Omicron XBB.1.5 Serang Eropa dan Amerika, Paling Menular dari Varian Lainnya
Epidemiolog WHO mengatakan bahwa Omicron XBB.1.5 serang Eropa dan Amerika yang merupakan Sub-Varian yang paling mudah menular dibandingkan dengan varian lainnya. -who-
Kebanyakan orang yang sudah terjadi memiliki gejala seperti pilek, demam, dan sakit kepala.
XBB.1.5 adalah revolusi dari XBB dan pertama kali diidentifikasi di India pada Agustus 2022, tetapi belum di klasifikasikan sebagai Varian Of Concern (VOC) oleh otoritas kesehatan.
Mutasi ini dikatakan mampu mengalahkan sistem pertahanan tubuh, tetapi varian ini memiliki kelemahan dimana varian ini tidak akan secara langsung menginfeksi sel-sel tubuh manusia yang lainnya.
BACA JUGA:Kemnaker Buka Suara Soal Latar Belakang Terbitnya Perppu Cipta Kerja, Ada 2 Urgensi!
Salah satu profesor dari Imperial College London Wendy Barclay menjelaskan bahwa varian XBB.1.5 ini dikenal dengan sebutan F486P, yang mampu mengikat sel yang sudah terjangkit sambil terus menghindari sistem kekebalan tubuh, hal tersebut menjadikannya lebih mudah menyebar.
Wendy mengatakan bahwa mutase ini disebut sebagai batu loncatan, karena virus memiliki sifat berevolusi guna mencari cara baru melewati mekanisme kekebalan tubuh.
Ilmuan dari Organisasi Kesehatan Dunia atau yang lebih dikenal dengan sebutan WHO pada Rabu, 04 Januari 2023 mengkonfirmasi bahwa XBB.1.5 memiliki keunggulan dalam pertumbuhan, dibandingkan dengan semua Sub-Varian lain yang diketahui sejauh ini.
BACA JUGA:Kemnaker Buka Suara Soal Latar Belakang Terbitnya Perppu Cipta Kerja, Ada 2 Urgensi!
BACA JUGA:Heboh Video Qariah Disawer, Profil dan Prestasi Nadia Hawasyi Bukan Sembarangan Tersebar
Namun, melalui penelitian yang dijalani mereka memastikan dalam pertumbuhan tersebut tidak ada hal serius, atau berbahaya dari varian Omicron sebelumnya.
Sudah lebih dari 40 persen kasus Covid di Amerika Serikat terjadi akibat varian XBB.1.5, dan hal tersebut menjadikannya sebagai Sub-Varian dominan pada negara Paman Sam tersebut.
Pada awal Desember 2022, XBB.1.5 hanya menyumbang 4 persen dari total keseluruhan kasus yang terinfeksi.
Namun, pada Januari 2023 selang satu bulan Sub-Varian ini telah menyalip varian Omicron dengan menyumbang lebih dari 40 persen kasus yang terinfeksi.
Kasus pasien rawat inap akibat Covid-19 juga meningkat dalam beberapa minggu terakhir di Amerika Serikat.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: