Mulai Kamis Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Politisi Gerindra: Kalau Mau Tuntas Pecat Menterinya!

Mulai Kamis Ekspor Minyak Goreng Dilarang, Politisi Gerindra: Kalau Mau Tuntas Pecat Menterinya!

Pernyataan Presiden RI terkait Kebijakan Minyak Goreng, Istana Merdeka, 22 April 2022,-Tangkapan Layar/Youtube/@Sekretariat Presiden-disway.id

Langkah mengatasi kelangkahan dengan memberlakukan pengetatan ekspor CPO dan memprioritaskan untuk pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Terpisah politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menegaskan, Presiden Joko Widodo telah meminta agar kasus dugaan korupsi minyak goreng ini diusut tuntas.

Meski pun pemerintah telah mengucurkan bantuan langsung tunai dan insentif kepada produsen, harga minyak goreng terus melambung tinggi.

Dia pun tidak memungkiri bahwa sejumlah kebijakan belum efektif, seperti penetapan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng curah dan pemberian subsidi ke produsen yang telah berjalan sepekan ini.

Di pasar Presiden melihat minyak curah banyak yang belum sesuai dengan HET yang kita tetapkan. Artinya memang ada permainan.

”Nah kangmas Jokowi yang baik dan penyayang rakyat, begini kalau mau tuntas masalah kasus dugaan ekspor korupsi minyak goreng, pecat itu Menteri Perdagangan baru nanti bisa tuntas tuh masalah,” tandasnya.  

Sebab sambung Arief, sangat tidak mungkin kalau menterinya masih bercokol.

”Pasti ada gerakan untuk menghentikan atau membuat kasus ini tidak tuntas nantinya, karena ngeri banget loh backing nya para pelaku dugaan korupsi ini, orang yang sangat powerfull di RRC loh,” ungkap Arief kepada Disway.id.


Ilustrasi: Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono -Syaiful Amri/Disway.id-

Nah keinginan Jokowi untuk mengusut tuntas ini merupakan kesempatan bagi Jaksa Agung dan jajarannya untuk mengungkap lebih dalam mafia minyak goreng yang ada. 

”Menangkap para koruptor didukung penuh oleh Jokowi dan green light bagi Jaksa Agung untuk segera periksa dugaan kuat keterlibatan Mendag Lutfi,” terang Arief Poyuono seraya mengajak kawan mahasiswa, LSM, tokoh masyarakat, netizen dan para buzzer mendukung langkah Kejagung. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: