'The Lord of The Rings: The Rings of Power' Ungguli 'House of The Dragon' dalam Debut Streaming Nielsen

'The Lord of The Rings: The Rings of Power' Ungguli 'House of The Dragon' dalam Debut Streaming Nielsen

Lord of The Rings: The Rings of Power ungguli House of The Dragon dalam chart debut Nielsen-Instagram/ @lotronprime-Instagram/ @lotronprime

JAKARTA, DISWAY.ID - Dua proyek seri fantasi terpopuler saat ini akhirnya mengalami pertempuran streaming pertama mereka.

Seri House of the Dragon dari HBO dan The Lord of the Rings: The Rings of Power dari Amazon Prime Video, keduanya muncul di peringkat streaming Nielsen untuk minggu 29 Agustus- 4.

Berdasarkan data tersebut, 'The Rings of Power' berhasil di urutan teratas, mengambil posisi No. 1 dengan 1,3 miliar menit penayangan. 

Sementara House of the Dragon berada di belakangnya, menempati peringkat No. 5 dan ditonton selama 781 juta menit, 61% lebih rendah dari saingannya (Catatan: Nielsen hanya mengukur tayangan AS di layar televisi, tidak termasuk negara dan perangkat lain).

Sebelumnya, Amazon juga mengumumkan The Lord of the Rings: The Rings of Power telah ditonton oleh 25 juta pemirsa secara global selama 24 jam pertama sejak dua episode pertama serial TV tersebut tersedia untuk streaming di Prime Video di 240 negara dan wilayah.

Raksasa e-commerce itu juga menyebut, bahwa kinerja 'Rings of Power' memecahkan semua rekor sebelumnya, menandai pemutaran perdana terbesar dalam sejarah Prime Video.

BACA JUGA:Indonesia Masuk 100 Negara Paling Miskin di Dunia, Kok Bisa?

BACA JUGA:Rekaman Video Diduga Rizky Billar Cekcok dengan Lesti Kejora Beredar, Umpatan 'Kotor' Terdengar Keras

Anggaran miliaran dolar yang diinvestasikan Amazon dalam 'The Rings of Power' juga menjadikannya proyek TV termahal yang pernah ada. 

Kendati demikian, tidak semua kabar baik seri satu ini, karena umpan balik penonton tentang tamasya terbaru untuk karya Tolkien jelas beragam. 

Meskipun skor kritikus cukup tinggi pada 84% di Rotten Tomatoes pada saat penulisan, skor penonton keseluruhan acara tersebut hanya 38%. 

Kekhawatiran atas kurangnya koneksi ke pengetahuan asli yang dikemukakan oleh penulis menjadi begitu jelas sehingga showrunner Patrick McKay dan JD Payne dipaksa untuk menanggapi secara terbuka. 

Setelah seorang jurnalis di acara pers Asosiasi Kritikus Televisi menyarankan hal itu, McKay menjawab, "Kami tidak merasa 'terhubung secara samar-samar.' Kami merasa sangat, sangat terhubung dengan orang-orang itu dan bekerja setiap hari untuk semakin terhubung. Begitulah cara kami memikirkannya."

Selain itu, laporan ekstensif tentang trolling rasis yang diarahkan pada beberapa anggota pemeran menyebabkan bantahan tambahan dari pertunjukan melalui pernyataan di Twitter. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: variety

Berita Terkait

Close Ads