Khalistan Rashtra

Khalistan Rashtra

Amritpal Singh dengan para pendukungnya di sebuah desa dekat Kapurthala di Punjab. -.V. Krishnan-TheHindu-

ASPIRASI Hindu Rashtra menimbulkan reaksi di utara: ada yang ingin memisahkan diri dari India. Keinginan kelompok besar itu agar India resmi menjadi negara Hindu, disambut gerakan agar Khalistan menjadi negara Sikhs. 

Khalistan adalah wilayah yang didominasi umat Sikhs. Ada satu aliran besar dalam Sikhs. Mereka menyebut diri sebagai Khalis. Khalistan berarti negaranya orang Khalis. Aliran ini sangat kanan. Mereka ingin orang Sikhs harus menjalankan syariat secara murni. Itu semacam gerakan pemurnian ajaran Sikhs. Termasuk harus melaksanakan aturan: tidak boleh makan daging yang binatangnya disembelih secara salah.

Selasa lalu timbul peristiwa berdarah di wilayah itu. Di kota kecil Ajnala. Sekitar satu jam dari Amritsar, ke arah utara. Atau sekitar 1,5 jam dari pusat Islam Ahmadiyah.

Saya mengenal baik wilayah ini. Tiga hari tinggal di Amritsar, sebelum pandemi, membuat saya amat terkesan. Lalu bisa membayangkan dinamika yang ada di sana. Apalagi ditambah tiga hari lagi berada di kawasan yang sama, di sisi Pakistannya. 

Sebenarnya dari satu sisi ke sisi lain itu saya cukup jalan kaki 10 menit. Menyeberangi perbatasan yang satu hamparan datar. Tapi hari itu, untuk bisa ke sana, saya harus naik pesawat dari New Delhi ke Lahore lewat Singapura. 

Selasa lalu, kantor polisi Ajnala dikepung massa yang beringas. Besar sekali. Kantor polisi diduduki. Mereka berhasil menerobos barikade. Tiga personel polisi terluka. Massa membawa senjata berupa pedang, tongkat dan batu. Mereka juga membawa simbol-simbol agama, termasuk gambar besar pemimpin aliran mereka: Amritpal Singh.

Massa menuntut agar seorang pengikut Khalis yang sedang ditahan dibebaskan. Yang ditahan itu seorang petani kecil tapi juga aktivis militan Khalis. Namanya: Lovepreet Singh. Ia pemberani. Panggilan sehari-harinya: Toofan.

Di sana, panggilan Toofan memang biasa diberikan kepada siapa saja yang pemberani. Di daerah itu ada orang serupa bernama Aziz Ali. Maka ia dipanggil Toofan Ali.

Toofan ditahan atas pengaduan aktivis Sikhs juga: Barinder Singh. Barinder merasa diculik, dipukul dan dompetnya dicuri. Dompetnya sendiri tidak penting, tapi ada uang di dalamnya. 

Maka Toofan dikenakan pasal 365, 379, 323, dan 149 KUHP India. Culik, curi, cukil, culas.

Tentu latar belakang sebenarnya adalah agama. Barinder Singh dianggap sering berbeda pandangan dengan Amritpal Singh. Barinder sering menerima ancaman: lewat WA.

Barinder, menurut laporannya, sedang naik mobil. Ia mau menuju satu tempat yang disepakati. Di tempat itulah rencananya akan dilakukan dialog. Mobil Barinder ternyata dicegat di tengah jalan. Ia dipukuli. Uangnya dicuri.

Ketika Toofan ditahan kerusuhan meledak di kantor polisi. Akhirnya Toofan dibebaskan. Setelah itu polisi mengurus prosedur pembebasannya. Polisi minta ke pengadilan Ajnala agar Toofan dibebaskan. 

Di sana polisi tidak bisa membebaskan tahanan tanpa perintah pengadilan. Polisi harus mengajukan alasan mengapa minta pembebasan. "Pihak Amritpal mengirim bukti, saat pencegatan mobil itu Toofan tidak ada di sana," ujar polisi seperti ditulis Tribune India pekan lalu.

Pemimpin aliran Khalis ini memang radikal. Anak muda. Umur 30 tahun. Lahir di Amritsar, Punjab. Tinggal di Dubai.

Tahun lalu Amritpal pulang. Ia didaulat untuk menggantikan pemimpin aliran Khalis yang meninggal mendadak: Deep Sidhu. Tokoh radikal ini meninggal akibat kecelakaan lalu-lintas. 

Aliran Khalis (Khalsa), didirikan oleh Guru Gobind Singh. Ada luka yang dalam sebagai latar belakang pendirian aliran itu. Ayahnya jadi korban saat bagian utara India ini ditaklukkan kerajaan Islam, Mughal.

Setelah dinasti Mughal berakhir, Sikhs menguasai kembali kawasan itu. Di bagian lebih ke selatan kembali dikuasai Hindu. 

Dinasti Mughal berakhir. Islam masih tetap besar di situ meski tidak lagi yang terbesar dan berkuasa.

Kelak, ketika India dan Pakistan terpisah, umat Islamnya tergopoh-gopoh pindah ke wilayah Pakistan. Hanya diberi waktu 24 jam. Ribuan orang meninggal dunia. 

Hanya sedikit orang Islam yang bertahan di situ: orang-orang Ahmadiyah. 

Sebaliknya, umat Sikhs dan Hindu yang ada di wilayah Pakistan pindah ke wilayah India. Juga tergopoh-gopoh. Hanya punya waktu 24 jam. Ribuan juga yang meninggal dunia. 

Di zaman dinasti Mughal pendiri Khalis membuat pasukan kesatria khusus. Yakni untuk melindungi umatnya dari ancaman penguasa baru yang Islam. Lalu jadi sangat militan. Pun sampai ke soal pakaian. Bahkan nama belakang Singh diciptakan pada zaman itu: artinya baja. Yang wanita pakai nama Kaur. Artinya: Putri terhormat.

Aturan aliran Khalis ini juga ketat. Termasuk makannya harus halal versi mereka: tidak boleh makan daging yang dipotong perlahan. Itu tidak kutha. Daging yang boleh dimakan haruslah daging binatang yang matinya secara mendadak: sekali tebas atau sekali pukul. Si binatang tidak sadar kalau akan dimatikan.

Rokok juga dilarang. Alkohol dilarang. Selingkuh dilarang. Seks pranikah dilarang.

Orang-orang Sikhs aliran Khalis terus memperjuangkan kemerdekaan Khalistan. Pisah dari India. 

Mana saja yang masuk wilayah Khalistan?

Dulunya adalah seluruh wilayah yang dominan penganut Sikhs: Chandigarh, Haryana, sampai Aghra di selatan, Punjab di barat dan Himachal Pradesh di utara –lereng gunung Himalaya.

Golongan Khalis yang lebih radikal sampai memasukkan wilayah Punjab-nya Pakistan ke dalam Khalistan. Bahkan mereka pernah merencanakan beribu kota di Lahore, kota besar di Pakistan. 

Ulama terbesar Sikhs, Guru Nanak, dimakamkan di dekat Lahore. Kini dibangun koridor khusus dari Punjab-nya India ke Punjab-nya Pakistan. Khusus dari perbatasan India ke makam Guru Nanak. Agar umat Sikhs di India bisa jalan kaki langsung ke makam itu. Tanpa harus muter lewat jalan raya ratusan kilometer.

Namun cita-cita merdeka Khalistan itu tidak mungkin lagi. India tidak akan mau. Bahkan kini kelompok Khalis dianggap separatis. Orang seperti Amritpal juga diincar penguasa India.

Ia hanya diuntungkan oleh gerakan Hindu Rashtra. Yakni kelompok besar dalam partai penguasa yang menginginkan India resmi menjadi negara Hindu. "Kalau kami dianggap separatis, kelompok Hindu Rashtra juga harus dianggap separatis," ujar Amritpal.

Berada di kawasan mayoritas Sikhs ini rasanya seperti di wilayah seribu masjid. Di mana-mana mencuat bangunan berkubah dengan menara tinggi. Mirip bangunan masjid di Indonesia. Itulah tempat ibadah umat Sikhs.

Pun ketika berada di Amritsar, di Gurdwara, rasanya seperti di Masjidil Haram, Makkah. Jamaah Sikhs dari berbagai penjuru dunia melakukan ritual di situ. Saya sampai| tiga kali masuk ke kuil terbesar Sikhs itu: salah satunya pada jam 04.30, ketika salah satu sembahyang terpentingnya dilaksanakan di kuil itu.

Tentu di dalam Sikhs juga terpecah-pecah. Bahkan ada yang menganggap Khalis sudah terlalu jauh. Sampai-sampai ada pertanyaan: apa beda Sikhs dan Khalis. Jawabnya pun dibuat tidak terlalu serius: Sikhs adalah orang yang percaya pada ajaran Guru Nanak, Khalis adalah yang pakai turban. 

Semangat beragama memang tinggi sekali di seluruh India. Tapi ekonomi India kini tumbuh paling tinggi di dunia. (DAHLAN ISKAN)

Komentar Pilihan Dahlan Iskan pada Tulisan Berjudul: Listrik Atap

mz arifinuz

BUTA LISTRIK. Kita tak bisa lihat listrik. Fiktif? Listrik bisa membunuh kita. Tuhan belum bisa kita lihat kini. Tuhan yg Hidupkan & Matikan kita. Listrik bisa kita buat, kita ukur, kita manfaatkan. Terimakasih kpd penemu listrik yg pertama. Kita beli jual listrik, barang yg tak bisa kita lihat.

Jokosp Sp

Yang cepat nangkap peluang bisnisnya yang hebat, yang bisa memanfaatkan nama produk Graphene. Mau isinya litium ion dipacking graphene ya bisa, mau battery abc atau alkalin dipacking graphene ya bisa, asal tidak kue lemper saja yang dibungkus graphene ngko cepet ketahuan mambune.....mambu lemper.

Don KongKing

Baterai Graphene masih dalam tahap riset Bah, belum ada pabrikan didunia yg bisa produksi masal baterai Graphene,. Awas jangan ketipu sama marketing molis Graphene, lha wong isinya cuma SLA (Timbal Asam) dicampur arang agar internal resistance turun dikasih nama baterai Graphene, contoh molis yg pake marketing Graphene : Davigo Space, Viar Caraka SLA Graphene masih jauh dibawah Lithium, 

AnalisAsalAsalan

@LT Seharusnya PLN bukan di bawah Kementrian BUMN, tetapi di bawah naungan Kementrian Agama -- Ikhlas Beramal." Hahahahaha.

Liam Then

Pokoknya harus di carikan caranya. PLN tak boleh rugi !! Bukan karena PLN harus untung sebanyak-banyaknya. Tetapi karena PLN memanggul amanat UUD, menyediakan layanan layak sampai ke wilayah pelosok, menyediakan harga layanan yang terjangkau oleh kaum ekonomi lemah, agar semua kalangan terpenuhi hak kebutuhan dasar ,sesuai amanat UUD. Jika PLN merugi, layanan ke pelosok, ke kaum ekonomi lemah akan terganggu. Pemerintah dan anggota DPR harap bantu PLN revisi peraturan yang tak menguntungkan PLN. Sementara petinggi PLN kita doakan, cerah benaknya ,terang otaknya. Agar bisa siasati pergerakan trend energi dunia. 

Leong Putu

Dari kemarin, foto utama menyuguhkan menu generasi old. Membosankan. Gen Z yang dibangga - banggakan itu pada ke mana ? Tiktokkan ? Atau main latolato ? ... #sampai tua berprestasi #yang muda frustrasi

Liam Then

Saya pikir panel surya baru akan efektif , jika di pegang oleh PLN seluruhnya. Sunggu tak adil jika PLN jadi kelimpungan, menanggung beban operasional tak seimbang, akibat panel surya liatrik swasta. Beban tanggung jawab PLN sangat besar ! Untuk pembangkit jenis lain silahkan swasta masuk,karena 24 jam tetapi khusus tenaga surya, swasta tak boleh masuk, apalagi jika los plong ,kelebihan produksi panel surya do salurkan langsung ke grid PLN di siang hari. Ini mengganggu operasi jaringan konvensional PLN. Swasta boleh masuk ke panel surya, jika ada fasilitas reservoir, penampung daya listrik ekstra di siang hari, jadi bisa di salurkan di malam hari. Dengan begini baru tidak merugikan PLN. Itulah sebabnya saya kira peran PT. IBC nanti disini akan sangat besar. Tinggal beli,sewa paten teknologi. Tesla sudah bangun tuh, Tesla Megapack , baterai raksasa penampung kelebihan daya listrik yang di hari. Di Australia sudah ada. PT.IBC juga mungkin harus segera mulai, kerja sama dengan ITB dan ITS, sponsorship tim-tim khusus untuk cari caranya ,agar bisa bikin IBC DSpack ( Daya Surya). Saya kira, baterai generasi baru yang mampu tampung daya listrik banyak dan lama dari panel surya inilah,salah satu jalan yang jelas bagi pemerintah, untuk meringankan beban subsidi BBM yang katanya sangat berat bagi keuangan negara. Pemerintah, PLN dan Pertamina. Di bidang panel surya, saya mohon ,kali ini jangan cepat, langkahnya sama swasta. Harus jadi pemimpin pasar!! Demi kita semua

AnalisAsalAsalan

"Saya sudah memesan dua unit agar jadi orang pertama di Surabaya yang memilikinya," tulis Abah. Ternyata Abah juga pemburu Pertamax, seperti @ra tepak pol. Hahahahaha.

 Juve Zhang

Betul pak Jo .hanya orang mati yg tak perlu duit kata orang hidup. Setelah orang hidup yg ngomong itu mati giliran orang hidup lainnya bilang sama hanya orang mati yg tak perlu duit . Wkwkwk.

Juve Zhang

Yg black energy saja PLN kelebihan ditambah serbuan green energy, yg dari swasta dan harus di beli at all cost. Danau Cirata sekarang yg luas sekarang di isi panel Surya investor dari LN, harus di beli berapa pun harganya, Pertamina Geotermal kemarin Jumat semangat IPO 9,7 Triliun buat ekspansi Ngebor bumi dan harus di beli PLN. Semua Investor asing Dan dalam negeri berlomba lomba suplai Green energy ke PLN. Yg Black energy saja berbeda limpah ruah sampai ada PLTU yg akan "di pensiun dini" sebelum waktunya. Padahal dulu membangun nya sangat mahal. Dan entah "bayar" apa buat kompensasi pensiun dini nya. Untung ada Kereta cepat Jakarta Bandung yg menggunakan Listrik PLN dan konsumsi nya bisa mengurangi kapasitas PLN yg ber limpah Ruah. Tahun depan Danau Toba pasti penuh panel Surya, Danau danau lainnya pun akan latah toh pembeli siaga akan selalu ada. Bebas kan pajak Mobil listrik, misal 8 tahun, motor listrik bebas pajak 20 tahun, ( setara 7 juta ,totalnya) , jangan keluarkan duit buat nombok beli mobil listrik atau motor listrik dari APBN itu sangat gak masuk akal.hanya menguntungkan Pabrikan mobil .dan motor.di Tiongkok subsidi model itu sudah dicabut . Kalau beli motor diberi uang kontan 7 juta / motor dari APBN, anda tahu menteri mana yg antri di depan jualan motor listrik. Kebijakan bebas pajak motor lebih tepat daripada memberi 7 juta kontan. Menteri paling gercep kalau ada yg bau bau "duit" wkwkwk.

Jokosp Sp

Ini ide cerdas, bagaimana kalau para penambang batu bara diwajibkan untuk membuat PLTS sendiri di atas danau - danau yang ditimbulkan ( muncul ) akibat ditambang ( digali ) batu baranya. Ada ribuan danau baru di muka bumi pertiwi ini. Batu baranya silahkan dieksport. Perusahaan tidak diwajibkan lagi setor batu baranya untuk PLTU PLN, yang pemerintah sendiri tidak mampu kontrol DMO. Tidak usah pengusahanya buat PLTU dari batu bara, diganti dengan PLTS yang lebih green. Energi yang dihasilkan listriknya dipakai untuk kebutuhan perusahaan sendiri, jika kelebihan silahkan disalurkan ke penduduk sekitar secara gratis. Ini bagian dari program CSR ke masyarakat sekitar tambang. Masyarakat biar tidak terkesan manja, dibebankan perbulannya untuk cost pembuatan dan pemasangan jaringan listriknya. Jadi ketika nantinya perusahaan batu baranya tutup karena stok habis, maka masih ada yang ditinggal buat masyarakat sekitar tambang. Kelanjutan setelah tutup tambang, pengelolaan listrik PLTS masih bisa dari perusahaan, kan perusahaan masih ada kewajiban lain untuk menutup semua lahan dan menghijaukannya kembali. Tapi ini kan ide cerdasnya perusuh saja, apakah sampai dibaca para pak menteri yang terkait, atau sampai para konglo batu bara?. Anda sudah tahu. Kecuali Abah akan tulis dalam tulisan berikutnya.

Najib Habibie

"Kalau itu terjadi, green enegy bisa dari datang dari mana saja bisa, dilairkan kemana saja. PLN sebagai go send nya" Semacam tol listrik, yang menumpang lewat harus bayar, tapi tiang pancang tolnya ga harus bayar. Tiang listrik di Indonesia banyak sekali yang berdiri tanpa bayar ke pemilik tanah. Bebas tanpa sewa. Kalau mau buat rumah dan nabrak tiang pun ga bisa digeser kecuali bayar ke PLN untuk mindahinnya. Padahal itu tanah dia sendiri. Tak jarang, yang ga mau ribet mindahin, di tengah2 rumahnya nongol tiang listrik wkwkwkwk. Kalau nanti tol listrik ono berjalan, pemilik tanah yang ditempati tiang ini minta bayar juga, pasti akan jadi rame. Masak lu dapet duit dari tanahku, aku ga dapet apa2 gitu kali ya logika bisnisnya hahahahaha

Mahmud Al Mustasyar

Ajang penghargaan IBEA ini bukanlah urusannya PLN. Penyelenggaranya adalah sebuah majalah yg fokus pd dunia kelistrikan dan energi di Indonesia : Majalah Listrik Indonesia. Kalau toh PLN ikut berkonstribusi; mungkin hanya sebatas sbg sponsor.saja.

Liáng - βιολί ζήτα

Dengan memaparkan Graphene ke laser ber-energi tinggi, para peneliti menemukan bahwa : Graphene mengandung dasar untuk mekanisme yang dikenal sebagai perkalian pembawa. Mekanisme ini melibatkan generasi beberapa pasangan elektron-lubang dari penyerapan foton tunggal. Elektron Graphene mempertahankan energi untuk beberapa waktu setelah disinari dengan laser berenergi tinggi (atau sinar matahari). Dalam bahan lain, energi elektron meluruh lebih cepat dan mereka kehilangan energinya segera setelah disinari. Graphene memungkinkan untuk menyimpan energi, sehingga mengoptimalkan konversi energi sebelum energi elektron meluruh. Graphene mampu menyerap seluruh spektrum cahaya sinar matahari, tidak seperti misalnya silikon, yang tidak dapat menyerap cahaya inframerah. Inilah 10 Negara Penghasil Material Graphene Terbesar di dunia : 1. China : 630,000 MT 2. Brazil : 95,000 MT 3. Canada : 40,000 MT 4. India : 35,000 MT 5. Mozambique : 20,000 MT 6. Ukraine : 20,000 MT 7. Russia : 17,000 MT 8. Norway : 16,000 MT 9. Pakistan : 14,000 MT 10. Japan : 7,000 MT www.europarl.europa.eu graphene-the-wonder-material-of-the-21st-century sciencenordic.com denmark-energy-environment/proof-graphene-can-convert-sunlight-to-electricity www.grapheneuses.org top-10-graphene-producing-countries 

 Liáng - βιολί ζήτα

Material Graphene 2D ditemukan pada tahun 2004 oleh Konstantin Novoselov dan Andre K. Geim, yang kemudian mereka berdua meraih Penghargaan Nobel Fisika tahun 2010 untuk penemuannya tersebut. Graphene terbuat dari satu lapisan atom karbon yang disusun dalam kisi heksagonal, menjadi benda yang tertipis yang pernah dibuat. Selain ringan, fleksibel dan kuat, juga penghantar listrik yang sangat cepat. Graphene mungkin akan merevolusi seluruh industri sel surya, karena dapat secara efektif mengekstraksi listrik dari sinar matahari dan juga mengandung beberapa sifat fisik unik yang lebih unggul dari bahan lain. Graphene memiliki serangkaian sifat yang membuatnya sangat efisien dalam mengubah sinar matahari menjadi energi. Belum ada bahan lain yang memiliki mobilitas elektron lebih tinggi daripada Graphene. Graphene lebih konduktif dan dapat menyerap seluruh spektrum cahaya sinar matahari dan itu dapat meningkatkan efisiensi sel surya dengan baik. Ungkap Søren Ulstrup (Departemen Fisika dan Astronomi - Universitas Aarhus, Denmark) yang merupakan salah satu peneliti di balik studi baru tersebut. 

Perpus

Bolak balik ceritanya tentang listrik, mentang2 pernah jadi dirut PLN. Padahal orang tua saya juga pensiunan PLN Jawa Barat di Jl.Cikapundung Barat Bandung lho. Tapi kok saya lebih tertarik kalo Pak Dahlan cerita tentang agama TRI DHARMA. Hati ini betul2 KEPO banget bahkan sampai kebawa mimpi masuk bangunan dengan arsitektur seperti di klenteng atau istana yang ada di film kung fu. Bahkan berbaur dengan orang2 dengan pakaian di jaman baheulanya negeri tiongkok. SUMPAH ini betul2 terjadi, saya gak bohong.

Iqbal Safirul Barqi

Harapan saya untuk para petinggi PLN dan anak-anak perusahaannya, atau lebih umum untuk seluruh pejabat BUMN dan BUMD, hendaknya lebih memiliki mentalitas sense of belonging kepada perusahaan, daripada sekedar aji mumpung menjabat sebagai pejabat, yang berakibat fokus mengeruk keuntungan pribadi dari tender proyek-proyeknya. Kami kontraktor swasta kecil, beberapa kali terlibat dalam tender proyek BUMN, termasuk yang katanya berprestasi itu. pernah suatu ketika dalam suatu proyek, harga kami lebih baik dari pesaing terdekat, selisihnya lumayan besar, seingat saya harga kami sekitar 70% lebih murah dari kompetitor. akhir cerita yang sebenarnya bisa kami tebak, kami terjegal, karena suatu persyaratan dokumen sepele yang memang dalam tender dituliskan agak tersembunyi, sehingga luput kami submit, walaupun kami punya. Ajaib kan? prinsip ekonomi mana ini yang dipakai? Kejadian tersebut bukan hanya sekali terjadi, tapi banyak kali. Ya sudahlah, memang kesalahan kami sendiri, yang bodoh, kurang koneksi, dan terutama malas gono-gini. 

ANA COSMETIC

Maaf abah izin komen. Mumpung topiknya tentang PLN. Semoga menjadi perhatian pak Dirut dan bawahannya. Cobalah beliau sekali-sekali ke sini. Melihat pemandangan di jalan Trans Kalimantan Handil Bakti. Bukan pemandangan gadis terlentang pastinya. Tetapi pemandangan kabel PLN yang seperti dibiarkan menjuntai ke bawah. Sepanjang jalan. Hampir setinggi gadis berdiri. Sangat membahayakan orang yang lewat, apalagi kalau lewatnya pas hujan lebat. Menyeramkan bah..

MULIYANTO KRISTA

Nasib nasib, muncul pisan langsung di upper cut. ihik ihik ihikkk......

Jimmy Marta

Moblis dan motlis ini mestinya passion nya abah. Yg lain pd belum tahu, beliau dah memprediksi. Yg lain mulai tahu, ianya dah punya tesla. Tapi gk tahu kenapa disini ditulis cuma bagian kecil dari artikel. Apa abah gk lg peduli tentang itu?. Apa cukup beli saja, dg diskon khusus?. Harga promo dan ngendorse. Hehe... Ampun bah...

Jimmy Marta

Persyaratan utama dp subsidi beli motlis dan moblis, kendaraan tersebut di produksi oleh perusahaan yg memiliki pabrik di Indonesia. Pemberian subsidi itu sejalan dg komitmen pemerintah untuk mendorong penggunaan kendaraan ramah lingkungan. Kebijakan ini tidak hanya dilakukan Indonesia. Tetapi telah dilakukan oleh banyak negara di dunia. Untuk transportasi rendah emisi semua negara Asean telah mebetapkan melakukannya. Spt Thailand yg mulai aktif mendorong pemberian insentif subsidi. Bahkan Amerika Serikat permobil dp subsidi Rp.117 jt. Demikian cuplikan info sekitar subsidi untuk moblis dan motlis. Hasil wwcr media dg Bpk Suahasil Nagara (wamenkeu RI). 

 *) Dari komentar pembaca http://disway.id

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Komentar: 283

  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • Riffana Thariqus S.
    Riffana Thariqus S.
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Eyang Sabar56
    Eyang Sabar56
  • Johannes Kitono
    Johannes Kitono
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
  • Mirza Mirwan
    Mirza Mirwan
    • Fa Za
      Fa Za
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Kang Sabarikhlas
    Kang Sabarikhlas
  • Axl ngux 23
    Axl ngux 23
  • Leong Putu
    Leong Putu
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Axl ngux 23
    Axl ngux 23
  • Axl ngux 23
    Axl ngux 23
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Amat K.
    Amat K.
  • Amat K.
    Amat K.
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
  • imau compo
    imau compo
  • Liam Then
    Liam Then
    • Juve Zhang
      Juve Zhang
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Denny Herbert
    Denny Herbert
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • AnalisAsalAsalan
      AnalisAsalAsalan
    • Liam Then
      Liam Then
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Liam Then
      Liam Then
    • alasroban
      alasroban
  • Liam Then
    Liam Then
  • Liam Then
    Liam Then
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Denny Herbert
    Denny Herbert
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Liam Then
      Liam Then
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • didik sudjarwo
    didik sudjarwo
    • Mirza Mirwan
      Mirza Mirwan
    • Liam Then
      Liam Then
  • Otong Sutisna
    Otong Sutisna
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Amat K.
    Amat K.
  • imau compo
    imau compo
    • Otong Sutisna
      Otong Sutisna
    • Liam Then
      Liam Then
    • imau compo
      imau compo
    • Liam Then
      Liam Then
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Amat K.
      Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • MULIYANTO KRISTA
    MULIYANTO KRISTA
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Udin Salemo
    Udin Salemo
  • Muhammad Sk
    Muhammad Sk
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • Muhammad Sk
      Muhammad Sk
  • Mahmud Al Mustasyar
    Mahmud Al Mustasyar
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
    • imau compo
      imau compo
  • yea aina
    yea aina
  • Lukman Nugroho
    Lukman Nugroho
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Udin Salemo
      Udin Salemo
  • mzarifin umarzain
    mzarifin umarzain
  • Multi Suk
    Multi Suk
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Amat K.
      Amat K.
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Amat K.
      Amat K.
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Gregorius Indiarto
      Gregorius Indiarto
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
  • Agus Suryono
    Agus Suryono
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • Fa Za
      Fa Za
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Handoko Luwanto
    Handoko Luwanto
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Fiona Handoko
    Fiona Handoko
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • imau compo
      imau compo
  • Jimmy Marta
    Jimmy Marta
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
  • Yellow Bean
    Yellow Bean
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • imau compo
      imau compo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Agus Suryono
      Agus Suryono
    • imau compo
      imau compo
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
  • Jokosp Sp
    Jokosp Sp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • imau compo
    imau compo
  • imau compo
    imau compo
    • Dacoll Bns
      Dacoll Bns
  • Amat K.
    Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Amat K.
      Amat K.
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • mzarifin umarzain
      mzarifin umarzain
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
    • Amat K.
      Amat K.
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Leong Putu
    Leong Putu
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Jokosp Sp
      Jokosp Sp
    • Jimmy Marta
      Jimmy Marta
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • bagus aryo sutikno
    bagus aryo sutikno
  • Legeg Sunda
    Legeg Sunda
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • Fauzan Samsuri
    Fauzan Samsuri
    • Komentator Spesialis
      Komentator Spesialis
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Fa Za
      Fa Za
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Yellow Bean
      Yellow Bean
    • Jo Neka
      Jo Neka
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • bitrik sulaiman
    bitrik sulaiman
  • alasroban
    alasroban
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • alasroban
      alasroban
  • Jo Neka
    Jo Neka
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
    • Leong Putu
      Leong Putu
  • rid kc
    rid kc
    • bagus aryo sutikno
      bagus aryo sutikno
  • Guslurah
    Guslurah
    • MULIYANTO KRISTA
      MULIYANTO KRISTA
    • Guslurah
      Guslurah
    • ra tepak pol
      ra tepak pol
  • Guslurah
    Guslurah
    • Fa Za
      Fa Za
  • mz arifinuz
    mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
    • mz arifinuz
      mz arifinuz
  • ra tepak pol
    ra tepak pol
    • Fa Za
      Fa Za