Pembelian Gas Air Mata Kepolisian Diduga Lebih Mahal 30 Kali Lipat, ICW: Nilainya Puluhan Miliar Rupiah

Pembelian Gas Air Mata Kepolisian Diduga Lebih Mahal 30 Kali Lipat, ICW: Nilainya Puluhan Miliar Rupiah

Pembelian gas air mata Kepolisian diduga lebih mahal 30 kali lipat yang dilakukan oleh Polri nilainya mencapai puluhan miliar. -dok disway-

JAKARTA, DISWAY.ID - Indonesia Corruption Watch (ICW) mengungkapkan temuannya mengenai dugaan adanya potensi kemahalan pengadaan perlengkapan gas air mata.

Pembelian gas air mata Kepolisian diduga lebih mahal 30 kali lipat yang dilakukan oleh Polri nilainya mencapai puluhan miliar. 

Peneliti ICW, Wana Alamsyah menjelaskan temuan itu didapat dari dokumen laporan Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) dan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LSPE) Polri. 

BACA JUGA:Atap JIS Minta Dibongkar Ahli Agronomi Stadion, Qamal Mustaqim: Biar Mataharinya Masuk!

BACA JUGA:Usulan Pajak Progresif Kendaraan Dihapus, Korlantas Polri: Banyak yang Gunakan Identitas Palsu

Pada tahun 2022, polisi melakukan kontrak pembelian perangkat gas air mata yaitu pepper projectile launcher sebanyak 187 unit dengan nilai kontrak Rp 49.86 miliar.

"Nilai kontraknya adalah Rp 49 Miliar dan yang memenangkan adalah PT Tri Manunggal Daya Cipta,” kata Wana dalam konferensi pers yang disiarkan di YouTube ICW, dikutip, Senin, 10 Juli 2023.

Menurutnya, apabila dihitung maka harga satu unit barang tersebut adalah Rp 266.6 juta. 

BACA JUGA:Prabowo Subianto: Berikan Kepercayaan Kepada Saya untuk Meneruskan Kerja Keras yang Dirintis Pak Jokowi!

BACA JUGA:Terbongkar! Buro Happold Mengaku Tak Pernah Mendesian JIS: Hanya Memberi Panduan Hasilnya Juga Tak Sesuai!

Kemudian, kata Wana, tim melakukan pengecekan ke perusahaan tersebut memang ditemukan mereka menyediakan barang tersebut bernama Byrna EP Launcher.

Selanjutnya, ICW dan Trend Asia mengecek website produsen pepper projectile launcher dengan harga 479.99 dollar Amerika Serikat atau sekitar Rp 6.9 juta per unit. 

“PT Tri Manunggal Daya Cipta itu menawarkan harga yang sangat besar yaitu Rp 266.6 juta,” tutur Wana.

Wana memperkirakan harga tersebut juga diperhitungkan biaya lain seperti administrasi 5 persen, pengiriman 10 persen, dan keuntungan 10 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: