Ini Sejarah Hari Gizi Nasional yang Diperingati Setiap 25 Januari

Ini Sejarah Hari Gizi Nasional yang Diperingati Setiap 25 Januari

Sejarah Hari Gizi Nasional---Pixabay

JAKARTA, DISWAY.ID - Tanggal 25 Januari setiap tahunnya selalu digunakan untuk memperingati Hari Gizi Nasional. Pada Hari Gizi Nasional 2023, pemerintah mengusung tema "Protein Hewani Cegah Stunting".

Meski diperingati dengan tema yang berbeda setiap tahunnya, hari gizi selalu memiliki tujuan utama untuk memperbaiki gizi masyarakat Indonesia. Lantas, bagaimana awalnya tanggal 25 Januari bisa diperingati sebagai Hari Gizi Nasional?

Sejarah Hari Gizi Nasional

Kami perlu tahu bahwa Hari Gizi Nasional bermula dari upaya perbaikan gizi. Mulanya dicetuskan pada 1950-an oleh Prof Poorwo Seodarmo, bersamaan saat Prof Poorwo Soedarmo dilantik oleh Menteri Kesehatan, Dokter J Leimena, menjadi Kepala Lembaga Makanan Rakyat (LMR).

BACA JUGA:2O Link Twibbon Hari Gizi Nasional 2023, Bisa untuk IG Story hingga Status Whatsapp

Namun, penyebutan Lembaga Makanan Rakyat (LMR) pada waktu itu masih disebut Instituut Voor Volksvoeding (IVV). Meskipun penyebutan LMR masih tidak spesifik, pada waktu perjalanannya, LMR melakukan pengkaderan.

Pengkaderan tersebut diambil untuk memenuhi tenaga gizi Indonesia dan Sekolah Juru Penerang Makanan. Waktu pengkaderan tersebut disahkan pada 25 Januari. Bermula dari sanalah peringatan tersebut diresmikan menjadi Hari Gizi Nasional.

Berkat program tersebut, Prof Poorwo Soedarmo kemudian diangkat menjadi Bapak Gizi Indonesia. Sejak 1970 pula, hari penting ini berpindah tangan dari LRM ke Direktorat Gizi Masyarakat Kementerian Kesehatan

Tujuan Diadakannya Hari Gizi Nasional

Hari Gizi Nasional mengemban tugas wajib tahunan Indonesia terbebas dari stunting. Selain itu, peringatan nasional ini bertujuan untuk memupuk pentingnya memenuhi nutrisi sehat dan seimbang

BACA JUGA:4 Tempat Bersejarah di Indonesia yang Wajib Kalian Kunjungi, Nomor 4 Terkenal Seram dan Mistis

Lebih lanjut, peringatan ini memiliki tujuan untuk menciptakan produksi pangan berkelanjutan bagi masyarakat, mulai dari anak-anak hingga ibu hamil. Dari sana juga Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tercipta dan sebagai patokan negara sehat berprestasi.

Atas pembagian tersebut, hingga kini Hari Gizi Nasional berfokus terhadap tiga beban utama yakni stunting, kekurangan gizi, dan kelebihan gizi. Hasil lansiran detikSumut dari Studi Status Gizi Indonesia 2021 bahwa ketiga beban utama tersebut memiliki persentase yang besar meski mengalami penurunan tiap tahunnya. Adapun penjabarannya adalah:

- Stunting: 30,8 persen menjadi 24,4 persen

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: