" gitu misalnya. Penasaran saya googling asal muasal Makcomblang, tapi tidak ketemu juga. Hehehe 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 140

  • Denny Herbert
    Denny Herbert
    Abah akhirnya Alvin Lim divonis 4 tahun penjara.. kasihan orang pembela keadilan orang kecil sekarang dikerdilkan.. semoga beliau tetap semangat memberi kritik yg membangun dan membawa keadilan bagi orang kecil..
  • Harun Purnomo
    Harun Purnomo
    Test,1,2,3,testing...
  • Roziq Kurniawan
    Roziq Kurniawan
    Awam tentang yg terjadi di tingkat elite ,, terima kasih Pak DI atas info nya ,, ternyata blantik e , ijek podo muter nawakne daganganne ,
  • Fatmawati Junadi
    Fatmawati Junadi
    Indonesia sudah 2 x di presideni pemimpin DIKTATOR. Anda sudah tahu: presiden Soekarno dia akhir-akhir jabatannya menjelma menjadi 'presiden seumur hidup' Penerusnya bahkan menjabat selama 32 tahun. Dan dikenal sebagai presiden terkorup di dunia. Ya itulah presiden Soeharto. Berkaca dari sejarah tersebut Harusnya konstitusi kita tegas MELARANG 2 daerah tempat asal ke-2 presiden itu kembali tampil menjadi pemimpin bangsa. Lupakanlah pemikiran Prof. JE Sahetapy otak dibalik rumusan persyaratan presiden yang termaktub di UUD 1945 amandemen. Artinya orang-orang dari 2 daerah itu, Jatim DAN Jateng harusnya sudah diblokir dari radar pencapresan selama Indonesia berdiri. Sederhananya itu, memberikan kesempatan bagi daerah2 lain. Dari 35 Provinsi untuk maju menjadi kandidat putra-putri terbaik bangsa. Karena Demokrasi tidak mengenal 4L-yah Lu Lagi Lu Lagi. Dan kini eforia penampakan bentuk mulus mobil nasional akan lenyap seiring sisa waktu 2 tahunan menjabat. Bahkan bikin mobil sekelas 'KANCIL' pun mana ada kita tidak pernah tahu lalu lalangnya di jalanan Indonesia. Salam
  • Bahtiar HS
    Bahtiar HS
    Imamul qaumi khadimuhum. Pemimpin suatu kaum adalah pelayan mereka. Ironisnya, jabatan selevel "pelayan" seperti itu diperebutkan oleh orang banyak. Dengan segala cara, daya dan upaya. Padahal menerima jabatan seperti itu ibarat berani menapakkan satu kaki di bibir neraka. Sekalinya tergelincir, tamat riwayatnya. Sebagai "pelayan" umatnya, maka sepatutnya dia berlaku seperti Umar bin Khattab yang khawatir kalau2 ada domba yang terperosok lubang di Hadramaut, yang nun jauh dari Madinah. Karena itu menjadi tanggung jawabnya. Atau seperti Umar bin Abdul Azis, yang mematikan lampu istana ketika menerima seseorang yang tidak ada hubungannya dengan urusan negara. Sungguh ini bukan perkara mudah. Namun banyak yang tergiur dengannya. Sementara orang2 yang mengetahui hakikat jabatan memilih menjauhinya. Abu Nawas pura2 gila agar semata tidak dipilih khalifah Harun al-Rasyid untuk menduduki jabatan qadi negara. Tp memang jabatan itu dikelilingi puja, harta, dan kekuasaan. Ketika mendapati Rosululloh SAW beralas tikar, Umar bin Khattab berkata, "Kisra dan Kaisar duduk beralas sutra dan bergelimang kenikmatan dunia. Sedang engkau utusan-Nya dan manusia pilihan-Nya." "Apakah kau ragu, Umar?" kata beliau SAW. "Apa kau tak rida, bagi mereka pesona dunia dan bagi kita pesona akhirat?" Maka ketika seseorang meminta jabatan, atau meminta dipilih dlm sebuah jabatan, apalagi minta dipilih lagi padahal sudah habis waktunya, saya khawatir itu tanda jauh dari husnul khatimah. Wallohu a'lam
  • Pryadi Satriana
    Pryadi Satriana
    Milih GP, AB, PS, atau AH? Ganjar Pranowo "di-endorse" Jokowi krn bisa "ngladeni" Jokowi & sama2 "ndesani" (baca: "dari desa", pernah jadi "wong cilik"). Jokowi seneng krn GP bisa tiru2 Jokowi, kalau Jokowi ngecek kekuatan bangunan pake palu, GP justru pake kaki, tendangannya sdh cukup membuat tembok yg kurang kokoh jd ambrol, pemborongnya jadi "ambyar." Dukungan itu banyak didasarkan "feeling" (baca: intuisi politik), lha wong selama jd gubernur Jateng ndhak terasa kok gregetnya (tanya Pak Mirza kalo ndhak percaya!). Bgmn dg AB? Anies dianggap pinter, padahal yo ndhak pinter2 banget, lha wong IP-nya di S1 - kalo ndhak salah - ga sampai 3,00 kok? Makanya waktu ditanya Najwa Shihab ttg IPK-nya di S1 'meneng bae lan nylimur'. Prestasi sbg gubernur DKI? Banyak. Banyak jalan2 yg diubah namanya oleh Anies. Itu yg paling melekat dlm ingatan saya ... Kalau PS? Prabowo yg plg pinter di antara mereka, menurut saya lho ya. Juga plg berpengalaman, karena memang paling tua! Masalahnya - lagi2 menurut saya - PS ndhak pernah jd "wong cilik". Masalahnya itu. Orang pinter & rasional tapi sulit berempati ke "wong cilik" sulit diharapkan utk bisa menurunkan kemiskinan. Bisa2 miskinnya 'menurun' ke anak cucu ... Kalau AH? Airlangga itu 'diam2 menghanyutkan', maksudnya, walaupun ndhak suka koar2, orang bisa melihat prestasinya. Golkar dulu bergejolak, dg AH jd ketum jd 'anteng'. Prestasinya sbg Menko Perekonomian pun ndhak jelek, ekonomi kita terkendali pas Covid. Trus gimana? AH aja deh! Salam.
  • Arief Gunawan
    Arief Gunawan
    Rakyat Indonesia harusnya makin cerdas dan jeli dalam milih Presiden : jangan pilih kucing dalam karung, jangan pilih boneka dalam kardus,dan jangan pilih cuilan genting yang dicat emas dan dipoles habis (wingko katon kencono)...
  • Liam Then
    Liam Then
    Jalur tol menang di pemilu nasional ,ada di Jakarta. Trend ini saya kira mulai berkembang sepuluh tahun lalu. Ketika ledakan roket esemka ,menyebar pesona sosok kurus seorang walikota Solo. Ke seluruh penjuru Indonesia. Waktu itu langkah kuda Gerindra begitu briliannya. Entah siapa di Gerindra yang mencium peluang dan kesempatan. Menginisiasi gerakan dukungan ,agar sosok kurus in maju dan naik ke panggung politik Jakarta. Langkah yang brilian juga tragis. Brilian karena mampu mematrikan nama Gerindra ke seluruh Indonesia. Lewat Jakarta. Tragis karena di Jakarta terkuak , sisi pahit dunia politik. Siapa memanfaatkan siapa ,Gerindra di jegal , dua kali. Saga cerita pentas politik Jakarta. Sepuluh tahun lalu. Sosok kecil kurus dari Solo, sukses memiting semua pentolan puncak partai politik yang gede-gede itu. Bikin mau tak mau, menambatkan nasib partai nya di pemilu lima tahun setelahnya. Sosok ini begitu fenomenal gebrakannya di Jakarta. MRT dengan biaya dan fasilitas negara. Sukses menyebar pesona ,ke seluruh Indonesia. Walau cuma yang punya KTP Jakarta dan daerah sekitarnya, yang dapat manfaat langsung dari proyek tersebut. Tapi mayoritas orang sudah kadung suka. Semua orang Indonesia suka kemajuan. Apalagi kemajuan yang luar biasa. APBD jumbo Jakarta. Saya kira, bisa jadi kunci kesuksesan di pentas politik nasional. Jika di gunakan dengan arif dan cerdas. Jadi tak perlu lagi elit puncak partai repot saling berkunjung, kesana kemari. Merasa siapa memanfaatkan siapa.
  • EVMF
    EVMF
    Studi LIPI, Sistem Pemilu Paralel di Indonesia (October 9, 2020) Prof. Dr. Tri Nuke Pudjiastuti, mengharapkan kajian ini dapat menjadikan sebuah pemikiran yang baik ke depan untuk kepentingan bangsa, sampai demokrasi berjalan dengan baik. Prof. Dr. Firman Noor : kita bisa menggunakan sistem paralel/campuran, sehingga ada varian di dalamnya yaitu mixed member proportional dan mixed member majoritarian. Pola campuran dimana kebaikan-kebaikan yang ada di sistem distrik, khususnya untuk spirit akuntabilitas, dan kebaikan-kebaikan yang ada di dalam sistem proporsional yang terkait dengan representativeness serta juga keragaman itu bisa dipadu-padankan. Sistem ini telah dipraktikkan di puluhan negara. Prof. Dr. Firman Noor menegaskan keunggulan dari sistem paralel ini, terutama dalam mereduksi jumlah partai. Sebagai contoh : Jepang yang telah membuktikan penerapan sistem campuran ini berhasil memunculkan wakil rakyat yang betul-betul menjadi representasi kepentingan lokal. Ini sebuah wacana yang layak untuk diperhatikan dan secara konstitusional tidak melanggar atau melawan konstitusi. Namun demikian, implementasi sistem paralel ini membutuhkan Undang-Undang Pemilu yang lebih kompleks.
    • EVMF
      EVMF
      Peneliti Pusat Penelitian Politik LIPI, Mochamad Nurhasim menyampaikan alasan pemilihan sistem pemilu paralel. Menurutnya, sistem pemilu ini terlihat yang lebih dominan dalam bekerja di calonnya (feasible). Di negara-negara yang telah menerapkan sistem paralel, partai banyak menarik tokoh-tokoh lokal untuk masuk partai. Di Indonesia, UUD 45 pasal 19 tidak menyebutkan sistem apa yang dipakai dalam pemilu, tetapi yang menjadi masalahnya ada pada Undang-Undang Pemilu, ucap Nurhasim. Lebih lanjut Nurhasim menjelaskan bahwa sistem paralel akan melahirkan blok partai secara proporsional, berbeda dengan sistem proporsional yang justru tidak terlihat hasilnya secara proporsional. Menurutnya, pada sistem paralel ada peluang kompensasi seperti blockside misalnya, dengan memberikan kuota berapa persen perempuan bertarung di kelompok perempuan. Sementara di sisi lain, keterwakilan daerah pemilihan (dapil) peluangnya besar. Tidak seperti sistem proporsional, partai bisa saja yang menunjuk wakilnya untuk mewakili daerah manapun. Selain itu, sistem paralel memungkinkan adanya battleground state yang langsung dimana kandidat dapat dirasakan oleh konstituen. Selain itu, menurutnya, calon bisa diintip oleh pemilih. Contoh di Jepang, calon tidak bisa janji-janji saja sehingga money politics bisa dihindarkan.
  • Johan Arifin
    Johan Arifin
    Pak dahlan tolong meliput capten vincent yg sudah berhasil modifikasi honda civic tahun 82 dan menjadi mobil listrik...doronglah capten vincent lebih kuat agar ini bisa jadi contoh2 yg lain termasuk juga jaguar pak dahlan yg masih opname biar segera menggelegar ibarat petir
  • Liam Then
    Liam Then
    Kenyataannya memang sudah dari dulu,partai politik punya akses ke fasilitas negara. Lewat kader mereka,yang menjabat sebagai kepala daerah. Anehnya,kerap gagal dimanfaatkan dengan baik. Akibatnya,waktu menjelang pemilu, partai politik ketar-ketir,pontang-panting lagi melakukan manuver-manuver usang yang sama. Kunjung-kunjungan, ngasih pesan dan tanda-tanda tak langsung. Melempar umpan informasi semu,buram ke masyarakat ,hanya untuk menggagap rasa dan asa yang berkembang di akar rumput. Jika kesempatan menggunakan fasilitas negara digunakan sebaik-baiknya oleh kader politik. Sebenarnya elit partai tak perlu pusing besar saban menjelang pemilu. Dukungan akan otomatis datang. Kalo kadernya kerja benar. Akar rumput punya mata dan rasa. Tapi sayang seribu sayang , elit politik kadang hanya punya ego Dan karsa. Nasionalisme ,idealisme hilang habis bablas oleh buaian materi dan harta. Fasilitas negara berupa APBD Dan APBN jika di manfaatkan dengan baik, bukankah bisa jadi alat ? Untuk mengharumkan nama sepanjang masa. Tapi sayang seribu sayang, kebanyakan fasilitas itu, cuma habis percuma. Gagal meninggalkan kesan membekas. Dus, elit politik kembali terjebak ritual yang sama,saban lima tahun sekali.
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    Beberapa hari yang lalu saya memberi solusi bagi pemakai HP yang kesulitan baca CHD dengan cara baca di Lap Top saja. Oh ternyata di Lap Top 3 hari ini juga mulai terganggu dengan IKLAN yang menutupi tulisan Pak DI. Jan ora sopan blas. Sulit baca jadinya. Gimana ya dari Abah ke team IT Disway, bocah SMK kok nduableg - nduableg men ? Yang kedua maknya biar pimpinan moncong putih, bisa mimpin patrai dan sukses 2 kali ya TOP lah nilainya. Namun ketika jadi sesuatu yang plonga - plongo dan turun ke anaknya.......gag lah, masak gitu mau dipilih. Mau dikemanakan negeri ini ?. Hasil survey toh sudah kebaca "rendah". Sekalian saja Abah usulkan Ganjar - Anies, biar kadrun dan kampretnya bersatu mbangun negara.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
      Typo : patrai --> partai
  • yea aina
    yea aina
    Abah sempat menulis: Pasangan GP-ET yang akan diusung "partai" Jkw. Sekaligus menuliskan pula: Pun bila dana kekaisaran Sambo tidak ada lagi untuk itu (dengan 2 intepretasi, untuk dana karangan bunga ataukah dana penerbitan Perppu itu). Dua bagian tulisan tersebut seperti clue teka-teki atas pasangan yang diusung dan kesiapan pendanaannya. Apalagi p Kammarudin dipolisikan Dirut Taspen terkait pernyataan viralnya itu.
  • yafni alris -husin
    yafni alris -husin
    Meningkatkan jumlah kabupaten miskin nyalon jadi presiden, wkwkwkwkskekwkwk......
  • yea aina
    yea aina
    Arah gerak politik petahana, melalui pengumpulan pendukungnya, di tiga propinsi basis kemenangan. Kiranya hanya dua saja, bukan multi arah seperti dugaan Abah. Stereo arah itu, ke kiri terhapuskan aturan pembatasan 2 periode, ke kanan menyiapkan suksesor paling aman menjaga kerahasian petahana. Dua arah tersebut bertujuan satu saja, melanggengkan jabatan petahana, dengan tetap hadir sebagai presiden atau cukup petugas suruhannya, siapa?anda sudah tahu.
  • Pembaca Disway
    Pembaca Disway
    Kalau partai Disway, bisa mengarahkan massa seberapa banyak? hahaha..
  • Er Gham
    Er Gham
    Sesuai PP no 45 tahun 1990, ASN pria hanya boleh beristri satu. Jika lebih, harus seizin atasan sesuai syarat dan ketentuan. Oleh karena itu, ASN harus patuh. Namun jika ada perubahan kosntitusi, yang misalnya membolehkan istri lebih dari satu tanpa persetujuan atasan, ASN juga akan patuh. Ayo semua ASN pria buat tweet, biar dibaca 'big data', bahwa semua butuh poligami. Kalo perlu para ASN sewa buzzer. Sewa juga tim survei.
  • Kelender Indonesia Lengkap
    Kelender Indonesia Lengkap
    Inti dari 20 persen adalah biar calon hanya dua pasang, sehingga ga perlu ada dua putaran, tiga putaran, empat putaran, dan putaran-putaran selanjutnya yang menguras biaya. Emang sih risikonya, terbelahnya massa begitu tajam. Jadi, perlu dipikirkan cara lain misalnya treshold cukup 5%, tapi pemenangnya seperti pilgub saja, ga perlu 50% tambah satu.
  • Muin TV
    Muin TV
    Yang perlu dicermati adalah ketika Jokowi bertemu tim relawan Bravo 5. Bravo 5 ini tim relawan bentukan LBP yang anggotanya kebanyakan pensiunan jendral AD. Dengan cengar-cengir, Ruhut Sitompul, ketika ditanya cuma jawab, "ojo kesusu." Apa artinya? Bahwa Jokowi tidak akan mendukung capres yg ada saat ini. Baik Erick, Ganjar, Prabowo ataupun Anies. Jadi Jokowi dukung siapa? Entahlah.
  • Er Gham
    Er Gham
    Paragraf terakhir menyinggung 3 periode. Kami akan mengikuti apa kata konstitusi. Jika ada perubahan konstitusi, kami akan patuh. Kami akan mematuhi aturan 3 periode. Ambyar.
    • Er Gham
      Er Gham
      Tanggung kalo cuma 3. Ubah saja menjadi 8 periode.
  • Muin TV
    Muin TV
    Kode alam dari Jokowi, setelah ketemu relawan adalah "ojo kesusu." Kalau gak boleh kesusu, bagaimana kalau ke paha aja. Atau ke bibir juga boleh.
  • daeng romli
    daeng romli
    Gonjang ganjing copras capres ini saya jadi ingat pernyataan Emha Ainun Najib dalam pengajian Kyai Kanjeng yg mengatakan. :"Ya Mbak Mega gak bisa tahu bagaimana susahnya jadi orang susah, Lah wong dia itu hidup di Istana, gak tahu susahnya cari makan dan sedihnya orang tua yg gak bisa bayar spp anaknya (ini omongannya Emha lho)...kemudian ternya dia jadi presiden yg prestasinya "anda sudah tahu "...Ndilalah saiki Mbak Puan yo kate "didaftarno" dadi presiden /wapres....Pasti anda juga sudah tahu (jawabannya).....
  • Antonius Anang
    Antonius Anang
    Lihat Big Data yang mana pak? Data bocor semua gitu, mana ada yang bisa dilihat.
    • yea aina
      yea aina
      Big data untuk 3 periode "disimpan" rapat pelontarnya,. hingga tak pernah dibuka seluruhnya. Kecuali kesimpulannya saja, anda sudah tahu kan kwkwkw...
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    Bagaimana bisa partai membuat ketentuan untuk diri partai sendiri?. Kemaren2 jga ada pertanyaan, bgmn bisa polisi memeriksa polisi yg pelakunya juga polisi?. Jawabannya, bisa! Apa yg tidak bisa di indonesia. Nyatanya seperti itu. Semua uu tentang pemilu dan parpol dibuat anggota partai. Kalau anda menjawab tidak bisa, anda bermasalah. Masalah terbesar adalah anda tidak punya 3 hal. Kuasa, kaya dan gila...
  • yea aina
    yea aina
    Kinerja GP di Jateng yang dikenal sebagai kandang banteng, mungkin tidak semoncer popularitas di medsosnya. Terpilih di periode ke 2 dengan hanya mengantongi 58,78% suara di kandang petahana, sudah cukup menggambarkan antusisme warga yang memilihnya. Di 2024, GP yang digadang-gadang petahana adalah kandidat yang belum layak pilih. Paling tidak, menurut 41,22% pemilih non GP plus 33% pemilih golput (tidak hadir) di pilkada Jateng 2018. Pun jika petahana memoles habis-habisan sampai dengan 2024, belum tentu GP layak jual di level nasional.
  • Fenny Wiyono
    Fenny Wiyono
    Ya jelas beda, kl 3 periode maka pambuat kebijakan akan jadi sasaran tembak frontal dan menaikan resiko tidak terpilih, masa sdh di caci maki masih tdk terpilih. Tp kl kebijakan unt "org lain" seakan2 tidak ada kepentingan politik lebih halus mainnya. Sehalus penolakan notariat hasil visum ke 2 brigadir J yg di ajukan kamarudin itu. ????
  • yea aina
    yea aina
    Tanda-tanda pencabutan/pengurangan subsidi BBM semakin jelas. Bansos dan sembako mulai dibagikan, sebagai pengganti heboh Sambo duren 3. Penegakan hukum atas peristiwa duren 3, sudah waktunya beralih penegakan jabatan mulai 2024. Agenda penegakannya melalui Munas faksi sempalan monyong putih. Ketua dewan pembinanya hadir dan berpesan: Ojo kesusu milih, mundak kesikut akhire (jangan terburu-buru memilih, nanti terdepak akhirnya. Bagi yang bukan peserta munas mereka, kita hanya bisa mengaminkan saja, semoga terdepak akibat terburu-buru.
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
    Inti tulisan di paragraf penutup. Kami hanya bisa bilang : wolowolokuato
  • Jejen Jaenudin
    Jejen Jaenudin
    Anda pasti sudah tahu, Jokowi punya agenda lain yang tidak selalu akan sama dengan scenario yang ada di kepala Bu Mega. Walaupun apa yang ada di kepala Bu Mega memang belum tuntas. Tapi sah toh kalau kita menebak arahnya. Jokowi tampak lebih berat ke Ganjar, siapapun wakilnya, capresnya harus Ganjar. Sekali Ganjar tetap Ganjar, kira2 begitu. Dan bukan kebetulan, suara Projo pun sama, Ganjar. Tapi apakah Ganjar orang yang tepat untuk mengemban amanah menuntaskan semua proyek Jokowi yang potensial mankrak??? Tentu harus termasuk proyek "mental" dan idiological. Mudah2an Projo benar, bahwa Ganjar yang terbaik.
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    Boleh jadi Megawati hanya melakukan "testing the water" bila seolah-olah kelak Puan yang akan dipilihnya menjadi capres. Megawati sadar, dalam berbagai survei elektabilitas Puan jeblok. Membebaskan Puan untuk menjajaki kemungkinan berkoalisi dengan partai lain adalah upaya untuk mengatrol elektabilitas Puan. Itu harus dilakukan, karena dengan memasang baliho-baliho jumbo dari Sabang sampai Merauke ternyata elektabilitas Puan tak beranjak dari dua koma. Jauh dari AHY, apalagi Ganjar, Prabowo, dan Anies. Mega, yang sudah 23 tahun menjadi Ketum PDIP tahu benar bahwa Ganjar adalah kader PDIP yang patuh pada garis partai. Masa jabatan Ganjar sebagai gubernur masih satu tahun lagi, sampai Agustus 2023. Mega yakin sampai Agustus 2023 itu Ganjar tidak akan tergoda rayuan partai lain untuk dicapreskan. Bila ternyata setelah Puan menjalin kerja sama dengan partai lain setahun ke depan elektabilitas Puan melejit, Mega akan melepas Ganjar bila memang ingin menerima pinangan partai lain. Tetapi bila elektabilitas Puan, kalapun naik hanya 6-7%, pasti Mega harus mengambil keputusan yang realistis: mencapreskan Ganjar. Pendaftaran capres 2024, menurut jadual, akan dibuka 19 Oktober 2023 -- kurang dari 60 hari sejak masa jabatan Ganjar sebagai gubernur berakhir. Mega tak bisa menutup mata dari hasil polling berbagai lembaga survei, dari adanya kelompok pendukung Ganjar di berbagai provinsi, dari kedudukan Ganjar sebagai Ketum KAGAMA,
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
      Hasil test : Level 1 riak2, aman. Level 2 Gelombang tinggi, waspada. Level 3. Tsunami, awas.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
      Wacana kenaikan bbm bbrp waktu belakangan, barangkali juga lg test ombak.
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
      Analisis yang brilian Bung Mirza. Saya setuju, Megawati sedang test ombak. Megawati pernah menelan kekalahan pahit dari SBY tapi akhirnya punya kemenangan manis dua kali pula dengan Jokowi. Saya yakin Megawati belajar dari pengalaman 4 pilpres dan pileg di masa silam itu.
    • donwori
      donwori
      tes ombak yang berbiaya sangat mahal sekali dengan memasang ribuan baliho tetap cawapres yg cocok buat Puan tidak lain tidak bukan adalah baginda yang dipertuan agung Bapak Pergantian Nama, Anies Baswedan
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
      @donwori. Wkwkwk satire bingit
  • hoki wjy
    hoki wjy
    Pak DI melupakan sosok semut yg sangat ditakuti oleh semut yg menjabat presiden karena sang presiden masih petugas partai jadi harus nurut apa kata ketua partai dan berungkali semut Mega selalu mengingatkan kalau tdk mau jadi petugas partai silahkan Out!! dan semut presiden saya yakin pada akhirnya akan patuh dan nurut apa kata semut mega karena semut presidenpun akan mikir kalau dia tdk patuh bisa bisa anaknya yg sekarang menjabat walikota karirnya bisa mentok karena tdk akan didukung lagi oleh semut mega.
  • Rizqy Dhuha
    Rizqy Dhuha
    Subhana Allah walhamdulillah... agak "menggigit" sekarang tulisan abah ke rezim, meski hanya sekedar "gigitan bayi".
  • hoki wjy
    hoki wjy
    ternyata everyday mandarin punya perasaan yg sangat sensetif dan gampang merajuk mungkin ini berhubungan dg profesinya.
  • yea aina
    yea aina
    Curi (start) elektabilitas 2024 sudah dimulai. Semua logistik dan fasilitas dikerahkan, bahkan milik pemda juga negara sekalipun. Rasanya mereka berpikir: apa yang pemda/negara bisa beriikan demi elektabilitas 2024 nya. Jelata +62 hanya bisa menonton pertunjukan babi buta melanggengkan jabatan. Merelakan amanat kekuasaan (rakyat) ternyata hanyalah legitimasi penggunaan fasilitas orang banyak untuk curi elektabilitas penguasa, tanpa peduli prestasi pelayanan mereka kepada kita apa?
    • yea aina
      yea aina
      Demokrasi ala negri tetangga jauh uganda, hanya mensyaratkan popularitas/elektabilitas seorang pemimpin, dilevel manapun (daerah dan negara). Prestasi kinerja selama menjabat buka faktor penentu seseorang terpilih lagi. Kalaupun cuma kaleng-kaleng bin medioker kinerjanya, toh sangat mudah dipoles melalui para pendengung berbayar, baik yang freelance ataupun media mainstream. Selamat datang di negri popularitas tanpa prestasi, yang populer pasti menang sekaligus dapat semua ha ha ha
  • hariri almanduri
    hariri almanduri
    Poin edisi ini :"Pun bila dana dari kekaisaran sambo tidak adalagi untuk itu."
  • tyong Antonio
    tyong Antonio
    Pilpres 2024 PDIP gak ada calon capres, hanya cawapres yg dari PDIP. 2024 banteng mendukung Prabowo sbg capres. Ini uda deal antara megawati dan Prabowo sebelum detik2 masuk kabinet.
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    KAYAKNYA ADA DUA YANG "DICURI" PARA POLITISI.. 1) Mencuri PERHATIAN 2) Mencuri START (Pemilu 2024) Tapi gpp. Mencuri tipis-tipis. Gpp karena "tidak ada yang MERASA KEHILANGAN". He he.. Tidak memenuhi syarat tuk dilaporkan ke Polisi. Lagian, POLISI-nya juga lagi pada SIBUK..
  • Pax Politica
    Pax Politica
    10 tahun lalu, atau bahkan 5 tahun lalu, kalo saya ditanya apakah jumlah partai politik di Indonesia kebanyakan? Jawaban saya adalah ya, dan saya akan memberi contoh AS, Australia dan Inggris yang politiknya di dominasi 2-3 partai besar saja. Demokrat vs Republikan di AS, Koalisi Nasional-Liberal vs Partai Buruh di Australia, dan Konservatif vs Buruh di Inggris. Namun beberapa tahun ini saya membaca betapa bobroknya sistem politik di negara-negara tersebut, dan betapa rakyatnya hanya jadi mainan para politikus tersebut, maka saya bersyukur bahwa di Indonesia jumlah partai politik kita banyak, sehingga sulit untuk sebuah partai politik memonopoli jalannya negara.
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
      Jumlah Parpol sekarang sudah ideal karena kurang dari dua digit (sepuluh). Waktu pileg boleh saja dua digit parpolnya tapi yang masuk Senayan idealnya kurang dari dua digit seperti sekarang. Parlemen threshold 3% menurut saya boleh dinaikkan jadi 5%. Sehingga mungkin nanti tinggal 6 parpol. Tetap lebih dari 2 parpol. Dan idealnya setiap parpol yang ada di DPR yang sudah lolos parlemen threshold 5% itu boleh mengajukan capresnya masing-masing. Biar tak perlu koalisi-koalisian untuk capres. Rakyat diberi lebih dari dua capres tapi tidak lebih dari 6 capres.
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
      Sorry. Kalau mengacu pileg 2019, parlemen threshold 5% menghasilkan 8 parpol di DPR. Bila ada 8 capres pasti harus dua putaran. Mirip-mirip Perancis. Di putaran kedua, hanya ada 2 capres. Kalau mau 6 parpol di DPR, Parlemen threshold harus 8 persen mengacu pileg 2019. Tapi threshold segitu terlalu berat buat parpol baru. 5% saja sudah berat.
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    Demokrasi kita sebenarnya masih harus diberi tanda tanya. Persyaratan presidential treshold yang 20% itu jelas tidak demokratis. Boleh saja ada treshold 20% asalkan mengakomodasi capres independen. Demokrasi kok "gojag-gajeg". Pilkada (gubernur/bupati/walikota) mengakomodasi calon independen, mengapa untuk capres tidak? Amerika Serikat, role model demokrasi di jagat, saja mengakomodasi capres Independen, lho -- meski belum pernah memenangi pilpres. Menjadi capres independen di AS juga tidak seribet menjadi cabup/cawalkot di Indonesia yang harus mengumpulkan 5-10% KTP warga. Memang harus memenuhi syarat dukungan, tetapi bukan dari warga. Dukungan yang dibutuhkan adalah petisi dari sekian persen anggota DPR (HOR), sekian persen gubernur, wakil gubernur, dan seterusnya. Gampang dilakukan ketimbang, misalnya, minta tandatangan 5% penduduk Amerika yang punya hak pilih. Kalau saja ada capres independen, capres potensial yang tidak didukung partai kan bisa maju lewat jalur independen. Tetapi syarat dukungan jangan dibikin ribet, seperti mengumpulkan 5-10% warga. Cukuplah, misalnya, 5% anggota DPR, 5% anggota DPD, 1% hakim agung, dst. Atau cukuplah diusulkan sekian organisasi profesi, sekian LSM, dan sekian guru besar. Hanya saja, semua itu tadi kayaknya sulit terjadi di Indonesia. Tak akan pernah ada UU yang membolehkan capres independen berlaga di pilpres. Itu sama saja dengan mempersempit ruang untuk capres dari parpol/koalisi parpol bermanuver.
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
      MUNGKIN INI DEMOKRASI ALA INDONESIA PAK.. Yaitu Demokrasi "Terpimpin". Terpimpin oleh P3DPS. @PARTAI PEMENANG PEMILU - DI PEMILU SEBELUMNYA..
  • Giyanto Cecep
    Giyanto Cecep
    Perpu juga memerlukan persetujuan DPR .. dan bisa jadi ditolak
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
      DPR kan udah di kuasai koalisi..
  • am dki9
    am dki9
    Baca berita di disway.id dr HP sungguh tidak nyaman, banyak sekali iklan. Dan tidak ada progres perbaikan. Setiap 2 paragrap iklan, paragrapnya pendek iklannya gede2. Ini porsinya gedean iklan dibanding isi. Maaf saya newbie, kesan pertama harusnya menggoda. Jangan paksa kami download aplikasi lain krn hape saya bukan hape anda. Lebih baik sy pindah baca di portal lain.
  • Macca Madinah
    Macca Madinah
    Wah kalau threshold ditiadakan yipiiii saya pilih RK!
  • Dodik Wiratmojo
    Dodik Wiratmojo
    Ndak mikir copras capres, utang wis numpuk, si sri wis mumet golek duwit,nganti pensiun diutak atik, gali lobang tutup lobang,diunek2ke dikritik sak ndonya, 2x malah soyo ajur, opo maneh arep 3x ambyarrrr.. Mbok podho kapok yooo... Wkwkwkwk...
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    Pandemi belum tuntas beralih ke Endemi tapi para politisi sudah meramaikan Pilpres tahun 2024 nanti. Siapakah Presiden yang tepat untuk menggantikan Jokowi ? Ganjar, Prabowo Gerindra Subianto, Puan PDIP , AB pakar kata kata dan jelas kali ini pasti tidak ada nama Sambo. Jendral jendral TNI masih malu malu kucing menunggu instruksi dari komandan.Siap ndan !!! Kalau di Pilpres sebelumnya endorsement dari Ketum Partai adalah Mantera Sakti dan calonnya pasti jadi. Tapi di Pilpres 2024 Mantera Sakti itu justru ada di tangan Presiden Jokowi. Tentu harus super hati hati. Salah endors bisa jadi malapetaka. Hasil kerja keras selama dua periode jadi sia sia. Di dunia Sepakbola yang penggemarnya tersebar di planet bumi ada aksioma. Don't change the winning team.Pelatih yang pintar tidak akan merubah team yang sedang menang. Now, silahkan survei apakah betul Presiden Jokowi dan teamnya saat ini The Winning team. Kalau betul, silahkan terus periode ketiga. UU tentang dua periode dibikin manusia pasti bisa dirubah oleh manusia juga.
  • Sugeng Hardianto
    Sugeng Hardianto
    Dana dari kaisar sambo? Wah tuduhan serius ini bah
    • yea aina
      yea aina
      Atasan hanya tangkap bola dana dari bawahannya, pun bentuknya uang bakar nan panas sekalipun, kalau bola panas, anda semua sudah tahu
    • yea aina
      yea aina
      Atasan hanya tangkap bola dana dari bawahannya, pun bentuknya uang bakar nan panas sekalipun, kalau bola panas, anda semua sudah tahu
  • Sugeng Hardianto
    Sugeng Hardianto
    Dana dari kaisar sambo? Wah tuduhan serius ini bah
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    Saat Disway masih yg dulu, saya selalu tidak sabar untuk melihat komentator-komentator yg hebat2 itu. Karena melebihi apapun bisa membuat saya tertawa terpingkal-pingkal. Juga memberikan saya ilmu2 baru yg sampai saya tulis di buku catatan saya. Mulai lah saat itu saya berkomentar tapi tidak pernah terpilih, terus menerus tidak terpilih. Dari situ saya mulai belajar bagaimana lajur Abah menulis, saya cermati. Juga gaya-gaya penulisan dari para komentator pilihan. Jujur saja tulisan Abah selalu beda dan tidak bisa di temukan di media lain. Jika kompas melihat komentar ratusan setiap hari di CHD, pasti mereka merasa frustasi. Legend akan tetap Legend di mana pun Ia menulis :)
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    Bukankah memang angka 20 persen itu tidak adil? Bukan kah negara kita ini demokratis? Inti lajurnya kan jadi begini. Sehebat apa pun anda berhasil memimpin sebuah daerah tanpa kendaraan politik. Tidak akan bisa berhasil jika tidak mulai mencari muka pada partai-partai yg punya 20 persen itu. Begitu juga partai-partai yg tidak punya 20 persen. Pusing sana-sini cari teman. Yg kuat akan selalu jumawa, yg lemah akan cepat lelah, yg benar-benar hebat akan menyerah dan mengikuti partai yg pny 20 persen itu. Sedangkan yg pny 20 persen itu, belum tentu jadi yg paling terbaik hehe
  • Rihlatul Ulfa
    Rihlatul Ulfa
    Sebagai generasi gen Z. Saya berharap capres-capres ini memang punya pengalaman yg nyata dalam memimpin. Misalnya saja pernah bekerja di JP Morgan, MCKinsey atau Bank Dunia. Hitungannya minimal sudah mendunia dengan pengalaman-pengalaman nyata. Tapi bagaimana kalo ada capres-capres yg bisa ada di singgasana sekarang, karena benang keturunan mantan Presiden. Apakah orang tersebut benar-benar sudah di tempa? Di didik? Di sekolahkan di sekolahan dunia? Apakah pernah bekerja di perusahaan kenamaan luar negeri? Saya agak miris, melihat capres yg di guyur banyak pihak, tapi tidak begitu gres. Minimal kita harus punya Presiden di angka 10 dari Biden, Putin, atau Xi Jinping. Kalau mau negara ini bisa berbenah. Jangan hanya karena anda anak mantan Presiden, atau cucu mantan Presiden misalnya, sebiasa-biasanya anda jadi perhitungan yg memperhitungkan.
  • Re Hanno
    Re Hanno
    Kalau tak mau kesusu, kedada saja. Dada siapa yang besar? Tepuk dada lalu tanya selera!
  • Rachmat Yu
    Rachmat Yu
    Kenapa juga cuma tiga periode?
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    Entah PDIP menyadarinya atau tidak, menurut saya, Pemilu/Pilpres 2024 adalah pertaruhan besar. Kalau PDIP ngotot mengusung Puan sebagai capres, rasanya kok seperti akan mengalami apa yang dikatakan "unen-unen": "Kebo ilang nombok kandhang". Jabatan presiden gagal diperoleh, sementara kursi di DPR akan merosot. Pada Pemilu 1999, PDIP panen kursi kursi DPR hingga 153 kursi. Rakyat menaruh harapan besar pada Mega. Tapi ternyata.... ??? Dan pemilu 2004 kursi DPR yang diraik PDIP anjlog hingga tinggal tersisa 109 kursi -- kehilangan 44 kursi. Pada Pemilu 2009 kursi PDIP menyusut lagi hingga tersisa 94 kursi. Tahun 2014 santer diberitakan PDIP akan mengusung Jokowi -- Gurnur DKI kala itu -- sebagai capres. Nama Jokowi bisa mendongkrak kursi PDIP, kembali 109 kursi. Pemilu 2019 kursi PDIP terdongkrak lagi menjadi 128 kursi. Apa artinya data tadi. Faktor Jokowi yang membuat PDIP berjaya di Senayan. Nah, pada Pemilu 2024 mendatang PDIP sudah tak bisa mencapreskan Jokowi. Seandainya PDIP mengusung Ganjar, kursi PDIP mungkin saja berkurang/bertambah, tetapi tak akan jauh dari 128. Kursi RI 1 mungkin juga diraih. Karir politik Puan memang bagus. Pernah menjadi Ketua Fraksi PDIP, pernah menjadi menteri, dan sekarang Ketua DPR. Tetapi, andaikata Puan bukan puteri Ketua Umum PDIP, mungkinkan karir politik Puan akan secemerlang itu?
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
      Gurnur --> Gubernur
    • Ahmad Zuhri
      Ahmad Zuhri
      Jawaban nya: Anda sudah tahu hihihi.. Nyuwun duko Pak..
  • mahfud huda
    mahfud huda
    Saya memilih 3 periode saja, tapi saya lebih sreg 5 periode.oh kalau itu sampai terjadi maka Indonesia bisa merdeka financial. Yakin? Yakinlah....
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    Dicari...! Pemimpin yg mau bekerja untuk rakyat. Nb: SKB berlaku.
  • Lutfi wae
    Lutfi wae
    ꦪꦁꦣꦶꦱꦼꦧꦸꦠ꧀ꦕꦸꦩꦆꦠꦸꦆꦠꦸꦄꦧꦃꦣꦶꦩꦗꦸꦱꦗ Yg disebut cuma itu itu Abah DI maju saja
  • Juve Zhang
    Juve Zhang
    Pemimpin brilian tidak lahir tiap tahun, Jerman punya Angela Merkel, Rusia punya Putin, Jepang punya Abe , Tiongkok punya Xi JP, Malaysia punya Mahathir, Indonesia punya Jokowi. Yg paling mendekati sekarang cuma Pak GP. Lawan siapa saja kemungkinan menang seperti pak Jokowi dulu. Militansi pendukung nya masih terbesar mau mendirikan ormas ormas pendukung tanpa aliran dana. Yg lain belum nampak militansi pendukung nya. KIB jelas di dirikan oleh 3 partai plus Projo. Sebagai " partai ke 4" . Pak GP tak perlu sungkan kalau partainya mau majukan Bu PM. Silakan bertanding ini arena seperti UFC yg terbaik yg menang bukan zaman MPR yg pilih.sangat kompetitif partai tak seberapa pengaruhnya.
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
      Di arena "UFC " badan besar tak cocok untuk menang , Otak" besar" itu lebih berperan. Pak Jokowi punya badan kecil " otak besar" mirip juara 3 kali UFC ROYCE Gracie yg kurus ,, yg menaklukan raksasa raksasa badan besar otak kecil. Sepertinya pak GP mewarisi ilmu pak Jokowi badan kecil otak besar. Selamat bertanding pak GP selalu ingat otak besar mengalahkan badan besar.
  • donwori
    donwori
    kawal terus duet Puan-Anies kombinasi anak mami dan bapak pergantian nama demi indonesia tenteram tanpa buzzerRp dan buzzerDirham
  • Wahyudi Kando
    Wahyudi Kando
    pa DI Jangan gitu lahh....Gimana pa DI Bisa pastikan PDI bisa usung karena masuk dalam kategori 20%, orang PILPRES 2024 di tentukan oleh hasil PILEG 2024....Jangan2 bapak dapat bicoran nihh....belum Pileg sudah bs di tebak menang...Jangan gituhh pa DI....kok bapak ngikut2 statment yg singaporian viral itu....THEY KNOW RESULT BEFORE ELECTION
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
      Pemilu 2024 itu sama seperti pemilu 2019, Bung. Pilpres dan Pileg serentak. Jadi Treshold 20% berdasarkan pemilu 2019. Secara pribadi saya tidak setuju adanya treshold, minimal diturunkan menjadi 5% saja.
    • Budi Utomo
      Budi Utomo
      @Bung Mirza. Setuju. 5% saja. Entah itu parlemen threshold ataupun presiden threshold. Toh paling ada 8 parpol yang masuk DPR dan 8 capres. Kita harus belajar dari pengalaman pahit USA yang hanya 2 parpol sehingga terjadi polarisasi 2 kutub yang membuat bangsa ini terbelah dua. Kayak cold war antara blok kapitalis dan blok komunis (USA vs USSR). Dunia ini lebih baik multipolar ketimbang dwipolar.
  • Arala Ziko
    Arala Ziko
    bacaan hari ini kok bikin kesel ya, anda sudah tahu, anda sudah tahu, padahal tujuan baca disway kan pengen tahu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    Disatu tv yg kita semua tahu, running text sepanjang waktu isinya tentang partai ownernya. Males mbacanya, tp butuh nontonnya. Itu olahraga bulutangkis nya, mma nya...
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
    Kalau "Partai Jokowi" jagokan pasangan Ganjar - bukan Puan sebagai capres-cawapres itu pukulan telak bagi PDIP. Setidaknya, ibaratnya PDIP dalam 10 tahun terakhir ini memelihara macan. Dan macannya sekarang sudah berani melawan si pemelihara.
  • dabaik kuy
    dabaik kuy
    petugas partai kalau soal politik skr sdh jadi petugas nakal.... gak nurut ke si mbok....si mbok sdh marah krn petugas partai nakal sekali.... tp kalau kenakalan ekonomi macam merugikan petani sawit... merugikan rakyat kecil dgn menaikan bbm.... eh...si mbok gak marah... gak nangis pula... ah.... kacau negara...
  • Eko Darwiyanto
    Eko Darwiyanto
    Tidak elok melangkah di luar kesepakatan hasil musyawarah. Itu prinsip sila 4 Pancasila. Ojo kesusu. Semua kemungkinan bisa terjadi. Bahkan dari Arsy-Nya DIA SWT mengamati, dan akan memberi jalan terbaik untuk negeri umat Muhammad terbesar ini. Alloohumma sholli 'alaa Sydn Muhammad wa 'alaa Aal Sydn Muhammad.
  • Abi Kusno
    Abi Kusno
    Abah, nyuwun pangapunten, mohon maaf! Pekan ini selain topik p. Jokowi yang "jalan-jalan" dan kaisar Sambo, ada topik RUU Sisdiknas. Poin yang menjadi perhatian saudara kita yang guru adalah menghilangnya TPP bagi guru dan dosen. Sore kemarin beredar screenshot RUU terkait. Bahwa guru dan dosen yang telah menerima TPP sebelum RUU ini terbit, tetap menerima haknya. Tentu berita ini menjadi obrolan di lingkungan sekolah dan perguruan tinggi. Hanya saja, sampai pagi ini belum saya temukan kanal berita yang mengulasnya. PGRI sebagai organisasi profesi tertua sudah bergerak. Ada beberapa praduga kalangan pendidik dan dosen. Pertama, pengalihan isu. Ini sudah lazim di negeri kita. Kedua, ada upaya pihak yang tidak pro pemerintah "mengadu domba". Antarapemerintah dengan dunia pendidikan. Ketiga, pemerintah kehabisan dana. Kalau ini terjadi, wallaahu a'lam bisshowaf. Bagaimana komentar Abah tentang RUU Sisdiknas ini?
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
      Saya ikut prihatin membaca berita ini kemaren. Sebelumnya ada kontroversi mengenai tdk tercantumnya sd, smp dan sma. Kenapa ya ruu dibuat penuh rahasia dan kontroversi...?
  • Atrasa Bangsa
    Atrasa Bangsa
    Politik org2nya Pak Jokowi itu Politik "Test Ombak", dilempar ke publik dulu, kalau respon negatif dari rakyat, beliau stop. Tapi klw ndak ada, beliau go a head. Beda sama yg dulu dulu. Ngemeng ngemeng, prestasi Ganjar apa ya? Apa ada Ranking Gubernur Nasional?
    • dabaik kuy
      dabaik kuy
      prestasi ganjar adalah disukai oligarki dan disukai krn sesama sekuler...
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    Rasanya ingin sekali tahu, prestasi tokoh2 yg dimunculkan itu. Selama ini yg diangkat media hasil survey2 an itu. Popularitas dan elektabilitas. Tapi apa kehebatannya, apa gebrakannya tidak kita dapatkan...
    • dabaik kuy
      dabaik kuy
      sdh jelas prestasinya adalah disukai oleh oligarki hitam.....dan disukai oleh yg sesama sekuler...
    • ALI FAUZI
      ALI FAUZI
      Kalau pun prestasi para tokoh dimunculkan, mestilah sesuai posisi dan standar nilai masing-masing. Posisi dan standar nilai presiden dengan gubernur tentu berbeda. Apel perbandingannya mesti dengan apel.
  • dabaik kuy
    dabaik kuy
    pakai etika dong... masa fasilitas negara dipakai kepentingan pribadi / kelompok?... sdh bohong dgn kemajuan ekonomi krn rasio hutang dgn pertumbuhan yg jelek.... ratio hutang dan pengangguran yg jelek... eh... gak pakai etika pula... .. masih didukung krn sama2 sekuler bukan krn prestasi... ini lah radikal sebenarnya didukung krn sama2 sekuler walau prestasi jeblok
    • dabaik kuy
      dabaik kuy
      kalianlah yg politik identitas... krn sama2 penganut faham sekuler maka didukung tra walau salah... walau rusak...walau gak beretika... masa fasilitas negara dipakai kepentingan pribadi / kelompok
  • Lukman bin Saleh
    Lukman bin Saleh
    Ternyata begitu tertinggal sy dengan isu politik. Bahkan Pak Jokowi yg mengumpulkan relawannya di Gelora 10 November Surabaya pun saya tidak tahu. Terima kasih infonya Abah. Ini sebuah resume dinamika politik mutakhir yang padat ringkas dan jelas...
    • dabaik kuy
      dabaik kuy
      3 hari lalu di bdg joko hadir di gor jabar. utk musyawarah rakyat... eh ternyata isinya jokower yg ingin 3 priode hadeuhhh... rusak negara ini
  • herry isnurdono
    herry isnurdono
    Abah DI hari jadi pengamat politik. Presiden mengeluarkan perpu agar syarat 20 persen, dihilangkan. Mimpi ya. Jelas lewat MK aja, yg ingin dihapus 20 persen, semua gagal. Lalu abah DI, berwacana jika Jokowi tetap 3 periode. Mimpi lagi, abah DI ini. Jelas2 Jokowi sudah menyatakan cukup 2 peeiode. Sesuai konstitusi. Jelas2 koaliai Golkar, PPP dan PAN ini memang disiapkan Jokowi utk GP dan ET, jika PDI ngotot mengusulkan PM. Jadi siap2 aja 3 pasangan yg beradu pilpres. Abah DI sepertinya menjagokan AB, tapi parpol mana yg akan mengusung ? Skenario Nasdem, PKS dan PD akan menjafokan AB dan Abah DI..................
  • Namu Fayad
    Namu Fayad
    Pertahankan harga BBM rakyat!
  • WYG S2021
    WYG S2021
    Koalisi Indonesia baru adalah Partai "bayangan" pak Jokowi, penentuan capresnya memang masih disandera satu orang Megawati tetapi jelas koalisi ini akan jalan sendiri dengan atau tanpa PDIP.
  • Siska Indahwati
    Siska Indahwati
    Tulisan pak DI pagi ini mirip dengan saya kalau pas lagi ngelindur.. ini opini dan pemikiran saya sendiri... kalau gak setuju ya silahkan beropini sendiri... gitu kira kira.
  • Jo Neka
    Jo Neka
    Cari presiden yang zonder gampang di setir crazy rich apalagi crazy rich itu..
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    Komen.. Nggak.. Komen.. Nggak.. Komen...
  • fummi adhita
    fummi adhita
    Presiden adalah pekerjaan yang berat.. Tp banyak peminat..
  • ALI FAUZI
    ALI FAUZI
    Wahai para politisi, apa sebenarnya yang kau cari..? Betulkah kekuasaan yang kalian perebutkan untuk memperbaiki negara dan bangsa Indonesia..? Bercerminlah pada Pancasila, bukan pada Pancasalah..!
  • Er Gham
    Er Gham
    Jika tetap 20 persen: GP ET (golkar, pan, ppp) AB PM (nasdem, pdip) PS MI (gerindra, pkb) Selamat bertanding. Fair play ya.
    • Jo Neka
      Jo Neka
      Pak@Er Gham..Airlangga mau dinkemanain
    • WYG S2021
      WYG S2021
      AB PM = Ego yang setengah matang, pemegang mandat 20 persen & punya DNA Soekarno kok cuma nomor 2 ? Mengapa tidak PM AB?
    • Er Gham
      Er Gham
      Pa Jo, mereka buat KIB karena sadar diri.. wkwkwk..
  • baba kumasafii
    baba kumasafii
    Sayang hanya perppu yang bisa dibuat presiden. Kalau bisa bikin perppud (peraturan pengganti undang2 dasar) bisa langsung hapus batasan 2 periode. Atau bisa juga pake cara tingkat bupati, kini giliran bu Iriana yang maju. Mesti gayeng
  • Er Gham
    Er Gham
    Ada ketua partai yang gemes dengan ormas non partai. Petugasnya jadi sulit diatur. Punya nilai tawar.
  • agus budiarto
    agus budiarto
    Konon GP - ET mbah...
    • agus budiarto
      agus budiarto
      Tp GP AB lebih baik, aman utk semua
  • Er Gham
    Er Gham
    Menjelang 2024, penjualan mobil tertentu akan semakin marak. Ini disukai dealer. Mobilnya murah. Perawatan mudah. Bisa dijadikan ambulance. Bisa pasang foto calon ukuran besar. Bisa memuat banyak penumpang. Anda sudah tahu merk nya.
  • Purnomo Inzaghi
    Purnomo Inzaghi
    Di gelaran pilpres 2019 ada guyonan yg beredar, sekedar guyonan tapi memang sesuai faktanya...bahkan Prof Mahfud pun mengutipnya, bunyi guyonan nya "dipasangkan dengan sandal jepit pun, Pak Jokowi pasti menang" . Itu untuk menjawab pertanyaan siapa cawapres yang tepat buat Pak Jokowi. Artinya dukungan buat beliau memang sudah besar, jadi ibaratnya tidak perlu tokoh yg punya popularitas untuk mendampingi, karena popularitas Pak Jokowi sendiri sudah sangat besar. Kekurangan Pak Jokowi hanya satu, beliau bukan ketua partai...itu pula yg pasti di syukuri lawan lawan politik beliau. Setidaknya dengan beliau bukan ketua partai masih ada batasan batasan yang sulit beliau langgar, salah satunya ya dukungan ke capres tertentu. Tentu tidak enak jika beliau berseberangan dengan Megawati dan PDIP soal calon capres. Tapi kita sudah tahu, Pak Jokowi adalah politikus yg sulit di tebak. Bisa jadi memang beliau mendukung Pak Ganjar, atau justru bisa jadi beliau sedang menjajaki seberapa besar dukungan rakyat untuk, tiga periode. Tidak mustahil, tidak juga melanggar konstitusi jika UU di amandemen, dan melihat kondisi DPR saat ini sepertinya tidak sulit menyetujui amandemen tersebut. Semua bisa saja terjadi, semua serba mungkin....pilpres 2024 masih lama bagi kita, tapi makin dekat bagi para pembalap politik yang berebut kursi RI 1.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      mau 3 peride atau 4 periode, terserah yg berkuasa, yg bikin uud, uu. semoga semua rakyat kian sejahtera, nkri kian kuat, tak mudah dijajah oleh siapapun, dari mana pun.
  • Massudin Muntalib
    Massudin Muntalib
    Artinya Jokowi masih menginginkan citranya tetap tinggi dan ujung2 nya BBM TIDAK JADI DINAIKKAN...Alhamdulillah...
  • Er Gham
    Er Gham
    Ada wacana, kampus bisa digunakan untuk kampanye. Jika saya jadi rektor, saya sangat mendukung ide ini. Siapa pun boleh kampanye di kampus. Tapi tidak gratis. Nyumbang juga dong buat perbaikan infrastruktur kampus. Supaya setiap ruang kuliah dipasang AC, renovasi gedung laboratorium, toilet, jalan, kendaraan dinas buat dosen. Dana mereka besar. Bisa disalurkan untuk perbaikan infrastruktur kampus.
    • Er Gham
      Er Gham
      Kepala sekolah SMA juga bisa undang para calon. Bisa calon anggota dewan, calon bupati atau gubernur. Siswa kelas 3 kan umumnya juga sudah bisa nyoblos. Lumayan buat perbaikan toilet, pengadaan komputer, atau cat lapangan upacara.
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
    Absen dulu, mau cari Sampo. apa yang ini bagus ya?.. baca nanti aja..wis.
  • Ujang Wawa
    Ujang Wawa
    Kalau Perpu itu jadi,bukan hanya Ganjar, tapi Abah juga bisa nyalon tanpa harus ikut konvensi, tapi dari partai apa, PPP, PKS, atau partai baru yang sudah lolos di KPU. Sepertinya lamunan Abah lebih seru yang ini daripada 3 periode. Semoga pak Jokowi baca Disway hari ini
  • daryanto warjono
    daryanto warjono
    Ibarat pendakian pelan, datar diawal awal tulisan, semakin tengah semakin menarik tulisannya ternyata diakhir tulisan yang dimaksud kick Disway. Kalo terakhir yang menjadi saran dan masukan pak Dahlan,betapa luar biasanya duit Sambo. Kekuasaan benar benar sudah bisa dibeli. Hal yang remeh temeh. Sudah hilang kebenaran dan keadilan di negeri ini. Tinggal menunggu ('Audzubilah) bencana yang tampak mata.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      politik uang harus bisa diatasi oleh politik taqwa.
  • Pakdhe joyo Kertomas
    Pakdhe joyo Kertomas
    Abah mbok di analisa jokowi dari sisi ekonomi. Berapa pertumbuhan ekonomi? Trus GNP nya jadi berapa? Coba bandingkan dg negara2 dunia ke 3 lainnya. Macam banglades, vietnam dll. Tambah maju atau jalan ditempat. Jangan2 kelihatan maju hanya dari utang. Saya kadang miris. Lihat pencari kerja. Luar biasa antriannya. Ngeri. Dan ini terjadi dimana mana. Artinya kalo memang ekonomi kita tumbuh nyata harusnya pabrik dan kantor sampai kekurangan pelamar. Jadi sementara 3 periode mboten susah nggege mongso. Dipun kathahi istighfar mawon. Nuwun.
  • DeniK
    DeniK
    Dadak Jangan heran jangan kaget . Bakal ada gerakan mendadak pakai peci , mendadak pakai kerudung. Menipu Lima tahun sekali ,siapa takut !
    • Er Gham
      Er Gham
      1. Pakai baju koko juga. 2. Terus foto foto lagi umroh. 3. Foto sowan dan cium tangan ke ulama dan pesantren. Lima tahun sekali.
  • alasroban
    alasroban
    Nitip sandal. ☕
  • Er Gham
    Er Gham
    Para pelaku oligarki sudah berkumpul. Sudah memutuskan. "Kita pasang bid di semua calon. Siapa pun yang menang, kita akan menang juga."
    • Er Gham
      Er Gham
      PT 20 persen itu untuk batasi calon. Agar tidak kebanyakan. Jika terlalu banyak, oligarki harus banyak keluarin dana buat masing masing calon. Bisa rugi bandar.
  • thamrindahlan
    thamrindahlan
    Analisa tentang gerakan relawan non partai projo yang langsung dikomandoi Presiden Jokowi out of the box. Ibarat bola liar kemungkinan masuk gawang 77 persen. Parpol sudah tidak ada arti dilihat dari besarnya pendukung projo. Presiden Jokowi menemui relawan sendiri tak ada satupun tokoh politik menemani. Apakah ini gejala sedikit demi sedikit meninggalkan partai pendukung.. Palembang Lampung naik rajabasa / Masinis kasih salam jempol / Suara rakyat non partai luarbiasa / Apakah pertanda goodbye parpol /
  • Amat Kasela
    Amat Kasela
    Yang ini mungkin salah tik, tapi menimbulkan makna berbeda. Masa 'waktu' Massa 'dalam jumlah banyak'
  • Kalau sampai taktik yang ditempuh adalah mengubah konstitusi sehingga bisa tiga periode, maka pada Pilpres 2024 saya GOLPUT! #Tolak3Episode #TolakPT20%
  • rid kc
    rid kc
    Kalau sudah berbicara solitik, saya lebih baik menghindar saja. Politik itu bagi para pemain, pecundang dan raja tega. Bagaimana tidak raja tega? Pagi kawan sore lawan, sore kawan malam lawan. Politik bukan masalah baik dan jelek tapi menang dan kalah. Siapa yang culas dialah yang menang. Siapa yang paling tega dia yang menang. Siapa yang paling penipu dialah yang menang. Berpolitiklah sekedarnya jangan terlalu politis.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      yg merasa benar harus menggalang kekuatan yg benar, untuk merubah keadaan semampu nya.
    • Azza Lutfi
      Azza Lutfi
      Selamat, koment anda urutan no emp4t, tersenyumlah dan nikmati hari dgn bahagia...
  • AMAY wahyuni
    AMAY wahyuni
    Nah. Andak tiga periode kah pak bos
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
    0?
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      1.keselamatan bagi Anda2.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      muslimuun harus pilih pimpinan/wakil nya di pemilu muslimiin yg bertaqwa, yg mampu mentaqwakan muslimiin lain nya. bertaqwa, utama nya a.l.hafal & hayati isi surat alFaatichah 17x sehari, semalam, seumur hidup. yg bertaqwa yg dijamin oleh Tuhan, sukses dunia aakhirot.
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
    Alhamdulillah
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
      0.

Berita Terkait

Belum Berani Sebut Nama, Jokowi Sebut Sosok Calon Presiden

News

1 tahun

Curi Sambo

Catatan Harian Dahlan

2 tahun

Ganjar Aman Koalisi Perantara Puan

News

2 tahun