Megawati Stand Up di Seoul Senggol SBY: Koalisi Parpol Gak Ada Kalau Kerja Sama Boleh

Megawati Stand Up di Seoul Senggol SBY: Koalisi Parpol Gak Ada Kalau Kerja Sama Boleh

Ilustrasi: Susilo Bambang Yudhoyono dan Megawati Soekarno Putri.-Syaiful Amri/Disway.id-Disway.id

BACA JUGA:Gerindra Ngarep Jokowi Dampingi Prabowo, P3S: Irasional dan Bikin Geli

“Sistem pemilunya itu. Kenapa saya bisa berkata begitu? Karena saya pernah waktu anggota DPR itu diundang ke Amerika, antara lain untuk melihat cara kerja sistem Amerika melaksanakan cara pemilunya,” ujarnya.

Sebagai mekanisme internal parpol, menurutnya sah saja apabila ada parpol yang hendak melakukan konvensi untuk mencari calon presidennya.

Namun bila disebut koalisi, ujarnya lagi, seharusnya dilakukan benar-benar dari tingkat bawah atau tingkat pengurus parpol terendah di antara partai politik yang berkoalisi.

“Jadi kerancuan ini saya bilang tolong betul dihentikan dan harus dijelaskan kepada masyarakat dan semua mereka yang bekerja politik bahwa tak ada koalisi. Karena koalisi itu nantinya benar-benar saya bilang, dengan kerja sama itu begini (berbeda),” tuturnya.

BACA JUGA:Ade Armando Mendadak 'Semprot' Puan Maharani, Anak Megawati Diperingati Keras: Jokowi Itu Presiden!

Megawati menyebut kerja sama seperti itu hanya seperti kesepakatan saja atau semacam memorandum of understanding (MoU).

Ia kemudian mencontohkan sejumlah pemberitaan televisi yang mengabarkan pertemuan antara Prabowo Subianto dengan Puan Maharani melahirkan tiga kesepakatan.

“Nah itu kan begitu kan. Maksudnya, pertanyaannya ini dapat dirubah atau tidak, yang kerjasama bisa. Tapi kalau yang koalisi, kemungkinannya sulit. Karena sudah dari bawah,” kata Megawati.

“(Kalau sistem koalisi) Jadi kalau partai A itu di bawah saja sudah kemenangan besar, di sini ada, dan juga kan pemerintahan mereka, itu kan ada yang namanya oposisi,” ujarnya menambahkan.

BACA JUGA:Megawati Sebut Orang Papua Hitam-hitam, Arie Kriting Gusar: Memangnya Kenapa Kalau Kulitnya Gelap?

Ia pun menyebut dirinya juga enggan dibilang oposisi ketika masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) silam, di mana PDI Perjuangan kerap disebut-sebut sebagai oposisi.

“Ya Ndak. Saya bilangnya apa? PDI Perjuangan, tidak ada dalam kabinet,” ucapnya.

Dari penjelasan yang disampaikan ini, Megawati berharap media massa dapat membetulkan kesalahpahaman soal istilah koalisi tersebut. 

“Kalau tidak, itu menurut saya tidak mendewasakan kehidupan berbangsa dan bernegara,” jelas Megawati Soekarnoputri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: