Nasdem Deklarasi Anies Capres 2024, Surya Paloh: Kami Ingin Menitipkan Sejarah Ini

JAKARTA, DISWAY.ID-- Jelang masa akhir jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta yaitu tinggal 13 hari lagi, Anies Baswedan telah resmi ditunjuk sebagai Calon Presiden 2024 oleh Partai Nasional Demokrasi (NasDem). 

Ketua Umum Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Surya Paloh menyampaikan penunjukan tersebut saat acara Deklarasi Calon Presiden Republik Indonesia di NasDem Tower, Jalan R Soeroso, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin 3 Oktober 2022.

Menurut Surya Paloh, sosok Anies adalah pemimpin yang terbaik dari pada tiga calon nama yang sebelumnya sempat diumumkan saat Rakernas Partai NasDem. 

BACA JUGA:Anies Baswedan Resmi Capres Dari Nasdem di Pemilu 2024, Bagaimana Dengan AHY?

"Yang dicari Nasdem adalah yang terbaik dari pada yang terbaik, inilah akhir Nasdem memilih seorang sosok Anies Baswedan," ujar Surya Paloh. 

"Why not the best?," sambungnya. 

Ia pun memberikan pesan untuk calon yang diusungnya itu agar bisa menjadi pemimpin yang bermartabat agar bisa membangun Indonesia dengan baik. 

"Kami ingin menitipkan sejarah ini ke Anies Baswedan, pimpinlah negara dan bangsa ink jadi bangsa yang bermartabat, membentuk karakter, kita tidak hanya bisa membangun bangsa ini dengan melihat aspek pembangunan semata," ujar Surya Paloh. 

Tidak hanya itu, ia juga meminta kepada seluruh kader dan pendukungnya untuk bantu mengawal perjalanan Anies Baswedan hingga masa Pemilu 2024 nanti. 

"Saya ucapkan terima kasih, kami minta semua mengawal pencalonan Partai NasDem terhadap saudara Anies Baswedan," kata Surya. 

BACA JUGA:Mahfud MD Ingatkan PSSI dan Menpora Ambil Tindakan Cepat Atas Tragedi Kanjuruhan

"Perjalanan masih panjang teguh katakan, katakan yang tidak tepat, tidak cocok yang tidak sesuai saya utarakan hari ini, acara deklarasi ini menghasilkan upaya perbaikan," lanjutnya. 

Diketahui sebelumnya bahwa muncul tiga nama Calon Presiden yang akan diusung oleh Partai NasDem pada hasil Rakernas lalu.

Adapun tiga nama tersebut, yaitu Anies Baswedan, Jenderal Andika Perkasa dan Ganjar Pranowo.

Sumber: