Gus Mis, Muslim Moderat dan Diplomasi Intelektual

Gus Mis, Muslim Moderat dan Diplomasi Intelektual

KH Imam Jazuli Lc--

Di bidang ekonomi, Gus Mis membahas kerja sama di sektor kelautan dan perikanan yang lebih  ramah lingkungan. Bagi Gus Mis, Tunisia adalah negara pengekspor ikan ke Eropa dan Asia. Bahkan, Tunisia mengekspor kepiting ke Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand. Dari pengalamannya bersentuhan dengan nelayan Tunisia, Gus Mis kagum kepada kaum perempuan Tunisia, yang juga ikut melaut bersama suami mereka.

Dari sana kita tahu, Gus Mis tidak saja mempromosikan Indonesia ke masyarakat Tunisia, tetapi sebaliknya ia juga mempromosikan Tunisia ke masyarakat Indonesia. Dengan peran besar Gus Mis tersebut, masyarakat di kedua negara sama-sama diuntungkan. Terlebih kaum muslim Indonesia yang selalu dipromosikannya sebagai umat muslim yang moderat dan penuh cinta.

Sebagai politikus nasionalis Islam, sudah barang tentu komponen kebijakan yang menyangkut program keagamaan dan program ekonomi-politik seimbang. Gus Mis tidak saja mempromosikan nilai-nilai keislaman, tetapi juga ekonomi kreatif, pertahanan, kebudayaan, dan yang terutama intelektualisme. Diplomasi Intelektual dengan menjadikan buku sebagai infrastrukturnya adalah ciri khas pemikiran dan kerja Gus Mis. Kerja-kerja ini penting dipertahankan dan ditingkatkan di masa-masa mendatang. (*)

*) Penulis adalah Alumni Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri; Alumni Universitas Al-Azhar, Mesir, Dept. Theology and Philosophy; Alumni Universiti Kebangsaan Malaysia, Dept. Politic and Strategy; Alumni Universiti Malaya, Dept. International Strategic and Defence Studies; Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia, Cirebon; Wakil Ketua Pimpinan Pusat Rabithah Ma’ahid Islamiyah (Asosiasi Pondok Pesantren se-Indonesia); Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Periode 2010-2015.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: