Malu Campur Sedih, Putri Candrawathi Ingin Bunuh Diri!

Malu Campur Sedih, Putri Candrawathi Ingin Bunuh Diri!

Putri Candrawathi mengaku menjadi korban pelecehan seksual oleh Brigadir J ke Komnas Perempuan-Foto: Dok/Ilustrasi: Syaiful Amri/Disway-disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Komisi Nasional (Komnas) Perempuan mengungkapkan, bahwa istri eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sempat ingin mengakhiri hidupnya lantaran malu mengungkap kasus pelecehan seksual yang menimpanya. 

"Memiliki rasa takut pada ancaman dan menyalahi diri sendiri sehingga lebih baik mati, ini disampaikan berkali-berkali," ujar Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani di Gedung Komnas HAM, Jakarta Pusat, Kamis, 1 September 2022.

Menurut keterangan Putri ke Komnas Perempuan, kekerasan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J terjadi di Magelang, Jawa Tengah, pada 7 Juli 2020.

"Kita merasa perlu berpikir ulang bahwa kuasa atasan dan bawahan tidak menghilangkan adanya potensi kekerasan seksual," ujarnya.

BACA JUGA:Misteri Duren Tiga: Ada yang Ketahuan 'Main Gendong-gendongan'

Bersamaan dengan aduan itu, Komisioner Komnas Perempuan Siti Aminah Tardi mendesak kepolisian segera menindaklanjuti dugaan tindakan pelecehan seksual tersebut. 

Menurutnya, kasus tersebut sebagai upaya memberikan keadilan bagi Putri yang merupakan korban. 

Ami menuturkan, keterangan Putri terhadap dugaan tindak pidana itu diperkuat dengan kesaksian asisten rumah tangga (ART) rumah Sambo di Magelang, Susi atau S. 

"Petunjuk awal dari keterangan ibu P dan S dan assessment psikolog baik dari tim psikolog klinis maupun dari LPSK bisa jadi petunjuk awal melakukan pemeriksaan," beber dia.

BACA JUGA:Profil 5 Jenderal yang Kompak 'Habisi' Ferdy Sambo dari Polri, Ada Calon Kadiv Propam Baru

Pengacara Brigadir J Pertanyakan Rekonstruksi Ungkit Dugaan Pelecehan

Kuasa Hukum Brigadir J, Johnson Pandjaitan kembali mempertanyakan dua laporan yang sebelumnya sudah dinyatakan berhenti diusut, tetapi kembali muncul dalam rekonstruksi yang baru-baru ini digelar.

Ya, laporan itu mengenai laporan dugaan percobaan pembunuhan dan kekerasan seksual terhadap kliennya.

"Pada waktu itu yang dikampanyekan kemana-mana adalah skenario tembak-menembak dan pelecehan seksual. Saya harus tekankan ini karena rekonstruksi kemarin itu dimunculkan lagi," kata Johnson dalam diskusi publik di Jakarta Selatan, Kamis 1 September 2022.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads