Akal Bulus Pasutri Pembunuh Remaja di Tarakan Terbongkar, Berencana Minta Uang Tebusan Rp 200 Juta

Akal Bulus Pasutri Pembunuh Remaja di Tarakan Terbongkar, Berencana Minta Uang Tebusan Rp 200 Juta

Niat Ingin Menculik Dan Minta Tebusan, Pasangan Suami Istri Bunuh Seorang Remaja di Tarakan-Humas Polres Tarakan.-

KALIMATAN UTARA, DISWAY.ID -  Polres mengungkap niat keji pasangan suami istri (pasutri) inisial EG (23) dan AF (22) yang membunuh remaja bernama Arya Gading Ramadhan (19) di Takaran, Kalimantan Utara (Kaltara),

Kapolres Tarakan AKBP Taufik mengatakan diawal kasusnya kedua pelaku berniat menculik korban dan meminta uang tebusan sebesar Rp 200 juta kepada orang tua korban.

"EG membutuhkan uang menggantikan uang ayahnya yang telah ia gelapkan. Muncullah niat EG melakukan penculikan untuk meminta tebusan uang kepada orang tua korban sebesar RP 200 juta," ujar Taufik dalam keterangannya, Senin 5 Desember 2022.

BACA JUGA:Hakim Geram ke Ricky Rizal: Saudara Ini Sudah Disuruh Membunuh, Mencuri Juga!

Taufik katakan rencananya juka berhasil didapat, uang Rp 200 juta itu akan digunakan oleh EG untuk mengganti uang guna operasional pos kepiting milik ayahnya di Kelurahan Juata Laut.

Kemudian pada November 2021 pukul 17.00 Wita, EG bersama istrinya AF mendatangi korban di pondok peternakan ayam milik ayah korban.

"EG setelah melihat adanya korban berada di depan pintu langsung menodongkan badik dan meminta agar korban masuk ke dalam pondoknya," ujarnya.

Kedua pelaku pasutri tersebut kemudian kompak bekerja sama dan mengingkat korban dalam posisi terduduk diatas kursi dan memaksa korban untuk minta unag tebusan Rp 200 juta kepada orang tuanya.

"Tersangka EG dan istrinya (AF) lalu mengikat korban di atas kursi di bawah pondok milik korban dengan niatan untuk membuat video yang memohon kepada orang tua korban untuk menebus dirinya," ujarnya.

BACA JUGA:MU Punya Target Alternatif Jika Gagal Daratkan Cody Gakpo

Lalu EG memerintahkan AF untuk pulang ke kediaman mereka di Jembatan Besi. Sementara EG memanggil rekannya yakni MN pada pukul 18.00 Wita untuk datang dan membantu dirinya menjalankan aksi penculikan saat itu.

"Usai MN tiba di lokasi ia bersama EG membuat video yang berisikan kondisi korban yang terikat tali di atas kursi yang meminta pertolongan kepada ibunya dan tebusan sebesar Rp 200 Juta," ujarnya.

Namun setelah itu korban sempat memberontak hingga akhirnya EG menikam paha kanan korban.

BACA JUGA:Kronologi Penganiayaan Balita Hingga Tewas di Kalibata City: Pelaku Sempat Pura-pura Bantu Korban Ke Rumah Sakit

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: