Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Malang Bukan Karena Gas Air Mata, Polri Ungkap Alasannya

Korban Tewas Tragedi Kanjuruhan Malang Bukan Karena Gas Air Mata, Polri Ungkap Alasannya

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022-Istimewa/bambang DA-disway.id

BACA JUGA:Target Penumpang Stasiun Maggarai 800 Ribu, KCI Ungkap Keselamatan Penumpang Nomer Satu

BACA JUGA:Lesti Fokus Umrah, Rizky Billar Sibuk Cari Pembelaan: Kami Minta Perlindungan ke Presiden Jokowi dan Kapolri

"Zat kimia atau gas air mata ini, ketika dia expired justru kadar kimianya itu berkurang. Sama dengan efektivitasnya gas air mata ini, ketika ditembakkan, dia tidak bisa lebih efektif lagi," sambungnya.

Menurut Irjen Dedi, jika gas air mata belum kedaluwarsa maka partikel dalam gas air mata itu lebih efektif. Artinya gas air mata akan terasa perih di mata apabila tidak kedaluwarsa.

"Kalau dia tidak expired dan ditembakkan, partikel GA ini akan menjadi partikel-partikel seperti serbuk bedak, saat ditembakan dan terjadi ledakan di atas, maka akan timbul partikel-partikel yang lebih kecil lagi dari bedak yang dihirup. Jika kena mata mengakibatkan perih," tuturnya.

Irjen Dedi juga menekankan gas air mata yang sudah kedaluwarsa justru tidak menjadi masalah. 

Pasalnya, efektifitas zat kimia dalam gas air mata itu berkurang jika kedaluwarsa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: