Nasib Ukraina Kian Terancam, Iran Bakal Pasok Drone dan Rudal Besar-besaran ke Rusia

Nasib Ukraina Kian Terancam, Iran Bakal Pasok Drone dan Rudal Besar-besaran ke Rusia

drone Saqr-1 pesawat tanpa awak buatan Iran -INA -Disway.id

JAKARTA, DISWAY.ID - Pemerintah Iran menyatakan kesiapannya untuk memasok rudal dan pesawat nirawak (drone) lebih banyak sesuai permintaan Rusia

Ya, kesepakatan pengiriman rudal dan drone ini dicapai pada 6 Oktober 2022 lalu.

Kala itu, Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Mokhber, bersama dua Jenderal Garda Revolusi Iran dan pejabat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengunjungi Moskow untuk nego pengiriman senjata.

"Rusia telah meminta lebih banyak drone dan rudal balistik dengan akurasi lebih baik, terutama jenis rudal Fateh dan Zolfaghar," kata salah satu diplomat Iran yang terlibat dalam negosiasi itu kepada Reuters dikutip dari CNN, Rabu 19 Oktober 2022.

BACA JUGA:Tegang! Arab Saudi Ancam Jihad ke Barat Buntut Ribut dengan AS

Fateh-110 dan Zolfaghar adalah rudal balistik darat ke darat jarak pendek yang mampu menyerang target pada jarak antara 300 kilometer dan 700 kilometer.

Pihak Iran pun mengungkapkan, bahwa salah satu drone yang akan dipasok untuk Rusia yakni Shahed-136, pesawat nirawak bersayap delta yang digunakan untuk serangan udara ke darat "kamikaze". 

Drone jenis ini membawa hulu ledak kecil yang meledak saat terjadi benturan.

"Mereka (Rusia) ingin membeli ratusan rudal kami, bahkan rudal jarak menengah, kami mengatakan kepada mereka bahwa kami dapat segera mengirimkan beberapa ratus rudal jarak pendek Zolfaghar dan Fateh-110," ujar seorang pejabat keamanan Iran.

"Saya tidak bisa memberikan Anda waktu yang tepat, tetapi segera, segera mereka akan dikirim dalam dua hingga tiga pengiriman," sambungnya.

BACA JUGA:Israel Jadi 'Kompor' Ketegangan Arab Saudi dengan AS: Teluk Sekutu yang Tak Dapat Dipercaya!

Seorang diplomat lainnya juga mengklaim Moskow telah meminta secara spesifik pengiriman rudal Fateh 110 dan Zolfaghar kepada Iran. 

Pengiriman kabarnya akan berlangsung maksimal dalam 10 hari ke depan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: