Ucapan Dadang Aremania Soal Tragedi Kanjuruhan Buat 'Gerah', Bonek Ikut Disorot di Twitter

Ucapan Dadang Aremania Soal Tragedi Kanjuruhan Buat 'Gerah', Bonek Ikut Disorot di Twitter

Perwakilan Aremania, Dadang Indarto tengah jadi sorotan di media sosial Twitter--Tangkapan layar/YouTube Najwa Shihab

BACA JUGA:Cerita Yohanes Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan yang Mencekam, Dengar Rintihan Anak Kecil Minta Tolong

"kami berduka duluuuu katanyaa... dadang sipaling berduka lo yeeee  ngalah"in keluarga korban. Usut tuntasnya nanti aja ya dang tunggu da anyep. dadang dadang" @Youwinthis

Tragedi Kanjuruhan diusut tuntas

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah mengumumkan enam tersangka kasus tragedi Kanjuruhan.

Keenam dalam kasus ini di antaranya; Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Akhmad Hadian Lukita.

Lalu Ketua Panpel Arema FC Abdul Haris dan Security Officer SS.

Dan terakhir terdapat tiga anggota Polri; Kabag Ops Polres Malang Wahyu S, Danki Brimob Polda Jatim H dan Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmadi.

Jenderal Sigit lalu membeberkan semua peran yang dilakukan para tersangka.

Salah satunya komandan yang memerintahkan petugas pengamanan menembakkan gas air mata ke arah tribun adalah Danki Brimob Polda Jatim berinisial H.

"Kemudian saudara H dari Brimob Polda yang bersangkutan memerintahkan anggotanya untuk melakukan penembakan gas air mata," tegas Sigit.

Selain H, Jenderal Sigit juga menyebut, Kasat Samapta Polres Malang Bambang Sidik Achmad juga diduga telah memerintahkan anggotanya untuk menembakkan gas air mata.

Sementara itu, keduanya anggota Polri itu dijerat dalam Pasal 359 dan Pasal 360. Keduany menyalahi peraturan FIFA terkait larangan gas air mata di dalam stadion.

"Kasat Samapta Polres Malang pidana Pasal 359, Pasal 360 memerintahkan anggotanya untuk melakukan penembakan gas air mata," tukas Sigit.

Saat tragedi Kanjuruhan chaos, aparat keamanan melakukan penindakan terhadap ribuan suporter Aremania yang turun ke lapangan dan yang berada di tribun, khusus di tribun 12 dan 13.

Penanganan yang dilakukan aparat keamanan yakni dengan menembakan gas air mata dan karena itulah banyak suporter panik dan terjadi saling desakan saat keluar dari stadion.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads