25 Juta Penduduk Shanghai Gelisah, Wabah Covid-19 Naik Lagi

25 Juta Penduduk Shanghai Gelisah, Wabah Covid-19 Naik Lagi

Pemerintah Kota Shanghai meminta masyaakatnya melakukan tes PCR minimal setiap 48 jam. Dengan hasil negatif maka diperkenankan menggunakan kereta bawah tanah, objek wisata, bahkan pergi ke toko. -EPA-EFE -Disway.id

SHANGHAI, DISWAY.ID - Shanghai diam-diam menutup sekolah dan sejumlah tempat umum untuk mengendalikan penyebaran Covid-19.


Tenaga kesehatan Shanghai saat mendatangi rumah warga yang terinveksi April 2022 lalu.-AFP-

Kondisi ini membuat 25 juta penduduk Shanghai gelisah. Pejabat setempat berusaha mengendalikan penyebaran wabah mematikan yang melanda pusat keuangan itu. 

Beberapa sekolah yang tersebar di seluruh kota telah menangguhkan kelas tatap muka karena ketakutan akan penyebaran infeksi tumbuh, menurut orang tua dan posting media sosial.

Setidaknya lima distrik telah menutup tempat hiburan, termasuk bioskop, bar, dan gym, dalam upaya untuk memberantas penularan, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor pencegahan Covid-19.

BACA JUGA:Hari Ini Shanghai Dibuka Kembali setelah 2 Bulan Terkunci

Namun pihak berwenang mengatakan tidak ada penutupan sekolah di seluruh kota setelah spekulasi beredar melalui media sosial bahwa tindakan itu akan diluncurkan.

Selain sekolah, tempat-tempat seperti pusat kebugaran dan bar di distrik Shanghai di Changning, Putuo, Jiading, Yangpu, dan Qingpu, telah ditutup.

Shanghai Disney Resort mengatakan bahwa beberapa fasilitas telah ditutup dan pertunjukan dibatalkan untuk mengikuti persyaratan pengendalian Covid-19.

Pengguna media sosial menyesali siklus penutupan dan pembukaan kembali yang tidak pernah berakhir yang merupakan fitur dari kebijakan China-Zero.

BACA JUGA:Covid-19 di Beijing Terus Mewabah, Shanghai Akan Buka Kota Secara Penuh 1 Juni Ini

Yang lain berspekulasi apakah mereka mungkin menghadapi penguncian lagi hanya beberapa bulan setelah cobaan dua bulan yang membuat banyak orang di Shanghai berjuang untuk mengakses makanan dan perawatan medis.

Pengetatan itu terjadi ketika Shanghai melaporkan 38 infeksi baru, yang semuanya ditemukan dalam sistem karantinanya.

Meski kecil menurut standar internasional, gejolak itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Kongres Partai China yang diadakan sekali dalam lima tahun, ketika Presiden Xi Jinping diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads