2 Jenazah Kalideres Termumifikasi, Polisi Sulit Identifikasi

2 Jenazah Kalideres Termumifikasi, Polisi Sulit Identifikasi

Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki Haryadi (Tengah)-Rafi Adhi Pratama-

JAKARTA, DISWAY.ID - Dua dari empat jenazah yang ditemukan dalam satu rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat disebut sudah termumifikasi.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi mengatakan hal tersebut menjadi kendala utama dalam mengungkap penyebab meninggalnya para korban.

"Pertama, dari hasil diskusi kami untuk membuktikan penyebab kematian itu prosesnya tidak cepat, dari organ yang diambil contoh untuk diteliti kembali oleh patologi anatomi, itu butuh waktu yang cukup lama kira-kira apa penyebabnya," katanya kepada awak media, Senin 21 November 2022.

BACA JUGA:Kenali Operasi Bariatrik yang Pernah Dilakukan Melly Goeslaw, Sukses Turunkan Badan Capai 23 Kilogram?

BACA JUGA:Isi HP Jenazah Sekeluarga Kalideres Dibongkar Kepolisian, Polisi Libatkan Psikologi Forensik

Diungkapkannya, hal tersebut membuat timnya kesulitan meneliti kedua jenazah yang bernam Rudiyanto Gunawan dan Renny Margaretha.

"Kemudian yang kedua terkait dengan posisi daripada jenazah, yang dua ini sudah terjadi mumifikasi. Jadi dokter-dokter sedang bekerja keras saat ini untuk mencari petunjuk sebab-sebab kematian," sambung dia.

Terkait motif, ia mengatakan bahwa pihaknya masih belum dapat menjelaskan lebih lanjut karena dibutuhkan kehati-hatian dalam menangani kasus itu.

BACA JUGA:Hasil Digital Forensik: Polisi Temukan 2 HP yang Digunakan Oleh 1 Keluarga Tewas di Kalideres

"Ini teka teki yang rumit, namun yakin ini bisa kita pecahkan. Namun memang butuh kehati-hatian. Jadi puzzlenya semakin jelas mengapa yang bersangkutan ini jual mobil, jual barang-barang itu untuk apa dan sebagainya," ujarnya. 

Sebelumnya, Isi komunikasi dalam telepon genggam empat milik empat jenazah yang ditemukan dalam satu rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat didapatkan pihak kepolisian.

Isi pesan komunikasi tersebut terdapat kata-kata negatif.

"Jadi banyak sekali kata-kata berisi tentang emosi yang bersifat negatif yang saat ini sedang didalami oleh pihak psikologi forensik," katanya kepada awak media.

"Melaksanakan autopi psikologi, baik terhadap fenomena yang terjadi di dalam kamar taid, maupun yang ada di hp itu," tambahnya.

Sebelumnya, Hasil digital forensik yang dilakukan Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya menemukan dua telepon genggam yang hanya terjadi komunikasi satu arah oleh empat korban yang tewas di Kalideres, Jakarta Barat.

Satu telepon genggam tersebut diungkapkan ternyata digunakan untuk dua orang.

"Hasil forensik digital ini kami menemukan bahwa di dalam rumah itu hanya ada dua Hp dan ini digunakan oleh korban keempat," katanya kepada awak media saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Senin 21 November 2022.

"Satu HP digunakan oleh masing-masing dua orang dan kami lihat di sini ternyata ada aplikasi PeduliLindungi atas nama masing-masing dua orang. Kemudian kami temukan komunikasi satu arah dari satu HP ke HP yg lain," tulisnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: