Bagaimana Menghadapi Anak yang Bilang 'Mama dan Papa Jahat'

Bagaimana Menghadapi Anak yang Bilang 'Mama dan Papa Jahat'

Ilustrasi. Menghadapi anak yang bilang mama jahat--Pixabay

Sekarang, tahu tidak parents, emosi anak itu berkembang sejak kapan? Sejak lahir, anak punya kapasitas untuk mengalami emosi-emosi dasar. Masa iya?

Grace menerangkan, sejak lahir, anak dapat mengenali pengalaman yang menyenangkan dan yang tidak, serta yang membuatnya nyaman dan tidak. 

Biasanya hal itu ditunjukkan dengan respons tangisan atau senyuman. 

Misalnya, anak menangis saat lapar atau lelah. Saat diajak bercanda, bayi pun tidak jarang merespons. Semakin besar, pengalaman emosi akan semakin kaya atau beragam.

’’Anak juga lebih mampu mengelola dan mengungkapkan pengalaman emosi dengan efektif. Terutama dengan dukungan yang sesuai dari orang tua,” ungkapnya.

BACA JUGA:Sifat yang Bisa Diwariskan Ayah Kepada Anak

Ketika Orang Tua Melawan, Apa Efeknya?

Mama telanjur baper. Alhasil, mama merespons dengan ucapan: adik juga jahat, mama benci adik juga. Waduh, ada efeknya tidak, ya?

1. Tidak menyelesaikan masalah. Justru bisa menimbulkan masalah baru. Misalnya, anak bilang, mama jahat. Mama nyahut, iya adik jahat. Banyak kata yang justru menyakitkan nanti.

2. Kualitas hubungan anak dengan orang tua tidak bagus.

3. Menunjukkan hal yang sama. Misalnya, mama bilang juga jahat ke anak. Anak berpikir, mama saja boleh bilang begitu. Masak anak tidak boleh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jawapos.com