Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong, Mulai dari Marc Klok Hingga Shayne Pattynama

Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Era Shin Tae-yong, Mulai dari Marc Klok Hingga Shayne Pattynama

Marc Klok, Salah Satu Pemain Naturalisasi di Era Kepelatihan STY-Media Persija-Instagram

Ilija Spasojević merupakan pria kelahiran 11 September 1987 (35 tahun) di Bar, Montenegro

STY juga memanggil Spasojevic saat gelaran Piala AFF 2022 karena sudah menjalani proses naturalisasi pada tahun 2017 lalu.

Sejumlah klub Liga 1 Indonesia pernah ia cicipi, diantaranya PSM Makassar, Mitra Kukar, Putra Samarinda, Persib Bandung dan Bali United.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Makin Ganas dengan Pemain Naturalisasi, PSSI Cari Lawan Lebih Mentereng

5. Shayne Pattynama

Shane Pattynama merupakan pria kelahiran Lelystad, Belanda pada 11 Agustus 1998 (24 tahun).

telah resmi menyandang status Warga Negara Indonesia (WNI) dan bakal membela Timnas Indonesia. Lantas, bagaimana starting XI terkuat Timnas Indonesia bersama pemain berusia 24 tahun tersebut? Proses naturalisasi Pattynama rampung pada Selasa (24/1/2023) yang lalu 

Pemain yang berposisi sebagai bek sayap kiri ini ternyata memiliki keturunan Indonesia dari ayahnya.

Menilik dari perjalanan kariernya, Shane Pattynama pernah bermain untuk sejumlah klub di Belanda pada tahun 2017 hingga 2021.

Sekarang Shayne masih memperkuat klub asal Norwegia yakni bernama Viking FK.

BACA JUGA:Daftar Calon Pemain Naturalisasi Timnas U-20 Bocor, PSSI: Semuanya Menetap di Belanda

PENJELASAN TENTANG PEMAIN NATURALISASI

Pemain naturalisasi adalah seorang atlet yang telah memperoleh kewarganegaraan di suatu negara tertentu dan kemudian memutuskan untuk mewakili negara tersebut dalam kompetisi olahraga internasional.

Pemain naturalisasi bisa berasal dari negara lain yang ingin memperkuat tim nasional dari negara yang baru ia wakili atau bisa juga berasal dari keluarga atau keturunan dari negara yang ia wakili.

Namun, penggunaan pemain naturalisasi dalam olahraga sering menjadi kontroversial, karena beberapa orang berpendapat bahwa hal ini dapat mengurangi peluang atlet asli dari negara yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: