Kalsium Akan Gantikan Lithium Baterai Kendaraan Listrik, Dana 5 Triliun Digelontorkan Jerman
Kalsium akan gantikan lithium baterai kendaraan listrik di mana Jerman menggelontorkan dana mencapai 5 triliun rupiah.-twitter@RenewableSearch-
JAKARTA, DISWAY. ID – Semakin meningkatkan permintaan akan baterai kendaraan llistrik dan harga lithium yang melonjak tajam, membuat Jerman mengembangkan program CaSino.
Program CaSino bertujuan untuk mengembangkan potensi kalsium sulfur untuk menjadi bahan baku lain dalam pembuatan baterai kendaraan listrik.
Dengan program ini diharapkan kalsium akan gantikan lithium baterai kendaraan listrik.
Tak main-main, program ini di danai langsung oleh pemerintah Jerman serta mengolontorkan dana sebesar 3 juta Euro atau hampir tembus 5 triliun rupiah.
BACA JUGA:Ini Dia Rekomedasi 5 Tujuan Wisata Murah di Eropa, Budget di Bawah Rp15 Juta
Program yang telah diluncurkan pada September 2022 ini diharapkan akan dapat memberikan kemajuan dalam pengembangan stabilitas sirklus serta kepadatan daya penyimpanan kalsium-sulfur (Ca-S).
Terdapat lima lembaga penelitian yang terlibat dalam program ini serta dua pabrikan serta dewan penasihat industry yang di organisir oleh Institute of Technical Thermodynamics of the German Aerospace Centre (DLR) di Stuttgart.
Menurut DLR, baterai CaSino ini mempunyai beberapa keunggulan meskipun susunan kimia dalam sel baterai menjadi tantangan tersendiri bagi peneliti.
BACA JUGA:Online! Cara Mudah Daftar Haji Melalui Aplikasi Pusaka Kemenag
BACA JUGA:Kronologi Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana Dilempari Batu di Pasar Rengasdengklok
Untuk dapat menjadi baterai kendaraan listrik dan mengantikan bateraai lithium, CaSino harus mempunyai standar yang tinggi sesuai dengan regulasi yang ada.
Pihak DLR menjelaskan bahwa baterai lithium telah mewakili dari sebua kesempurnaan baterai kendaraan listrik, mulai dari kemampuan menyimpan daya hingga pengosongan serta pengisian daya yang cepat.
Kan tetapi salah satu kelemahan dari lithium adalah bahaya kebakaran akibat hubungan arus pendek serta keterbatasan materian yang tidak dimiliki oleh semua negara.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: