Hina Batik Indonesia, Alasan YouTuber Inggris Mengaku Tak Sengaja, Netizen: Cuma Alasan!

JAKARTA, DISWAY.ID-- Youtuber asal Inggris, Mahyar Tousi, membuat geram usai cuitan di Twitternya diduga menghina pakaian batik yang dikenakan para pemimpin negara saat KTT G20 Bali.

Mahyar Tousi mengunggah foto Perdana menteri Kanada Justin Trudeau, Pendiri WEF Klaus Martin Schwab, Presiden FIFA Gianni Infantino, Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak, dan Menteri Perdagangan Indonesia Zulkifli Hasan.

Kelima pemimpin tersebut mengenakan kemeja batik sebagai pakaian tradisional khas Indonesia.

BACA JUGA:Jokowi Sebut Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036 di IKN: Olahraga Bisa Mempersatukan Dunia

“Apa yang dikenakan para idiot itu?” cuitnya dalam akun Twitter @MahyarTousi, Rabu, 16 November 2022.

Usai menulis cuitan bernada hinaan itu, sontak saja akun Twitter Mahyar Tousi langsung diserbu netizen Indonesia.

Alhasil, Mahyar Tousi langsung menghapus cuitan kontroversialnya itu. Meski begitu, jurnalis asal Australia, Max Walden, berhasil membagikan ulang cuitan Mahyar Tousi melalui tangkapan layar.

“Orang sayap kanan Inggris menghapus cuitan usai diseruduk karena menghina endek/batik. Netizen Indonesia tak terkalahkan,” tulisnya dalam akun Twitter @maxwalden.

BACA JUGA:Cara BMKG Modifikasi Cuaca Alihkan Hujan, Tabur Garam 29 Ton di Langit Bali

Mahyar Tousi mendapat teguran dari pemerintah Indonesia usai cuitannya dianggap menghina kemeja batik yang dipakai kepala negara saat menghadiri KTT G20 Bali.

Bahkan, dirinya menyebut sempat mendapat ancaman kematian meski cuitannya telah dihapus.

“Menyusul ancaman pembunuhan dan pesan dari warga Indonesia dan pejabat pemerintah, aku ingin membicarakan foto yang diunggah di sosial media oleh banyak dari kami warga Inggris dan menyebabkan pelanggaran di Indonesia,” tulisnya.

Setelah membuat kegaduhan melalui cuitan kotroversinya, Mahyar Tousi memberikan permohonan maaf kepada masyarakat Indonesia.

BACA JUGA:Wow, Tom Hardy Dikabarkan Ikut Casting Untuk ‘The Next James Bond’

Sumber: