Penodongan Kebayoran Lama Ternyata Gunakan Alat Cukur

Penodongan Kebayoran Lama Ternyata Gunakan Alat Cukur

Pelaku penodongan Kebayoran lama ternyata gunakan alat cukur jenggot.-Instagram @merekamjakarta.-

JAKARTA, DISWAY.ID – Dari hasil penyelidikan Polsek Kebayoran Lama Jakrta Selatan, diketahui pengendara mobil berinisial DP yang menodongkan sesuatu seperti pistol kepada seorang pria berinisial CE (27) ternyata hanya dengan alat cukur.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono mengatakan hal tersebut berdasarkan pengakuan pelaku yang untuk membuat korban ketakutan saat cekcok berlangsung dan monodongkan sebuah benda seperti senjata.

"Keterangan pelaku penodongan Kebayoran Lama ternyata gunakan alat cukur jenggot," ujar Kompol Agustiono dikonfirmasi, Jumat 23 Desember 2022.

Kompol Agustiono menjelaskan pihaknya juga akan kembali memeriksa DP atas keterangan kasus penodongan dan keributan antar pengendara tersebut, di mana pelaku penodongan Kebayoran lama ternyata gunakan alat cukur jenggot.

BACA JUGA:7 Dampak Buruk Makanan Pedas Jika Dikonsumsi Secara Berlebihan

BACA JUGA:Kumpulan Resep Sajian Natal, Ini 5 Hidangan Khas Berbagai Daerah di Indonesia yang Menggoyang Lidah

Polisi mengagendakan untuk mempertemukan DP dengan CE, namun belum bisa memastikan waktu pemanggilan keduanya.

"Nanti alat cukur jenggot akan dibawa oleh DP untuk dipastikan kepada korban apakah bentuknya seperti itu atau bukan," ujarnya.

Diketahui identitas pengendara mobil tersebut terungkap setelah penyidik menelusuri pelat nomor kendaraan yang digunakan DP saat berselisih dengan CE berhasil terekam CCTV.

BACA JUGA:Pemeran Video Kebaya Hijau Terungkap? Inisial dan Followers IG 500 Ribu Bocor

BACA JUGA:Piaggio Gelar AFS Competition 2022, Ini Dia Para Pemenangnya

"Berdasarkan penelusuran dari nomor plat kendaraan yang ada di sana. Baru kita ketahui inisial DP," ujarnya.

Kompol Agustiono menambahkan, hingga kini kasus perselisihan antar pengguna jalan tersebut masih dalam proses pendalam oleh pihaknya.

"Sampai ini masih pendalaman, masih dalam lidik. Karena kita masih membutuhkan banyak penanganan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait