Hadir di Biofach 2023, Indonesia Sebagai Penyuplai Produk Pertanian Organik Dunia

Hadir di Biofach 2023, Indonesia Sebagai Penyuplai Produk Pertanian Organik Dunia

Indonesia kembali tampil di pameran internasional organik terbesar di kawasan Eropa--

Indonesia untuk terus memperkuat posisi ekspor produk dalam rantai pasok global, khususnya sektor organik," tuturnya.

BACA JUGA:Ronny Talapessy Ungkap Keinginan Richard Eliezer Setelah Jalani Hukuman 1.5 Tahun

Merujuk pada laporan Euromonitor, pangsa pasar makanan dan minuman organik di Jerman mencapai nilai EUR 5,24 miliar pada 2021 dan diproyeksikan akan terus meningkat pada 2022.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, Jerman merupakan mitra dagang ke-35 bagi Indonesia untuk produk makanan olahan.

Pada periode Januari—November 2022, impor produk makanan olahan Jerman dari Indonesia mencapai USD 47,98 juta atau naik sekitar 6,33 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

Kepala ITPC Hamburg Eka Sumarwanto mengungkapkan, pada pameran ini, Paviliun Indonesia menempati lahan seluas 78 m2 dengan menghadirkan pelaku usaha yang telah memenuhi persyaratan jaminan mutu pangan internasional dan memiliki sertifikat organik internasional seperti EU Organic, USDA Organic, serta Japan Agricultural Standard.

BACA JUGA:Rayakan Valentine, Green Rebel Hadirkan 2 Menu Baru Plant Based Food Super Lezat

Produk organik yang ditampilkan di antaranya berupa olahan gula kelapa, bumbu-bumbu, makanan ringan, minuman jahe, susu kelapa dan air kelapa, serta teh.

"Biofach tahun ini diharapkan dapat mengulang kesuksesan Indonesia dalam meningkatkan kinerja ekspor melalui Paviliun Indonesia dan kontak dagang dengan mitra bisnis. Tercatat total potensi transaksi Indonesia sebesar USD 2,07 juta pada Biofach 2022," ujar Eka.

Melihat nilai potensi ini, lanjutnya, Indonesia perlu memanfaatkan berbagai ajang dan fora guna optimalisasi akses pasar produk terutama produk organik di Jerman.

“Tren permintaan terhadap produk olahan organik yang berkelanjutan akan bertahan lama seiring dengan meningkatnya minat masyarakat Jerman terhadap makanan organik dan rendah gula karena kesadaran mengadopsi gaya hidup sehat,” pungkas Eka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: