Ditanya Soal Isu Pasangan Prabowo-Airlangga, Cak Imin di Kertanegara: Tidak Masuk Pembahasan!
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar-Intan Afrida Rafni-
JAKARTA, DISWAY.ID - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, nama Airlangga Hartarto tidak dibahas dalam pertemuannya dengan Partai Gerindra.
Hal tersebut disampaikan langsung olehnya karena mendengar kabar bahwa Prabowo dan Airlangga adalah pasangan yang serasi untuk menjadi Capres dan Cawapres.
"Tidak masuk pembahasan," ujar Abdul Muhaimin Iskandar saat konferensi pers di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Jumat, 28 April 2023.
BACA JUGA:Virgoun Ngaku Khilaf Telah Selingkuhi Inara Rusli: Saya Akui Saya Salah!
Tidak hanya itu, Abdul Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin itu mengaku bahwa dalam rapat antar anggota dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), tidak membahas terkait nama cawapres.
Bahkan Cak Imin meminta dihadapan kepada awak media untuk bersabar kerana dalam koalisi KIR, nama-nama cawapres masih dalam diskusi.
"Sabar," kata Cak Imin yang disusul dengan gelak tawa para awak media.
Diketahui sebelumnya, baru-baru ini Menteri Agama Republik Indonesia (Menag RI), Yaqut Cholil Qoumas mengunggah sebuah foto yang menunjukan kedekatan sosok dua tokoh politik.
BACA JUGA:BMKG Update: Kota Bima NTB Diguncang Gempa M 5,7 Dini Hari Tadi
Dua tokoh politik yang dimaksud oleh Yaqut Cholil Qoumas, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Dalam unggahannya itu, dia menuliskan sebuah caption yang menjelaskan bahwa kedua ketua umum partai tersebut jika dipasangkan menjadi Capres dan Cawapres akan menghasilkan Pemilu 2024 yang kompetitif.
"Jika beliau berdua berpasangan pada Pilpres 2024 nanti, saya kok merasa kontestasi akan sangat kompetitif. Dan ini akan sangat baik untuk demokrasi dan menjanjikan bagi Indonesia yang raya ini," tulis Yaqut Cholil Qoumas dalam unggahannya.
BACA JUGA:Reaksi Harry Kane saat Disanjung Suporter MU Agar Pindah ke Old Trafford
"Politik memang dinamis. Kadang apa yang sedari awal diskenariokan berbeda di ujung. Jika sama, disyukuri lalu diikhtiari. Jika berbeda tak perlu ratapi. Rakyat bangsa ini berhak mendapatkan pemimpin yang terbaik, buka yang terlicik," lanjuta dalam tulisan tersebut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel
Sumber: