Viral! Fenomena Okultasi Lunar Venus Membentuk Bulan Sabit, Diprediksi Bakal Terjadi Lagi 23 April Mendatang

Viral! Fenomena Okultasi Lunar Venus Membentuk Bulan Sabit, Diprediksi Bakal Terjadi Lagi 23 April Mendatang

Fenomena Okultasi Lunar Venus Membentuk Bulan Sabit-tangkapan layar-

Kendati demikian, fenomena okultasi Venus hanya terjadi di tahun-tahun tertentu. 

"Tidak semua tahun itu mengalami okultasi Venus oleh Bulan," ungkapnya. 

BACA JUGA:Red Velvet Bakal Gelar Konser Solo di Jakarta Mei 2023, Simak Jadwal Lengkapnya!

Andi menerangkan, Venus memiliki kemiringan orbit terhadap ekliptika, begitu pula dengan Bulan. Oleh karena itu, Bulan dan Venus pun tidak selalu tampak satu garis dan terhalangi oleh Bulan, atau terjadi okultasi. 

"Karena posisi Bulan lebih dekat dengan Bumi dibandingan Venus, maka Bulan berada di depan Venus, sehingga saat Bulan bergerak, seolah-olah menutupi Venus," jelasnya. 

Selain 24 Maret 2023, okultasi Venus yang terlihat di Indonesia terakhir kali terjadi pada 2004, 2010-2011, 2017, dan 2022. 

BACA JUGA:Intip Varian Stik Biskuit Pocky yang Dijual di Indonesia, Mana Favorit-mu?

"Fenomena ini akan terjadi kembali pada 2042 dan 2061," tutur Andi. Serupa, konjungsi antara Bulan dan Venus juga dipengaruhi orbit keduanya yang tidak sejajar ekliptika, melainkan sedikit miring.

Sementara itu Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin menjelaskan, fenomena ini memang menjadi asal usul terbentuknya lambang tersebut.

"Jadi bulan dan planet Venus itu berada pada posisi yang berdekatan. Nah, itu dulu dijadikan sebagai inspirasi simbol bulan bintang yang biasanya dijadikan untuk simbol-simbol keislaman," ujar Thomas.

Dia menerangkan, posisi venus dan bulan yang berdekatan ini tak memiliki siklus rutin. Kebetulan saja, fenomena ini terjadi di bulan suci Ramadhan.

BACA JUGA:Panduan Mudah Tentukan Ukuran Celana Wanita

"Siklusnya tidak pasti ya, karena kan bulan mengitari bumi kemudian Venus mengitari matahari, itu kan hanya dari segi ketampakannya dari bumi. Karena masing-masing mempunyai orbit sendiri sehingga siklusnya tidak tentu," jelas Thomas.

Dilansir dari laman resmi NASA, sebenarnya tidak hanya Venus dan Bulan tetapi juga ada Jupiter di antaranya.

"Di tata surya kita, konjungsi sering terjadi antar planet karena planet mengorbit mengelilingi ,atahari di bidang yang kira-kira sama - bidang ekliptika - dan dengan demikian menelusuri jalur serupa melintasi langit kita."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: