Hadiri 'NasDem Memanggil', Anies Singgung Restorasi Politik Indonesia

JAKARTA, DISWAY.ID-- Calon Presiden dari Partai Nasional Demokrasi (NasDem), Anies Baswedan menghadiri acara 'NasDem Memanggil' di NasDem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin, 17 Oktober 2022.

Pada acara tersebut, Anies sempat menyinggung masalah restorasi politik yang ada di Indonesia. 

Menurutnya, restorasi politik sangat diperlukan sekali di Indonesia mengingat dengan cara seperti itu, bisa membuat politik di Indoneaia semakin berkembang. 

BACA JUGA:Rp 15.500

Meskipun begitu, dalam melakukan restorasi politik, dibutuhkanlah orang-orang yang konsisten dan kompeten dalam bidang politik. 

"Mereka-mereka yang berkarya di berbagai bidang memilih untuk bekerja di politik. Mereka masuk dalam wilayah pengambilan keputusan," ujar Anies Baswedan dalam sambutannya. 

"Itulah sebabnya mengapa hari ini kita perlu memanggil orang-orang konsisten, orang-orang dengan kompetensi, orang-orang dengan integritas untuk masuk wilayah politik, bukan justru menjauhi wilayah politik," sambungnya. 

Sebagai contoh, ia pun menceritakan sedikit pengalamannya terkait anak muda yang enggan memilih untuk masuk dunia politik karena dianggap 'kotor'. 

Mendengar pernyataan itu, Anies pun tidak ambil pusing dan justru menjelaskan kepadanya bahwa bersih dan kotor itu bukanlah masalah sektor tapi tanggung jawab. 

"Bersih dan kotor itu bukan masalah sektor. Bersih dan kotor adalah soal cara bagaimana kita menjalankan apa yang dibebankan kepada kita," tandasnya Anies. 

BACA JUGA:Inilah Kelebihan dan Kekurangan GB WhatsApp Yang Harus Kamu Ketahui

Diketahui, acara ini merupakan turunan dari bagian Indonesia memanggil yang lebih dispesifikan menjadi "NasDem Memanggil". 

Adapun maksud dari NasDem memanggil, yakni membuka peluang di berbagai elemen masyarakat untuk ikut terjun ke dunia politik.

Wakil Ketua Umum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebutkan, hadirnya Anies Baswedan dalam acara tersebut merupakan bukti nyata kepada anak muda khususnya yang hendak terjun ke panggung politik.

Sumber: