12 Fakta Negara Maroko, Singa Atlas 'Mengaum' Lolos Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar

12 Fakta Negara Maroko, Singa Atlas 'Mengaum' Lolos Semifinal Piala Dunia 2022 Qatar

Fakta Maroko, negara yang melaju ke Semifinal Piala Dunia Qatar 2022--Pixabay

9.Sarden Sebagai Ekspor Terbesar Maroko

Maroko telah mengekspor sarden lebih dari 1,35 juta ton ikan. Lebih dari 62 persen Maroko mengekspor sarden maupun tangkapan ikan ke seluruh dunia, dan pada tahun 2016 menjadikan, Maroko menjadi pengekspor sarden terbesar di dunia.

10. Djellaba Adalah Pakaian Nasional Maroko

Jellaba merupakan pakaian one-piece unisex, berkerudung, coverall. Orang kaya di Maroko memiliki djellaba yang dibuat khusus. Djellaba juga dikenal sebagai indikasi politik dan nilai-nilai konservatif. Hal tersebut menjadikan djellaba sebagai pakaian nasional Maroko.

BACA JUGA:Jakarta Coret Jadi Ajang Apresiasi Artisan Custom Indonesia, Ini Dia 13 Pemenang 645 Magazine Pick Award 2022

11. Maroko Tidak Tergabung Dałam Uni Afrika dari Satu-Satunya dari Negara Afrika Utara

Maroko menjadi satu-satunya Negara di Afrika Utara yang tidak tergabung dałam Uni Afrika

12. Casablanca Menjadi Kota Terpenting Maroko

Didirikan oleh para saudagar Spanyol (1575) di lokasi bekas sebuah desa abad ke-12 yang disebut Anfa, tempat singgah bagi para muslimin yang datang dari pantai utara Maroko. Tak satupun yang tersisa dari kota perompak itu karena dihancurkan bangsa Portugal (1468). Setelah mereka kembali, Casa Branca atau Casablanca dimanfaatkan sebagai pelabuhan kota dagang penting.

Setelah gempa bumi menghancurkannya (1755), Sultan Alawi membangunnya lagi. Dengan cepat para pemukim Prancis pindah ke dalam kota dan menjadi mayoritas penduduknya (sekitar 1907). Mereka membangun kembali pelabuhannya sebagai pelabuhan utama Maroko, mendorong cepatnya kemajuan perdagangan yang menggelembungkan jumlah penduduknya sampai 3,5 juta (1990), dibandingkan dengan 10.000 jiwa (1890).

Casablanca atau Dar el Beida (Gedung Putih), merupakan kota terbesar di Maroko. Dinamakan sebagai Dar el Beida (Gedung Putih) karena terinspirasi dari rumah Caid, sebuah bangunan besar berwarna putih yang terlihat dari kejauhan.

Namun ada pula yang mengatakan bahwa nama Dar el Beida (Gedung Putih) diambil oleh Sidi Allal El-Kairouani dari nama putrinya, Leila Beida.

Kemudian pada 1770, kota tersebut berganti nama  menjadi Casablanca seperti istilah Spanyol.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber:

Berita Terkait

Close Ads