Debt Collector Gedor-Gedor Rumah Hingga Usir Paksa ASN DPRD Tangsel, Pengacara: Tanpa Prosedur Pengadilan

Debt Collector Gedor-Gedor Rumah Hingga Usir Paksa ASN DPRD Tangsel, Pengacara: Tanpa Prosedur Pengadilan

Aksi pengosongan paksa debt collector di rumah ASN DPRD Kota Tangsel beredar di media sosial-Foto/Tangkapan Layar/Instagram/@cetul_22-

JAKARTA, DISWAY.ID-- Belakangan ini viral video aksi sekelompok orang yang dinarasikan sebagai debt collector usir paksa pegawai ASN DPRD Kota Tangerang Selatan, FA.

Dalam video viral itu, seluruh perabotan dikeluarkan oleh Debt Collector dan keluarga FA diusir dari dalam rumah.

Pengosongan rumah di Perumahan Amarapura, Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangsel tersebut ditengarai tanpa prosedur pengadilan.

BACA JUGA:Viral Debt Collector Paksa Kosongkan Rumah Pegawai DPRD Tangsel, Penghuninya Diusir

Pengacara FA, Siswoyo mengatakan, para debt collector saat mengosongkan dan melakukan pengusiran berdalih bahwa rumah tersebut telah dilelang.

Padahal pihaknya sama sekali belum mendapatkan informasi mengenai itu dari pihak bank.

Oleh karenanya, Siswoyo menyebut, aksi para debt collector terhadap kliennya merupakan perampokan sistemik dan berkedok eksekusi.

Diungkapkan Siswoyo, kliennya memiliki rumah yang dikredit KPR di bank dan sudah mencicil lebih dari lima tahun.

“Kemudian klien saya sakit jantung, dan pasang ring. Meski sakit, klien masih ada pernyataan sanggup bayar, saat terkait dengan kewajiban yang disebut gagal bayar,” ungkap Siswoyo kepada wartawan belum lama ini.

Meski sudah menyatakan sanggup bayar, Siswoyo heran sejak September 2022 datang sekelompok orang yang mengaku berhak atas rumah tersebut.

BACA JUGA:Video Kondisi Terbaru David Ozora Beredar, Jonathan Pasang Backsound Shalawat Allahul Kahfi

Lanjut Siswoyo, sekelompok orang itu menggedor-gedor, dan berupaya mengusir kliennya agar takut dan pergi.

“Mereka datang mulai sejak September 2022, menggedor-gedor, mengusir, dan tujuannya supaya klien saya takut dan pergi. Alasannya rumah itu telah dibeli,” jelasnya.

“Sekitar September itu kami kaget karena sekelompok orang tersebut membawa surat yang bicara lelang,” terangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: