Pemprov DKI dan BKKBN Bakal Profilling Data untuk Atasi Stunting

Pemprov DKI dan BKKBN Bakal Profilling Data untuk Atasi Stunting

Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus (tengah) -Disway.id/Anisha Aprilia-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI JAKARTA melakukan rapat terbatas (Ratas) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Balaikota DKI JAKARTA.

Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus mengatakan dalam rapat tersebut membahas cara mengatasi stunting. Oleh karena itu, pihaknya melakukan sinkronisasi data guna mengatasi stunting

BACA JUGA:JPU 'Dihantui' Dilema di Tengah Tuntutan Richard Eliezer, Nasib Eksekutor Pembongkar Kejahatan Dipertaruhkan

BACA JUGA:Jasad Pria Ditemukan Tewas di Selokan Daerah Pesanggerahan, Diduga Kader PDIP

"Kami sudah punya data yang ada di dashboard Carik yang sebetulnya data itu sudah terkoneksi dengan data SIGA, sistem informasi keluarga yang ada di BKKBN," kata Tavip di Balaikota DKI Jakarta, Senin, 30 Januari 2023.

Lebih lanjut, ia mengatakan dalam waktu dekat pihaknya bersama Pemprov DKI Jakarta akan melakukan profiling (pencatatan dan pemetaan) data risiko stunting di Ibu Kota.

’’Dalam waktu dekat ini, akan ditetapkan sampel-sampel untuk memastikan data-data yang ada di Carik Jakarta yang sudah terkoneksi di BKKBN itu, sasarannya tepat. Kalau sampel itu sudah tepat, nanti akan di-profiling untuk penanganan stunting, juga kemiskinan ekstrem,” ujarnya.

BACA JUGA:Perjalanan Cinta Song Joong Ki dan Katy Louise Saunders Hingga Menikah, Dikenalkan Lewat Teman

BACA JUGA:Hadir dengan Euro4 Bikin Mitsubishi Fuso Makin Unggul di Segmen Truk Ringan

Tavip mengatakan profilling perlu dilakukan demi mencegah penambahan kasus stunting tersebut. 

’’Kenapa ini penting? Karena lebih efektif mencegah orang yang berisiko stunting daripada yang sudah terlanjur terkena stunting. Secara medis juga lebih efektif mencegah,” jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta agar para kepala daerah bisa menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting di daerahnya masing-masing. Hal tersebut penting mengingat Indonesia akan memiliki bonus demografi yang puncaknya pada tahun 2030-2035 sehingga pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus terus dioptimalkan.

BACA JUGA:Menderita Diabetes? Simak Pola Makan yang Sehat dan Benar Bagi Penderita Diabetes Satu Ini

BACA JUGA:Penggabungan Media Sosial dengan Channel Digital Marketing Punya Potensi Besar, Apa Kelemahannya?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: